Kondisi Madinah Sebelum Kedatangan Islam

By. Ibnu Fikri Ghozali - 19 Jun 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Islam mulai menyebar secara resmi ketika Rasulullah SAW diangkat menjadi nabi. Sebelumnya, bangsa Arab, termasuk penduduk Madinah, menganut berbagai agama seperti Yahudi, Nasrani, dan agama nenek moyang mereka. Kota Madinah, yang sebelumnya dikenal sebagai Yatsrib, merupakan tempat yang penting dalam penyebaran Islam.

 

Baca juga: Inilah 15 Pendistribusian Makanan Yang Disediakan Saat Puncak Haji Agar Jemaah Tidak Kelaparan

 

Perintah Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk menyebarkan Islam tercantum dalam Surah Al-Hijr ayat 94:

 

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَاَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْنَ ٩٤

 

Artinya: "Maka, sampaikanlah (Nabi Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik."

 

Sebelum kedatangan Islam, masyarakat Madinah sudah memiliki keyakinan dan kepercayaan sendiri. Beberapa agama yang dianut masyarakat Madinah meliputi.

Yahudi

Mayoritas penduduk Madinah menganut agama Yahudi. Agama ini dibawa oleh imigran dari daerah utara pada abad 1 dan 2 yang datang ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari penjajahan Romawi. Suku-suku yang menganut agama Yahudi antara lain Bani Qainuqa, Bani Nadhir, Bani Gathafan, dan Bani Quraidlah.

 

Nasrani

Sebagian masyarakat Madinah, terutama dari Bani Najran, menganut agama Nasrani. Mereka telah memeluk Nasrani sejak tahun 343 M saat misionaris dari bangsa Romawi dikirim ke wilayah sekitar Madinah.

 

Baca juga: Inilah Ketentuan Keberangkatan Jemaah Haji Murur Dan Non Murur Agar Sesuai Regulasi

 

Paganisme

Selain Yahudi dan Nasrani, terdapat juga penduduk yang menganut paganisme, yaitu agama nenek moyang yang memuja berhala dan dewa-dewa.

 

Sebelum kedatangan Islam, kondisi sosial masyarakat Madinah mirip dengan Makkah. Peperangan antar suku sering terjadi, menciptakan ketidakstabilan dan ketegangan sosial. Budaya masyarakat Madinah terdiri dari dua kebudayaan utama:

  1. Kebudayaan Arab Kebudayaan Arab ditandai oleh kehidupan suku-suku yang bersifat nomadik dan semi-nomadik, dengan nilai-nilai kehormatan, keberanian, dan perlawanan terhadap musuh yang kuat.

  2. Kebudayaan Yahudi Kebudayaan Yahudi di Madinah ditandai dengan kehidupan yang lebih menetap, berfokus pada pertanian dan perdagangan, serta memegang teguh ajaran dan tradisi Yahudi.

 

Madinah adalah salah satu kota terbesar di provinsi Hijaz, menjadikannya kota strategis sebagai jalur perdagangan yang menghubungkan Yaman di selatan dan Syria di utara. Kota ini berkembang sebagai pusat perdagangan penting, dengan penduduk yang terlibat dalam berbagai aktivitas ekonomi seperti pertanian, perdagangan, dan kerajinan tangan.

 

Pada tahun 621 M, kota Makkah kedatangan 73 orang Yastrib (Madinah) yang menyatakan diri mereka masuk Islam dan meminta Rasulullah SAW pindah ke Madinah. Meskipun Rasulullah menyetujui permintaan mereka, beliau menunggu wahyu dari Allah SWT sebelum melakukan hijrah. Setelah turunnya Surah Al-Baqarah ayat 218:

 

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٢١٨

 

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

dan Surah Al-Anfal ayat 30:

 

وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمٰكِرِيْنَ ٣٠

 

Artinya: "(Ingatlah) ketika orang-orang yang kufur merencanakan tipu daya terhadapmu (Nabi Muhammad) untuk menahan, membunuh, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah membalas tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya."

 

Rasulullah SAW akhirnya memutuskan untuk berhijrah ke Madinah. Hijrah ini menandai titik balik penting dalam sejarah Islam, dengan Madinah menjadi pusat penyebaran agama Islam dan tempat lahirnya masyarakat Islam yang pertama.

 

Baca juga: Umar bin Abdul Aziz: Khalifah yang Adil dan Berpikir Jauh

 

Sebelum kedatangan Islam, Madinah merupakan kota dengan beragam keyakinan agama dan kondisi sosial yang penuh ketegangan. Namun, dengan hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah, kota ini menjadi pusat penyebaran Islam dan tempat lahirnya masyarakat Islam yang kuat dan bersatu. Kehadiran Rasulullah dan ajaran Islam membawa perubahan besar dalam tatanan sosial, budaya, dan ekonomi Madinah, menjadikannya kota yang damai dan makmur.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp