Batemuritour.com- Ikhtiar dalam bahasa Arab berarti "usaha" atau "upaya". Dalam konteks Islam, ikhtiar merupakan tindakan atau usaha manusia untuk mencapai suatu tujuan dengan sepenuh hati dan sebaik mungkin, sambil tetap berserah diri kepada kehendak Allah SWT. Ini mencakup segala bentuk usaha, baik dalam aspek spiritual maupun material.
Baca juga: Thaharah dalam Islam: Pengertian, Macam-macam, dan Alatnya
Prinsip ikhtiar ditegaskan dalam Al-Quran, salah satunya dalam surah Al-Najm ayat 39-42:
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ (39) وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ (40) ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَىٰ (41) وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الْمُنْتَهَىٰ (42)
Artinya: "Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, bahwa sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian dia akan diberi balasan atas (amalnya) itu dengan balasan yang paling sempurna, bahwa sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)."
Ikhtiar merupakan bentuk nyata dari usaha manusia untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Tanpa ikhtiar, seseorang tidak akan mampu meraih apa yang diinginkannya. Berikut beberapa alasan pentingnya ikhtiar dalam kehidupan:
1. Menggapai Kehidupan Lebih Baik
Ikhtiar membantu seseorang untuk berusaha mencapai kehidupan yang lebih layak, baik di dunia maupun di akhirat.
2. Mewujudkan Cita-Cita
Manusia memiliki keinginan dan cita-cita yang hanya bisa dicapai melalui usaha dan kerja keras. Contohnya, seorang siswa yang ingin mendapatkan nilai bagus harus belajar dengan giat.
3. Menjaga Kreativitas dan Inovasi
Usaha dan ikhtiar juga melibatkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Penemuan-penemuan besar oleh ilmuwan seperti Ibnu Sina dan Al-Khawarizmi adalah hasil dari usaha keras mereka.
Dalam Islam, usaha harus selalu dibarengi dengan tawakal, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT setelah berusaha sebaik mungkin. Ini berarti bahwa setelah seseorang melakukan ikhtiar, hasil akhirnya diserahkan kepada kehendak Allah. Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi pasrah setelah melakukan usaha maksimal.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
Juga dalam surah Ar-Ra'd ayat 11:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ ١١
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
Ikhtiar merupakan usaha manusia untuk meraih apa yang diinginkan dengan kerja keras dan strategi yang baik, sambil tetap tawakal kepada Allah SWT. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, karena setiap usaha yang dilakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh akan mendapatkan balasan dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Prinsip ini mendorong setiap Muslim untuk selalu berusaha maksimal dalam setiap aspek kehidupan mereka, sambil tetap menyadari bahwa hasil akhir adalah ketetapan Allah SWT.
Baca juga: Apa Itu Hadits Qudsi? Ini Bedanya dengan Al-Qur'an dan Nabawi