Inilah Ketentuan Keberangkatan Jemaah Haji Murur Dan Non Murur Agar Sesuai Regulasi

By. Miftahul Jannah - 14 Jun 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Ibadah haji merupakan ritual suci yang harus dilaksanakan dengan tertib dan teratur. Salah satu momen krusial dalam perjalanan ibadah haji adalah perpindahan jemaah dari Arafah menuju Mina dan Muzdalifah. Untuk menjamin kelancaran dan keselamatan ribuan jemaah haji, Kementerian Agama RI dan Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan ketentuan dan regulasi yang harus dipatuhi oleh seluruh jemaah.

 

Baca Juga : 4 Hal Yang Harus Dipahami Terkait Pelaksanaan Alur Pergerakan Jemaah Dari Arafah Agar Berjalan Lancar

 

Ketentuan Keberangkatan Jemaah Haji Non-Murur

 

Jemaah haji non-murur adalah jemaah yang tidak melewati Mina terlebih dahulu sebelum menuju Muzdalifah. Dalam proses perpindahannya dari Arafah ke Muzdalifah, jemaah non-murur diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

 

1. Menggunakan city bus atau bus kota dengan kapasitas 60-65 jemaah per bus.

 

2. Bus mulai bergerak pada pukul 19.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

 

3. Target keberangkatan seluruh jemaah non-murur dari Arafah menuju Muzdalifah adalah pukul 01.00 WAS.

 

Ketentuan Keberangkatan Jemaah Haji Murur

 

Baca Juga : 10 Alur Pemberangkatan Jemaah Haji Indonesia dari Hotel di Makkah Menuju Arafah Supaya Jemaah Tidak Ada Yang Tertinggal

 

Jemaah haji murur adalah jemaah yang melewati Mina terlebih dahulu sebelum menuju Muzdalifah. Dalam proses perpindahannya dari Arafah ke Mina, jemaah murur diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

 

1. Menggunakan city bus warna merah dengan kapasitas 60-65 jemaah per bus.

 

2. Bus mulai bergerak pada pukul 19.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

 

3. Target keberangkatan seluruh jemaah murur dari Arafah menuju Mina adalah pukul 22.00 WAS.

 

Pengaturan keberangkatan jemaah haji non-murur dan murur ini dilakukan untuk menghindari kepadatan dan kemacetan yang berpotensi mengganggu kelancaran perjalanan ibadah haji. Dengan pembagian waktu dan rute yang terstruktur, diharapkan pergerakan ribuan jemaah dapat berjalan dengan aman, tertib, dan khidmat.

 

Selain ketentuan tersebut, Kementerian Agama RI dan Pemerintah Arab Saudi juga menyediakan fasilitas pendukung seperti bus dalam jumlah yang memadai, jalur khusus untuk bus jemaah haji, serta petugas yang mengawasi dan mengatur lalu lintas jemaah. Tentunya, keberhasilan pelaksanaan alur perpindahan ini juga bergantung pada kedisiplinan dan kesadaran jemaah haji dalam mengikuti arahan dan petunjuk dari petugas di lapangan.

 

Baca Juga : 5 Cara Mengatasi Penyakit Akibat Cuaca Panas Agar Jemaah Selalu Sehat

 

Dengan adanya ketentuan dan pengaturan yang jelas, diharapkan pergerakan jemaah haji dari Arafah menuju Mina dan Muzdalifah dapat berlangsung dengan lancar, aman, dan penuh khidmat. Semoga setiap langkah yang diambil dalam perjalanan ibadah haji ini menjadi ibadah yang diterima dan diberkahi oleh Allah SWT.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp