Tradisi Orang Arab Berdagang & Bersedekah di Musim Haji

By. Walid Iqbal Istiardi - 06 Jun 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Pada musim haji, pedagang di Mekkah mengalami lonjakan aktivitas dan peluang bisnis yang signifikan. Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk menjual berbagai produk dan layanan kepada jutaan jamaah haji dari seluruh dunia. Berikut beberapa hal yang biasa dilakukan oleh pedagang di Mekkah saat musim haji:

 

Baca Juga : HAJI, Benarkah Dianjurkan Tinggal 8 Hari di Kota Madinah?

 

1. Jenis Barang yang Dijual

  • Souvenir dan Oleh-oleh: Pedagang menjual berbagai jenis oleh-oleh seperti tasbih, sajadah, minyak wangi, pakaian khas Arab, dan berbagai cendera mata lainnya.
  • Makanan dan Minuman: Terdapat banyak penjual makanan dan minuman yang menawarkan hidangan lokal maupun internasional. Air zamzam juga menjadi salah satu barang yang populer.
  • Perlengkapan Ibadah: Banyak pedagang yang menjual perlengkapan ibadah seperti ihram, Al-Qur'an, dan buku-buku doa.
  • Produk Kesehatan: Berbagai produk kesehatan seperti obat-obatan, vitamin, dan peralatan medis ringan juga tersedia untuk membantu jamaah yang mungkin mengalami masalah kesehatan.

2. Lokasi Berdagang

  • Pasar Tradisional: Pasar tradisional seperti Pasar Al-Hejaz dan Pasar Al-Otaibiah menjadi pusat kegiatan perdagangan.
  • Tenda Sementara: Banyak pedagang mendirikan tenda-tenda sementara di dekat Masjidil Haram dan area sekitarnya untuk menjangkau lebih banyak jamaah.
  • Toko dan Mall: Selain pasar tradisional, terdapat juga banyak toko dan mall modern yang menawarkan berbagai produk dan layanan.

 

Baca Juga : Wafat di Tanah Suci, Apakah Dikatakan Syahid ?

 

3. Strategi Pemasaran

  • Penawaran Spesial: Pedagang sering menawarkan diskon dan promosi khusus selama musim haji untuk menarik lebih banyak pelanggan.
  • Kemasan Khusus: Produk sering dikemas secara khusus agar lebih menarik sebagai oleh-oleh atau cendera mata.
  • Kualitas dan Keaslian: Menjamin kualitas dan keaslian produk sangat penting untuk membangun kepercayaan dengan jamaah haji.

4. Tantangan yang Dihadapi

  • Kepadatan Penduduk: Dengan jutaan orang yang datang, mengelola arus pelanggan dan mengatasi keramaian menjadi tantangan tersendiri.
  • Logistik dan Stok Barang: Memastikan ketersediaan stok dan kelancaran logistik selama puncak musim haji adalah hal yang krusial.
  • Persaingan: Persaingan antara pedagang sangat ketat, sehingga mereka harus menawarkan sesuatu yang unik atau berharga untuk menarik pembeli.

5. Pengaruh Ekonomi

  • Peningkatan Pendapatan: Musim haji memberikan dorongan ekonomi yang signifikan bagi pedagang lokal.
  • Lapangan Kerja Sementara: Banyak warga lokal dan pendatang yang mendapatkan pekerjaan sementara sebagai pekerja di sektor perdagangan selama musim haji.

 

Baca Juga : 3 Kewajiban Jemaah Haji Agar Prosesi Ibadah Haji Menjadi Aman

 

Secara keseluruhan, musim haji adalah periode yang sangat dinamis dan penting bagi ekonomi lokal Mekkah, dengan pedagang memainkan peran sentral dalam menyediakan kebutuhan para jamaah haji.

 

Tradisi Orang Arab Bersedekah di Musim Haji: Halal..Halal..Halal

Siang itu pukul 10.00 waktu Arab Saudi, suasana di depan kantor Daker Makkah tampak berbeda dari biasanya. Puluhan jemaah haji dan petugas Indonesia berkerumun mendekati sebuah mobil pikap yang bermuatan buah melon.

Seorang pria berpakaian khas Arab bersama para pegawainya tampak membagikan buah melon. Sedangkan sang bos yang mengenakan keffiyeh bercorak merah putih di kepalanya berdiri sembari memegang gelas plastik. Sementara, pegawainya terus berteriak, "halal..halal...halal..".

Jemaah haji Indonesia yang ada di situ berdatangan untuk mengambil buah melon itu karena gratis. Ada yang mengambil satu buah, dua buah, dan bahkan tiga buah.

Seperti salah satu jemaah haji asal Sumatera Barat, Abdul Kholiq Nur, ia mengambil dua buah melon untuk dimakan bersama teman-teman sekamarnya. "Gratis ini. Senang dapat dua melon. Mau dibawa ke kamar untuk makan bareng-bareng," ujar Kholiq.

 

Baca Juga : 11 Hak Jemaah Haji Agar Dapat Meninkmati Ibadah Haji Dengan Nyaman

 

Seorang jemaah perempuan yang mendapatkan buah melon gratis ini, juga tampak senyum-senyum bahagia. Ia pun segera membawa melon itu ke kamar hotelnya untuk dimakan bersama teman-temannya. "Senang sekali buat dimakan bareng," ucapnya sembari membawa buah melon dengan kedua tangannya.

Tidak hanya jamaah haji, salah satu petugas haji Indonesia, Kafi juga sangat senang sekali mendapatkan buah melon segar. Ia pun mengapresiasi orang-orang Arab yang suka bersedekah kepada para tamu Allah.

"Sangat tinggi kepedulian mereka, karena buat mereka jamaah itu duyufurrahman," ucap Kafi. Tradisi sedekah ini dikenal dengan istilah Sabilillah, artinya "jalan Allah". Mereka bersedekah sebagai bentuk ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah. Karena itu, orang-orang Arab juga kerap bersedekah di sekitar Masjidilharam, seperri makanan, minuman, dan bahkan es krim.

Salah satu mukimin yang menjadi petugas haji, Agus mengatakan, orang Arab memang dikenal sangat suka bersedekah. Menurut dia, orang Arab biasanya tidak hanya bersedekah di musim haji saja, tapi juga di bulan Ramadhan.

"Sabilillah itu namanya. Mereka hanya ingin berbagi dan menyambut tamu-tamu Allah. Selain musim haji, mereka biasanya juga banyak bersedekah di bulan Ramadhan," kata mukimin asal Cianjur ini. Zaman dulu, tambah dia, bahkan orang-orang Arab banyak yang bersedekah ketika jemaah haji mulai menjalankan rangkaian ibadah pada puncak haji. Namun, menurut dia, untuk masuk ke Arafah saat ini tidak mudah, karena harus memiliki visa haji atau tasreh.

 

Baca Juga : Berangkat HAJI "paling enak" atau nyaman Ada di Kloter Berapa ?

 

"Orang Arab memang suka bersedekah. Bahkan, Kalau dulu di Arafah itu juga banyak yang bagi-bagi. Tapi gak tahu kalau sekarang," jelas Agus yang sudah 20 tahunan tinggal di Arab Saudi.

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp