Batemuritour.com- Bagi para jemaah haji Indonesia, bus Shalawat menjadi moda transportasi andalan selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Namun, menjelang puncak ibadah haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), bus Shalawat ini akan berhenti beroperasi sementara waktu. Kebijakan ini diambil dengan alasan yang bijak dan demi kenyamanan para jemaah.
Baca Juga : 5 Langkah Penting Jemaah Haji Mengatasi Hujan Saat Thawaf Agar Tidak Tergelincir
Penghentian sementara layanan bus Shalawat dilakukan karena bus-bus tersebut akan ditarik pihak pengelola untuk difokuskan pada pelayanan puncak haji di Armuzna. Total bus Shalawat yang beroperasi untuk mengangkut jemaah Indonesia hingga saat ini berjumlah 7.088 unit. Kebijakan penarikan bus Shalawat ini tidak hanya berlaku untuk jemaah Indonesia, tetapi juga bagi jemaah dari berbagai negara lainnya.
Naqabah (organisasi pengelola haji Arab Saudi) menarik bus-bus tersebut untuk melakukan persiapan dan konsentrasi penuh dalam menghadapi puncak ibadah haji di Armuzna. Setelah kegiatan di Armuzna selesai, bus Shalawat akan kembali beroperasi sebagai moda transportasi jemaah.
Layanan bus Shalawat akan berhenti sementara mulai tanggal 4 Zulhijjah 1445 H atau 11 Juni 2024 pukul 12.00 waktu Arab Saudi. Bus Shalawat akan kembali beroperasi pada 15 Zulhijjah atau 20 Juni 2024. Penghentian sementara ini dilakukan dengan beberapa alasan yang bijak:
1. Agar Jemaah Beristirahat
Baca Juga : Peristiwa Penting Bulan Dzulhijjah: Pembangunan Ka'bah oleh Nabi Ibrahim AS
Perjalanan ibadah haji membutuhkan stamina yang kuat. Dengan berhenti sementara dari aktivitas naik-turun bus, para jemaah dapat beristirahat dan memulihkan tenaga mereka sebelum menghadapi puncak ibadah di Armuzna.
2. Agar Jemaah Tidak Kecapekan Beraktivitas
Berpindah tempat dengan menggunakan bus dapat menjadi aktivitas yang melelahkan, terutama jika dilakukan secara terus-menerus. Penghentian sementara layanan bus Shalawat akan membantu mencegah jemaah kecapekan akibat aktivitas berpindah tempat yang berlebihan.
3. Agar Jemaah Siap untuk Wukuf
Puncak ibadah haji adalah wukuf di Arafah. Dengan beristirahat dan menghindari aktivitas yang melelahkan, para jemaah dapat mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk menghadapi momen penting ini dengan lebih baik.
Baca Juga : Jamaah Haji '2024' Lansia Mabit dengan Murur di Muzdalifah
Kebijakan penghentian sementara layanan bus Shalawat ini diambil demi kenyamanan dan kebaikan para jemaah haji. Dengan beristirahat yang cukup, mereka dapat melanjutkan ibadah haji dengan stamina yang prima dan siap menghadapi puncak kegiatan di Armuzna dengan khusyuk dan penuh semangat.