Momen Pelaksanaan Ibadah Haji Terakhir Nabi Muhammad SAW

By. Ibnu Fikri Ghozali - 20 Jun 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Haji Wada' adalah haji pertama dan terakhir yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Ini adalah momen penting dalam sejarah Islam karena haji ini menjadi kesempatan bagi Nabi Muhammad SAW untuk memberikan khutbah terakhirnya kepada umat Muslim. Haji Wada' dilakukan pada tahun ke-10 Hijriah.

 

Baca juga: 7 Fakta Menarik Seputar Haji 2024 Yang Harus Anda Ketahui

 

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq, dari Abdurrahman bin Qasim, dari Qasim bin Muhammad, dari Aisyah RA, disebutkan bahwa Rasulullah berangkat menunaikan ibadah haji pada tanggal 25 Zulkaidah (HR Bukhari dan Muslim). Haji Wada' menjadi momen penting di mana Rasulullah memberikan khutbah terakhirnya yang dikenal dengan Khutbah Wada' di Arafah.

 

Dalam khutbah ini, Rasulullah memberikan pesan-pesan penting kepada umat Muslim, termasuk tentang persaudaraan, keadilan, hak-hak perempuan, dan pentingnya mengikuti ajaran Al-Qur'an dan Sunnah. Pesan-pesan ini menjadi pedoman penting bagi umat Islam sepanjang masa.

 

Setelah menyelesaikan haji Wada', kesehatan Rasulullah mulai menurun. Mengutip buku Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah karya Muslim H. Nasution, Rasulullah SAW mempersiapkan pasukan untuk melawan Romawi di bawah pimpinan Usamah bin Zaid, putra Zaid bin Haritsah. Namun, sebelum pasukan bergerak, terdengar kabar bahwa Rasulullah jatuh sakit. Awalnya, beliau merasakan sakit di bagian kepala yang kemudian berkembang menjadi demam.

 

Baca juga: Himbauan Barang Bawaan Jemaah Haji Untuk Memastikan Kelancaran Proses Kepulangan Jemaah Haji Ke Tanah Air

 

Sehari sebelum jatuh sakit, Rasulullah SAW berziarah ke Pemakaman Baqi' dan mendoakan orang-orang yang dikuburkan di sana. Dikisahkan dalam Sirah Nabawiyah bahwa Rasulullah SAW pergi ke Pemakaman Baqi' bersama Abu Muwaihibah. Dalam sebuah riwayat dari Ubaid bin Jubair, dari Abdullah bin Umar, dari Ibnu Ishaq, dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Abu Muwaihibah, Rasulullah bersabda,

 

"Assalamu'alaikum, wahai penghuni kubur. Berbahagialah kalian dengan apa yang kalian rasakan dari apa yang dirasakan manusia. Berbagai fitnah datang laksana kepingan malam gelap. Fitnah terakhir menyusul fitnah pertama, dan fitnah yang terakhir lebih buruk daripada yang pertama."

 

Beliau kemudian menengok ke arah Abu Muwaihibah dan bersabda, "Abu Muwaihibah, sesungguhnya aku diberi kunci harta dunia dan keabadian di dalamnya, sesudah itu surga. Aku diberi pilihan di antara itu atau bertemu dengan Tuhanku dan surga."

 

Nabi SAW kemudian memintakan ampunan bagi penghuni Baqi' dan pulang. Semenjak itu, beliau mulai menderita sakit yang akhirnya menyebabkan wafatnya. Dalam riwayat dari Ya'qub bin Utbah, dari Muhammad bin Muslim az-Zuhri, dari Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah bin Mas'ud, dari Aisyah RA, disebutkan bahwa Rasulullah pulang dari Baqi' dan menemui Aisyah yang sedang sakit kepala. Rasulullah bersabda, "Demi Allah, justru kepalaku lebih sakit, Aisyah."

 

Sejak saat itu, sakit Rasulullah semakin parah hingga beliau wafat pada 12 Rabiul Awal tahun ke-11 Hijriah. Aisyah RA menggambarkan saat-saat terakhir Rasulullah, menunjukkan betapa besar kasih sayang dan perhatian Rasulullah kepada keluarganya, bahkan di saat-saat terakhir hidupnya.

 

Baca juga: 6 Himbauan Penting Kemenag Setelah Pelaksanaan Wukuf Agar Jemaah Dapat Melaksanakan Thawaf Ifadah, Sa'i, Dan Wada' Dengan Kondisi Sehat

 

Haji Wada' adalah momen penting dalam sejarah Islam, di mana Rasulullah memberikan khutbah terakhirnya dan menyampaikan pesan-pesan penting kepada umat Muslim. Sepulang dari haji tersebut, kesehatan beliau menurun dan akhirnya beliau wafat, meninggalkan warisan ajaran yang menjadi pedoman bagi umat Islam sepanjang masa. Kisah ini mengingatkan kita tentang keteladanan Rasulullah dalam menjalani kehidupan dan menyampaikan risalah Allah SWT.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp