Batemuritour.com- Perjalanan ibadah haji merupakan momen sakral yang dinanti-nanti oleh setiap muslim. Salah satu tahapan penting dalam ritual haji adalah perpindahan jemaah dari Makkah menuju Arafah. Momen ini menjadi awal dari puncak ritual haji, sehingga pengelolaannya harus dilakukan dengan sangat terencana dan terstruktur. Kementerian Agama RI bersama dengan Pemerintah Arab Saudi telah menyusun alur pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari hotel di Makkah menuju Arafah dengan sangat rapi dan sistematis.

Baca Juga : 4 Hal Yang Harus Dipahami Terkait Pelaksanaan Alur Pergerakan Jemaah Dari Arafah Agar Berjalan Lancar

1. pemberangkatan jemaah dari hotel di Makkah ke Arafah berbasis jadwal yang disusun ppih arab Saudi.

2. pemberangkatan jemaah dari hotel ke Arafah terbagi dalam tiga trip. Setiap trip disiapkan 21 bus untuk masing-masing maktab. Jadwal trip tersebut sebagai berikut:

- trip 1 (06.00 – 10.00 WAS)

-trip 2 (10.30 – 15.00 WAS)

-trip 3 (15.30 – 20.00 WAS)

3. Bus tiba ke hotel secara berkelompok. 1 kelompok mendapatkan 2 bus dan setiap kelompok 2 bus tersebut datang ke hotel dengan jarak 10 menit.

Baca Juga : Inilah 5 Penyakit Akibat Cuaca Panas Agar Jemaah Dapat Waspada

4. jemaah Bersiap antri di lobi hotel sesuai dengan rombongan 1 jam sebelum jadwal keberangkatan.

5. Jemaah antri di lobi sudah dalam keadaan berihram dengan membawa bekal perlengkapan masing-masing.

6. Jemaah harus membawa smart card atau kartu nusuk dengan dikalungkan untuk memudahkan scan barcode.

7. Proses naik ke bus akan diawali dengan scan barcode smart card atau kartu nusuk.

8. Jemaah naik ke bus per rombongan dan dikoordinasikan oleh ketua rombongan.

9. Jemaah yang terkendala proses scan barcode akan diberangkatkan pada rombongan selanjutnya.

10. Setelah isi bus penuh terisi, pintu bus akan ditutup dan disegel. Lalu bus akan berangkat ke Arafah.

 

Baca Juga : 5 Cara Mengatasi Penyakit Akibat Cuaca Panas Agar Jemaah Selalu Sehat

Dengan adanya pengaturan alur pemberangkatan jemaah haji dari Makkah ke Arafah yang terstruktur, diharapkan proses perpindahan ribuan jemaah dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan khidmat. Pengaturan ini meliputi penjadwalan keberangkatan, penggunaan bus sesuai kuota, serta prosedur naik bus yang dilengkapi dengan sistem scan barcode untuk memudahkan identifikasi jemaah. Tentunya, keberhasilan pelaksanaan alur ini juga bergantung pada kedisiplinan dan kesadaran jemaah dalam mengikuti arahan dan petunjuk dari petugas di lapangan. Semoga dengan alur yang terencana ini, perjalanan menuju Arafah dapat dilalui dengan khusyuk dan penuh keberkahan.