Inilah Pengelolaan Kerikil Jamarat Sehingga Jamarat Tidak Akan Penuh Dengan Kerikil Haji

By. Miftahul Jannah - 25 Jun 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Setiap tahun, jutaan jamaah haji berkumpul di Mina untuk melaksanakan ritual melempar jumrah. Ritual ini melibatkan pelemparan kerikil kecil ke tiga pilar yang telah disediakan, yang melambangkan penolakan terhadap godaan setan. Namun, dengan banyaknya jamaah yang melaksanakan ritual ini, pertanyaan muncul apakah tempat lontar jumrah akan penuh oleh kerikil-kerikil tersebut?

 

Baca Juga : Haji tanpa ijin resmi dan cuaca panas sebabkan 1.301 kematian selama pelaksanaan ibadah haji 2024

 

Kenyataannya, pengelolaan kerikil Jamarat adalah proses yang sangat terorganisir dan efisien, yang memastikan bahwa tempat tersebut tidak pernah penuh. Di balik layar, terdapat sistem yang canggih dan inovatif untuk menangani kerikil-kerikil yang digunakan selama ritual tersebut berlangsung.

 

Fasilitas Jamarat di Mina merupakan arsitektur yang dirancang khusus untuk mengakomodasi jutaan jamaah setiap tahun. Jamarot tersebut terdiri dari tiga pilar besar yang terhubung oleh empat lantai, dengan kedalaman mencapai 15 meter. Setiap kali jamaah melempar kerikil ke salah satu pilar dari lantari 1 hingga lantai 4, kerikil-kerikil tersebut jatuh ke basement yang terletak di lantai dasar bawah pilar.

 

Setelah kerikil-kerikil ini terjatuh di basement, kerikil-kerikil tersebut akan memasuki tahapan pengelolaan. Pengelolaannya dimulai dengan adanya Conveyor belts atau ban berjalan yang akan mengumpulkan kerikil-kerikil tersebut, lalu dilanjutkan dengan proses pembersihan dengan menyaring dan dicuci kerikil-kerikil untuk menghilangkan debu dan kotoran yang menempel setelah pelaksanaan lontar jumrah berlangsung.

 

Baca Juga : Raja Salman Biayai Hewan Kurban sebanyak 3.322 Jamaah dari 88 Negara Sebagai Tamu Raja Pada Haji 2024

 

Setelah proses pembersihan selesai, kerikil-kerikil tersebut diangkut ke tempat penyimpanan. Di sini, kerikil-kerikil ini disimpan dengan baik untuk menunggu penggunaan kembali di masa mendatang atau penanganan lebih lanjut setelah musim Haji berakhir. Dengan volume kerikil yang sangat besar yang dikelola setiap tahunnya, pengelolaan kerikil-kerikil tersebut menjadikan logistik memiliki tugas yang sangat besar.

 

Untuk meringankan beban dari logistik kerikil-kerikil para jamaah, Mu'tamer's bekerja sama dengan Kedana Company dalam menyediakan layanan penting. Mereka mendistribusikan lebih dari 83.411 kantong kerikil di 300 titik jalur pejalan kaki di Muzdalifah dan jembatan Jamarat. Distribusi ini memastikan bahwa setiap jamaah memiliki akses mudah ke kerikil yang diperlukan untuk pelaksanaan lontar jumrah, sehingga mereka dapat lebih fokus pada aspek spiritual perjalanan mereka.

 

Pengelolaan kerikil Jamarat adalah contoh sempurna bagaimana tradisi dan teknologi modern dapat bersatu untuk memastikan kelancaran dan kesucian ritual Haji. Dengan sistem yang canggih untuk mengumpulkan, membersihkan, dan menyimpan kerikil-kerikil ini, tempat lontar jumrah tidak pernah penuh. Upaya di balik layar ini memastikan bahwa setiap jamaah dapat melaksanakan ritual dengan khusyuk, sementara lingkungan tempat suci tetap terjaga dengan baik.

 

Baca Juga : Kementerian Haji Arab Saudi Luncurkan Sertifikat Penyelesaian Haji Digital Melalui Aplikasi Nusuk

 

Dengan demikian, pertanyaan tentang apakah tempat lontar jumrah akan penuh oleh kerikil-kerikil terjawab dengan jelas: tidak, berkat sistem pengelolaan yang efektif dan efisien yang telah diterapkan oleh para pengelola tempat suci di Mina.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp