Belajar Kedermawanan dari Khalifa Utsman Bin Affan

By. Ibnu Fikri Ghozali - 12 Jun 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Utsman bin Affan adalah salah satu dari empat khalifah pertama dalam Islam, yang dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin. Ia dikenal sebagai khalifah ketiga setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Berikut adalah beberapa aspek penting dari kehidupannya, termasuk kontribusi dan sifat-sifat yang patut dijadikan teladan.

 

Baca juga: Begini Adab dalam Menasehati Orang tua

 

Nama asli Utsman bin Affan adalah Utsman bin Affan bin Abu Al-Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah pada Abdi Manaf. Ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabiah bin Habib bin Abd Syams bin Abdi Manaf bin Qushay.

 

Utsman awalnya dikenal sebagai Abu Amru. Namun, setelah kelahiran putranya Abdullah dari pernikahannya dengan Ruqayah binti Rasulullah, ia mulai dipanggil Abu Abdullah. Ia juga dikenal dengan gelar Dzunnurain (Pemilik dua cahaya) karena menikahi dua putri Nabi Muhammad SAW, yaitu Ruqayah dan Ummu Kulthum.

 

Utsman bin Affan terkenal dengan sifat kedermawanannya. Berikut adalah beberapa contoh dari kedermawanannya yang menjadi teladan bagi umat Islam:

1. Menyumbang Harta saat Perang Tabuk

Saat perang Tabuk, umat Islam kekurangan dana untuk persiapan perang melawan pasukan Romawi. Rasulullah SAW mendorong umat Islam untuk memberikan sumbangan. Utsman bin Affan berdiri dan berjanji untuk memberikan 100 unta lengkap dengan bekalnya. Ia mengulangi janji ini hingga tiga kali, memberikan total 300 unta. Selain itu, ia juga menyumbangkan 1.000 dinar emas kepada Rasulullah SAW. Rasulullah kemudian berdoa agar Allah mengampuni segala dosa Utsman, baik yang dilakukan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.

 

Baca juga: Pahami Amalan dan Larangan di Hari Tasyrik

 

2. Pembelian Sumur Tua Orang Yahudi

Di Madinah, terdapat sebuah sumur bernama Rumata yang dimiliki oleh seorang Yahudi dan dijual dengan harga sangat tinggi. Rasulullah SAW bersabda bahwa barang siapa yang membeli sumur tersebut dan menjadikannya sebagai shadaqah bagi kaum muslimin, Allah akan memberinya minum pada hari kiamat. Utsman bin Affan membeli sumur tersebut dengan harga sekitar 35 dirham dan menjadikannya shadaqah bagi kaum muslimin.

 

3. Shadaqah Semua Harta Dagangan

Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, Madinah mengalami kekeringan. Utsman bin Affan datang dengan rombongan dagang yang membawa seribu unta penuh dengan berbagai barang dagangan seperti gandum, minyak, dan anggur kering. Meskipun banyak pedagang yang ingin membeli dagangannya, Utsman memutuskan untuk menyedekahkan seluruh barang bawaannya kepada penduduk Madinah yang sedang kesulitan. Ia tidak mengharapkan dirham atau dinar, melainkan pahala dan ridha dari Allah.

 

Kedermawanan Utsman bin Affan adalah contoh nyata dari bagaimana seorang pemimpin Muslim seharusnya berperilaku. Kedermawanannya tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap sesama, tetapi juga keikhlasan dalam beribadah kepada Allah. Meskipun Utsman bin Affan memiliki kekayaan yang melimpah, ia selalu siap untuk memberikan yang terbaik bagi umat Islam.

 

Baca juga: Mengenal Sejarah Masjid Bir Ali dan Keindahan Arsitekturnya

 

Bagi kita, mengambil pelajaran dari sifat kedermawanan Utsman bin Affan bisa dimulai dengan langkah-langkah kecil, seperti berdonasi dan membantu sesama tanpa mengharapkan imbalan. Kedermawanan adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan ridha Allah dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih baik.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp