Batemuritour.com- Menjalankan ibadah haji adalah salah satu puncak spiritual dalam kehidupan seorang Muslim. Setiap tahun, jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Tanah Suci untuk memenuhi panggilan suci ini. Namun, mencapai haji mabrur, yaitu haji yang diterima oleh Allah SWT dan membawa keberkahan dalam kehidupan, adalah tujuan utama yang diidamkan oleh setiap jamaah.
Baca Juga : 7 Amalan yang Mendukung Tercapainya Haji Mabrur
Haji mabrur bukan hanya tentang menunaikan rangkaian ritual yang telah ditetapkan, tetapi juga tentang bagaimana menjaga diri dari segala perbuatan yang dapat mengurangi pahala ibadah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ
Artinya, “(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji.” (QS Al-Baqarah [2]: 197).
Pada ayat tersebut, telah dijelaskan beberapa tantangan untuk mendapatkan haji mabrur, Dimana para jemaah haji harus menghindari beberapa hal yang telah disebutkan
1. Menjauhi Rafats
Rafats mencakup segala bentuk perilaku atau ucapan yang bersifat jorok atau tidak senonoh. Termasuk di dalamnya adalah:
- Hubungan Badan: Segala bentuk hubungan suami-istri dilarang selama pelaksanaan haji.
- Ucapan Tidak Senonoh: Menghindari kata-kata kasar, jorok, atau ucapan yang bisa mengarah kepada dosa.
Menjauhi rafats membantu jemaah haji untuk menjaga kesucian niat dan tindakan selama beribadah.
2. Menghindari Fusuk
Fusuk adalah segala bentuk maksiat atau perbuatan buruk yang bisa merusak pahala haji. Beberapa contoh fusuk meliputi:
- Membunuh Hewan: Kecuali dalam konteks yang diizinkan, seperti menyembelih hewan kurban.
- Menggunakan Wewangian: Menghindari penggunaan parfum atau wewangian lainnya selama ihram.
Baca Juga : Inilah 10 Dampak Haji Mabrur Terhadap Kehidupan Akhirat
- Perbuatan Maksiat: Segala bentuk tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti mencuri, berbohong, dan sebagainya.
Menghindari fusuk berarti menjaga diri dari segala bentuk dosa dan keburukan yang dapat mengurangi nilai ibadah haji.
3. Menghindari Jidal
Jidal adalah pertengkaran atau perdebatan yang dapat menimbulkan perbedaan dan perselisihan. Selama haji, penting untuk:
- Menghindari Perdebatan: Tidak terlibat dalam perdebatan yang tidak perlu, terutama yang bisa menimbulkan permusuhan.
- Menjaga Kerukunan: Bersikap sabar dan toleran terhadap sesama jemaah, mengutamakan persaudaraan dan kerukunan.
Dengan menghindari jidal, jemaah haji dapat menjalankan ibadah dengan lebih fokus dan damai.
Larangan-larangan di atas bertujuan agar jemaah haji dapat fokus pada pelaksanaan rukun dan syarat-syarat haji. Beberapa kewajiban yang harus diperhatikan meliputi:
- Ihram: Memasuki kondisi ihram dengan niat yang tulus dan menjalankan tata cara yang benar.
- Thawaf: Mengelilingi Ka'bah tujuh kali dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
- Sa'i: Berjalan antara bukit Safa dan Marwah dengan sungguh-sungguh.
- Wukuf di Arafah: Mencapai puncak ibadah haji dengan berdoa dan berdzikir di Padang Arafah.
- Mabit di Muzdalifah dan Mina: Menginap di Muzdalifah dan Mina sesuai dengan ketentuan.
Baca Juga : 10 Perubahan Positif Dalam Diri Seseorang Setelah Menjadi Haji Mabrur
Mencapai haji mabrur memerlukan usaha ekstra dalam menjaga diri dari perbuatan yang dapat merusak pahala ibadah. Menjauhi rafats, fusuk, dan jidal adalah langkah penting untuk mencapai tujuan ini. Dengan fokus pada kewajiban haji dan menjauhi hal-hal yang bersifat duniawi, insya Allah, setiap jemaah dapat meraih haji mabrur yang diidamkan.