Mengenal Sejarah Masjid Bir Ali dan Keindahan Arsitekturnya

By. Ibnu Fikri Ghozali - 11 Jun 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Masjid Bir Ali adalah tempat miqat, lokasi di mana jemaah haji atau umrah dari Madinah atau yang melalui Madinah memulai ihram. Jarak tempuh dari kota Madinah ke Masjid Bir Ali adalah sekitar 11 km. Masjid ini merupakan lokasi miqat terbesar kedua setelah Masjid Miqat Qarnul Manazil di As Saylul Al Kabir dan memiliki luas mencapai 6.000 meter persegi.

 

Baca juga: Bolehkan Puasa Arafah Saja Tanpa Puasa Tarwiyah?

 

Nama Bir Ali secara harfiah berarti "sumur-sumur Ali." Nama ini diberikan karena Ali bin Abi Thalib menggali banyak sumur di area ini. Menurut buku Mengais Berkah di Bumi Sang Rasul oleh Ahmad Hawassy, hal ini menjadi asal usul nama masjid ini.

 

Pada masa Rasulullah SAW, terdapat pohon jenis akasia di lokasi ini di mana Rasulullah berteduh ketika miqat. Masjid Bir Ali dibangun pertama kali pada masa Umar bin Abdul Aziz (87-93 H). Renovasi pertama dilakukan pada masa dinasti Abbasiah, kemudian diikuti dengan renovasi oleh dinasti Utsmaniyah pada masa pemerintahan Sultan Mehmed IV (1058-1099 H). Pada masa itu, masjid masih kecil dan terbuat dari batu.

 

Perluasan besar-besaran dilakukan pada masa Raja Fahd bin Abdul Aziz karena semakin banyaknya jumlah jemaah haji dan umrah. Menurut laman Kemenag, luas masjid kini mencapai 6.000 meter persegi, dengan keseluruhan kompleks berbentuk persegi seluas 36.000 meter persegi yang bisa menampung hingga 5.000 jemaah.

 

Baca juga: Pengertian dan Manfaat Manaqib serta Contohnya

 

Masjid Bir Ali dibangun dengan denah segi empat menyerupai benteng pertahanan. Bangunan utama masjid terletak di tengah, dikelilingi oleh koridor-koridor panjang dengan hiasan arcade kemerahan di sisi dalam. Tembok luar bangunannya mayoritas berwarna krem.

 

Dari area parkir, jemaah akan melalui gerbang tinggi besar yang memiliki dua menara di atasnya. Bangunan utama masjid dilengkapi dengan area terbuka dan taman-taman hijau yang teduh. Pada bagian tengah masjid terdapat inner courtyard atau pelataran tengah yang dilengkapi dengan satu pancuran air di bawah bangunan kecil berkubah, dikelilingi taman hijau.

 

Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Islam yang dipengaruhi oleh gaya Mamluk dan Bizantium. Bangunan seperti benteng yang mengelilingi masjid menyediakan fasilitas pendukung seperti ratusan unit toilet, kamar mandi, tempat wudhu, kios pedagang, klinik kesehatan, loker penitipan barang, kantor petugas keamanan, kantor pengelola, dan fasilitas lainnya.

 

Baca juga: 6 Adab Saat Bersilaturahmi dengan Orang Lain

 

Masjid Bir Ali memiliki sejarah panjang dan arsitektur yang unik. Selain menjadi tempat miqat penting, masjid ini juga menawarkan kenyamanan dan fasilitas lengkap bagi para jemaah haji dan umrah. Renovasi dan perluasan yang dilakukan selama berabad-abad mencerminkan pentingnya masjid ini dalam sejarah Islam dan kebutuhan akan fasilitas yang memadai untuk menampung jemaah yang terus meningkat. Semoga informasi ini dapat memperluas pengetahuanmu mengenai Masjid Bir Ali.



    Tags :






Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp