Rangkaian Urutan Ibadah Idul Adha

By. Walid Iqbal Istiardi - 03 Jun 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Kurban Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Haji, adalah salah satu hari besar umat Islam yang dirayakan pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Perayaan ini memperingati kisah Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putranya, Ismail, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Namun, sebelum pengorbanan itu terjadi, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba untuk dikurbankan.

Berikut adalah beberapa aspek penting dari Kurban Idul Adha:

  1. Salat Idul Adha: Umat Islam memulai hari raya ini dengan melaksanakan salat Idul Adha di pagi hari. Salat ini dilakukan secara berjamaah di masjid atau lapangan terbuka.

  2. Kurban: Setelah salat Idul Adha, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Hewan yang dikurbankan biasanya berupa sapi, kambing, atau domba. Daging hewan kurban kemudian dibagi-bagikan kepada keluarga, tetangga, dan terutama kepada mereka yang membutuhkan.

  3. Makna dan Hikmah: Kurban Idul Adha mengajarkan nilai-nilai ketaatan, keikhlasan, dan pengorbanan. Selain itu, perayaan ini juga menjadi sarana untuk berbagi rezeki dan mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.

  4. Hari Tasyrik: Selain tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam juga dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban pada hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Idul Adha merupakan momen penting bagi umat Islam untuk merefleksikan nilai-nilai pengorbanan dan ketaatan kepada Allah, serta memperkuat rasa solidaritas sosial melalui kegiatan berbagi daging kurban.

 

Baca Juga : Memperbanyak Takbir di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

 

Tata Cara Salat Idul Adha

  1. Niat: Membaca niat di dalam hati untuk melaksanakan Salat Idul Adha. Misalnya, "Aku niat shalat Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta'ala."

  2. Takbiratul Ihram: Mengangkat tangan dan mengucapkan takbiratul ihram "Allahu Akbar," yang menandakan dimulainya salat.

  3. Takbir Tambahan:

    • Pada rakaat pertama, setelah takbiratul ihram, membaca doa iftitah lalu dilanjutkan dengan mengucapkan takbir sebanyak tujuh kali secara berturut-turut (selain takbiratul ihram).
    • Pada setiap takbir, tangan diangkat sejajar dengan telinga atau bahu, lalu diletakkan di samping badan. Di antara takbir, dianjurkan membaca tasbih, tahmid, dan tahlil seperti "Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar."
  4. Membaca Al-Fatihah: Setelah takbir tambahan selesai, imam atau makmum membaca surat Al-Fatihah.

  5. Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, membaca surat pendek dari Al-Quran. Biasanya surat yang dibaca adalah Surat Al-A'la atau Surat Qaf.

  6. Rukuk dan Sujud: Melanjutkan dengan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, dan kemudian berdiri untuk rakaat kedua.

  7. Takbir Tambahan Rakaat Kedua:

    • Pada rakaat kedua, setelah berdiri, mengucapkan takbir sebanyak lima kali secara berturut-turut.
    • Sama seperti pada rakaat pertama, di antara takbir, dianjurkan membaca tasbih, tahmid, dan tahlil.
  8. Membaca Al-Fatihah: Setelah takbir tambahan selesai, membaca surat Al-Fatihah.

  9. Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, membaca surat pendek dari Al-Quran. Biasanya surat yang dibaca adalah Surat Al-Ghashiyah.

  10. Rukuk dan Sujud: Melanjutkan dengan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, dan kemudian tasyahud akhir.

  11. Salam: Mengakhiri salat dengan salam ke kanan dan ke kiri.

Khutbah Idul Adha

Setelah selesai melaksanakan Salat Idul Adha, imam akan menyampaikan khutbah Idul Adha. Khutbah ini terdiri dari dua bagian, yang dipisahkan oleh duduk sejenak. Khutbah ini berisi nasihat dan pengajaran tentang makna Idul Adha, pentingnya kurban, dan pesan-pesan moral lainnya.

Pelaksanaan Salat Idul Adha dan khutbahnya merupakan bagian penting dari perayaan Idul Adha, yang menekankan nilai-nilai spiritual dan sosial dalam kehidupan umat Islam.

 

Baca Juga : Inilah Syarat Hewan Kurban sesuai Anjuran Agama

 

Kurban adalah ibadah yang dilakukan oleh umat Islam pada Hari Raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Kurban berarti menyembelih hewan ternak seperti sapi, kambing, atau domba sebagai bentuk ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah SWT, mengingat kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait kurban:

Hukum Kurban

Kurban hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi yang mampu, namun sebagian ulama seperti Imam Abu Hanifah menyatakan wajib bagi yang mampu.

