Mengenal 3 Jenis Mushaf Al-Qur'an Yang Populer Di Indonesia

By. Miftahul Jannah - 04 Jul 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang memiliki berbagai bentuk dan jenis mushaf untuk memenuhi kebutuhan berbagai kalangan. Di Indonesia, terdapat tiga jenis mushaf standar yang paling banyak digunakan. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga jenis mushaf tersebut:

 

Baca Juga : Inilah Al-qur’an, Kitab Suci Sebagai Pedoman Bagi Setiap Muslim

 

 1. Mushaf Al-Qur'an Standar Utsmani

 

Mushaf Standar Utsmani dirancang untuk khalayak umum dan merupakan salah satu mushaf yang paling banyak digunakan. Jenis mushaf ini mengacu pada mushaf yang disusun pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, di mana ayat-ayat Al-Qur'an dikumpulkan dan dibukukan untuk pertama kalinya.

 

Mushaf Standar Utsmani di Indonesia pertama kali selesai ditulis saat Musyawarah Kerja ke-IX di Jakarta pada tahun 1983, dan diterbitkan pada tahun yang sama. SK Menteri Agama yang meresmikan mushaf ini dikeluarkan pada tahun 1984. Hingga kini, mushaf ini dikenal karena keteraturan dan kaidah penulisannya yang memudahkan pembacaan.

 

 2. Mushaf Standar Braille untuk Tunanetra

 

Untuk memenuhi kebutuhan mereka yang memiliki gangguan penglihatan, dikembangkan Mushaf Braille. Mushaf ini ditulis dengan simbol Braille yang memungkinkan penyandang tunanetra untuk membaca dan menghafal Al-Qur'an. Proses pembuatan mushaf Braille ini melewati beberapa tahapan penting, termasuk duplikasi, adaptasi, dan standarisasi.

 

Fase duplikasi dimulai setelah Supardi Abdushomad, seorang tunanetra asal Yogyakarta, berhasil mempelajari sistem tulisan Al-Qur'an Braille dari Yordania. Kemudian, muncul fase adaptasi yang menghasilkan beragam versi mushaf Braille di Indonesia. Pada tahun 2010, dilakukan kajian ulang untuk mengatasi polemik di antara pengguna mushaf ini. Upaya ini menghasilkan buku pedoman membaca dan menulis Al-Qur'an Braille pada tahun 2011, yang merupakan hasil revisi dari sejumlah kaidah untuk penggunaan tanda baca dalam mushaf Braille.

 

 3. Mushaf Standar Bahriyah untuk Penghafal Al-Qur'an

 

Baca Juga : Begini Adab dalam Menasehati Orang tua

 

Mushaf Standar Bahriyah dirancang khusus untuk membantu para penghafal Al-Qur'an. Salah satu ciri khasnya adalah setiap ayat tidak bersambung ke halaman berikutnya, yang dikenal dengan pola 'ayat pojok'. Pada setiap halaman, bagian pojok bawah kiri selalu berakhir dengan penghabisan ayat, memudahkan hafalan dan muraja'ah (pengulangan hafalan).

 

Ciri khas lain dari Mushaf Bahriyah termasuk:

- Setiap mad tabi’i tidak diberi tanda sukun.

- Bacaan idgham tidak diberi tanda tasydid.

- Bacaan iqlab tidak disertai dengan mim kecil/iqlab.

- Ha'damir tidak menggunakan kasrah tegak atau dammah terbalik.

- Setiap halaman terdiri dari 15 baris tulisan.

 

Nama "Bahriyah" berasal dari percetakan milik Angkatan Laut Turki Utsmani yang terkenal dengan produksi buku-buku keagamaan. Mushaf ini cocok untuk para penghafal karena memudahkan proses menghafal ayat-ayat Al-Qur'an.

 

Ketiga jenis mushaf di atas telah tersebar luas dan digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pembacaan hingga penelitian. Di antara ketiga jenis mushaf tersebut, Mushaf Standar Utsmani atau MASU adalah yang paling banyak dicetak dan digunakan.

 

Baca Juga : Inilah 7 Keutamaan Membaca Al-Qur'an Agar Lebih Giat Membaca Al-Qur’an

 

Jika Anda tertarik untuk mencetak Al-Qur'an atau buku-buku islami lainnya, Gema Risalah menyediakan jasa percetakan berkualitas dan tepat waktu. Segera hubungi kami untuk konsultasi dan pemesanan lebih lanjut. Anda juga dapat memesan buku atau Al-Qur'an untuk keperluan jamaah atau wakaf.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp