Batemuritour.com- Dalam upaya terus-menerus untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan jamaah haji Indonesia, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah mengimplementasikan strategi inovatif yang disebut "Nilai Manfaat". Konsep ini bukan sekadar istilah teknis, melainkan pendekatan holistik yang bertujuan memaksimalkan setiap rupiah yang disetorkan jamaah, sambil meringankan beban finansial mereka.
Baca Juga : Pahami Nilai Manfaat Haji Supaya Tidak Salah Paham Dalam Pembiayaan Ibadah Haji
Apa sebenarnya Nilai Manfaat itu? Secara sederhana, ia adalah keuntungan finansial yang diperoleh BPKH dari hasil pengelolaan dan pengembangan dana haji melalui investasi syariah. Namun, yang membuat konsep ini istimewa adalah cara pendistribusiannya. BPKH tidak menyimpan keuntungan ini untuk diri sendiri atau menggunakannya secara sepihak. Sebaliknya, mereka mendistribusikan Nilai Manfaat langsung ke dalam Rekening Tabungan Jamaah Haji masing-masing individu.
Strategi ini memiliki tiga kegunaan utama yang saling berkaitan.
1. untuk meningkatkan besaran tabungan dalam Rekening Tabungan Jamaah Haji setiap jamaah haji. Ketika Nilai Manfaat dikreditkan ke rekening jamaah, jumlah tabungan mereka otomatis bertambah. Ini bukan sekadar penambahan dana, tetapi bentuk imbal hasil nyata dari pengembangan Setoran BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) atau BPIH Khusus. Dengan kata lain, uang yang telah disetorkan jamaah tidak "diam", tetapi "bekerja" dan menghasilkan keuntungan.
Baca Juga : 5 Prinsip Dalam Pengelolaan Nilai Manfaat Haji Agar Lebih Bermanfaat
2. kebijakan ini bertujuan mengurangi besaran pengeluaran BPIH yang bersumber dari Nilai Manfaat. Apa maksudnya? Selama ini, sebagian besar biaya operasional haji diambil dari pool Nilai Manfaat yang dikelola BPKH. Namun, dengan mendistribusikan langsung ke rekening jamaah, porsi yang diambil dari pool tersebut bisa dikurangi. Ini berarti, ada lebih banyak dana yang tersisa untuk pengembangan dan investasi lebih lanjut.
3. Pemenuhan BPIH per jamaah yang bersumber dari Saldo Setoran BPIH dan/atau BPIH Khusus. Dengan adanya tambahan Nilai Manfaat di rekening, total saldo jamaah menjadi lebih besar. Ini sangat penting ketika BPIH tahun keberangkatan ditetapkan. Jika ternyata BPIH lebih tinggi dari setoran awal, jamaah tidak perlu panik atau buru-buru mencari tambahan dana. Selisihnya bisa ditutup oleh Nilai Manfaat yang telah terakumulasi.
Dalam perspektif yang lebih luas, kebijakan Nilai Manfaat dari BPKH menjadi contoh konkret bagaimana lembaga keuangan syariah seharusnya beroperasi. Mereka menunjukkan bahwa bisnis dan ibadah tidak harus dipisahkan. Dengan manajemen yang tepat, berorientasi pada nilai-nilai Islam, keuntungan finansial bisa diraih bersamaan dengan pahala dan keberkahan.
Baca Juga : 3 Tujuan Adanya Nilai Manfaat Haji Agar Penyelenggaraan Ibadah Haji Menjadi Aman
Dengan inovasi seperti Nilai Manfaat, BPKH telah mengubah persepsi tentang pengelolaan dana haji. Mereka membuktikan bahwa dengan manajemen yang profesional, patuh syariah, dan berorientasi pada kemaslahatan, setiap rupiah yang disetorkan jamaah bisa menjadi investasi ganda: investasi spiritual dengan menunaikan rukun Islam, dan investasi sosial-ekonomi dengan memberdayakan umat.