Hewan Kurban

  1. Jenis Hewan: Hewan yang boleh dijadikan kurban adalah ternak seperti kambing, domba, sapi, atau unta.

    • Kambing atau domba: untuk satu orang.
    • Sapi atau unta: bisa untuk tujuh orang.
  2. Syarat Hewan:

    • Sehat dan tidak cacat.
    • Telah mencapai usia minimal:
      • Kambing: minimal 1 tahun.
      • Domba: minimal 6 bulan.
      • Sapi: minimal 2 tahun.
      • Unta: minimal 5 tahun.

Tata Cara Pelaksanaan Kurban

  1. Niat: Menyembelih hewan kurban harus diniatkan untuk ibadah karena Allah SWT.

  2. Waktu Penyembelihan: Penyembelihan dilakukan setelah salat Idul Adha hingga akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).

  3. Proses Penyembelihan:

    • Membaca basmalah dan takbir sebelum menyembelih.
    • Menghadapkan hewan ke arah kiblat.
    • Menyembelih dengan memotong saluran makanan, saluran pernapasan, dan dua urat leher (urat nadi).

Pembagian Daging Kurban

Daging kurban dibagi menjadi tiga bagian:

  1. Sepertiga untuk yang berkurban: Dimakan oleh keluarga yang berkurban.
  2. Sepertiga untuk kerabat dan tetangga: Diberikan kepada teman, tetangga, atau kerabat.
  3. Sepertiga untuk fakir miskin: Disedekahkan kepada yang membutuhkan

Hikmah dan Makna Kurban

  1. Ketakwaan dan Ketaatan: Mengingatkan umat Islam akan ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT.
  2. Kepedulian Sosial: Kurban adalah bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan.
  3. Pembersihan Diri: Kurban juga merupakan bentuk pengorbanan diri dalam arti membersihkan diri dari sifat kikir dan egois.
  4. Penyebaran Kebaikan: Dengan membagikan daging kurban, umat Islam menyebarkan kebahagiaan dan berkah kepada sesama.

Kurban merupakan ibadah yang kaya makna dan sarat akan nilai-nilai keislaman, yang menekankan pentingnya ketaatan kepada Allah dan kepedulian terhadap sesama manusia.

 

Baca Juga : Bolehkan Menerima Hewan Kurban dari Nonmuslim, Bagaimana Hukumnya

 

Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Hari-hari ini memiliki beberapa keistimewaan dan anjuran khusus dalam Islam. Berikut adalah penjelasan mengenai Hari Tasyrik:

Keutamaan Hari Tasyrik

  1. Hari Raya Umat Islam: Hari Tasyrik dianggap sebagai hari raya umat Islam, di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan mengingat Allah.
  2. Hari Makan dan Minum: Rasulullah SAW bersabda bahwa Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan mengingat Allah. Umat Islam dianjurkan untuk menikmati rezeki yang diberikan Allah dan tidak berpuasa pada hari-hari ini.

Amalan yang Dianjurkan pada Hari Tasyrik

  1. Memperbanyak Dzikir:

    • Membaca takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih setelah setiap salat fardu.
    • Memperbanyak dzikir di waktu-waktu lain sepanjang hari.
    • Membaca takbir secara berjamaah atau sendiri, yang dikenal sebagai takbiran.
  2. Melanjutkan Penyembelihan Kurban: Bagi yang belum menyelesaikan penyembelihan hewan kurban pada Hari Idul Adha, masih dapat melakukannya pada Hari Tasyrik.

  3. Berdoa dan Bersedekah: Memperbanyak doa dan bersedekah kepada mereka yang membutuhkan.

  4. Menikmati Makanan: Menikmati makanan dan minuman yang halal sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan.

Larangan pada Hari Tasyrik

  1. Puasa: Dilarang berpuasa pada Hari Tasyrik, kecuali bagi jamaah haji yang tidak memiliki hewan kurban (haji tamattu’ atau qiran) dan tidak mampu berpuasa di hari-hari sebelumnya. Mereka diperbolehkan berpuasa pada Hari Tasyrik sebagai pengganti puasa yang terlewatkan.

Dalil tentang Hari Tasyrik

  • Hadis Nabi Muhammad SAW: "Hari-hari Tasyrik adalah hari-hari makan, minum, dan dzikir kepada Allah." (HR. Muslim)
  • Al-Quran: "Dan berdzikirlah kepada Allah pada hari-hari yang berbilang (hari tasyrik)." (QS. Al-Baqarah: 203)

 

Baca Juga : Kapan Saja Waktu Sunnah Takbiran Idula dha?

 

Signifikansi Hari Tasyrik

Hari Tasyrik memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk memperkuat hubungan dengan Allah melalui dzikir dan ibadah lainnya, serta mempererat hubungan sosial dengan sesama melalui penyembelihan kurban dan pembagian dagingnya. Ini adalah waktu untuk mensyukuri nikmat Allah dan menunjukkan kepedulian terhadap orang lain.

Hari Tasyrik juga mengajarkan umat Islam untuk menikmati nikmat yang diberikan Allah dengan penuh rasa syukur, sambil terus mengingat-Nya dalam setiap aktivitas sehari-hari.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp