Inilah Proses Produksi Batik Haji, Kemenag Gandeng Umkm Untuk Produksi Skala Besarnya

By. Miftahul Jannah - 28 Jun 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Dalam upaya mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) mengambil langkah strategis dengan melibatkan sektor ini dalam produksi seragam batik untuk jemaah haji. Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah, Hilman Latief, mengungkapkan rencana ini sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi nasional.

 

Baca Juga : 4 Imbauan Penting Bagi Jemaah Haji Gelombang Kedua Saat Melaksanakan Ziarah Raudhah

 

Seragam batik yang akan diproduksi menggunakan metode cap, sebuah teknik tradisional yang memungkinkan produksi dalam skala besar namun tetap mempertahankan kualitas dan keunikan batik Indonesia. Pemilihan metode ini bukan tanpa alasan, selain efisien, juga membuka peluang bagi lebih banyak UMKM untuk berpartisipasi dalam proyek berskala nasional ini.

 

Kemenag telah menetapkan standar khusus yang harus dipenuhi oleh UMKM yang ingin terlibat dalam produksi seragam batik ini. Standarisasi ini penting untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan seragam dan memenuhi ekspektasi, mengingat seragam ini akan dikenakan oleh jemaah haji Indonesia di tanah suci.

 

Perhitungan awal menunjukkan bahwa setiap jemaah membutuhkan sekitar 3 meter kain untuk satu seragam batik. Dengan jumlah jemaah haji Indonesia yang mencapai ratusan ribu setiap tahunnya, total kebutuhan kain batik diperkirakan mencapai 600 kilometer jika dibentangkan. Angka ini menggambarkan besarnya skala produksi yang akan dilakukan, sekaligus menunjukkan potensi ekonomi yang bisa dihasilkan dari proyek ini.

 

Baca Juga : 7 Alasan Sayembara Desain Batik Haji Indonesia Dapat Diikuti Khalayak Umum

 

Melibatkan UMKM dalam produksi seragam batik jemaah haji bukan hanya sekadar keputusan ekonomi, tetapi juga langkah strategis dalam mempromosikan dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Batik, yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda, akan mendapatkan panggung internasional melalui para jemaah haji yang mengenakannya di Tanah Suci.

 

Inisiatif ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi. Dengan melibatkan banyak UMKM, proyek ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah penghasil batik di Indonesia.

 

Lebih dari sekadar proyek ekonomi, inisiatif ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap sektor UMKM yang telah terbukti tangguh dalam menghadapi berbagai guncangan ekonomi. Dengan memberikan kesempatan kepada UMKM untuk berpartisipasi dalam proyek skala nasional, pemerintah tidak hanya membantu mereka bertahan, tetapi juga membuka peluang untuk berkembang dan bersaing di tingkat yang lebih tinggi.

 

Baca Juga : Inilah Cara Yang Dilakukan Oleh Kemenag Untuk Pergantian Desain Seragam Batik Haji Indonesia

 

Kesimpulannya, rencana Kementerian Agama untuk memproduksi seragam batik jemaah haji dengan melibatkan UMKM merupakan langkah cerdas yang memadukan aspek ekonomi, budaya, dan sosial. Inisiatif ini tidak hanya akan menggerakkan roda ekonomi di tingkat akar rumput, tetapi juga memperkuat identitas budaya Indonesia di kancah internasional melalui para jemaah haji.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp