Batemuritour.com- Haji Mardud, atau juga dikenal sebagai Haji Maz'ur, adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada ibadah haji yang ditolak oleh Allah SWT. Berbeda dengan Haji Maqbul (haji yang diterima), Haji Mardud adalah lawan dari Haji Maqbul. Secara harfiah, Haji Mardud berarti haji yang tidak diterima, atau haji yang tertolak. Penolakan ini terjadi karena pelaksanaan ibadah haji tersebut dicampuri dengan dosa dan hal-hal yang haram.
Baca Juga : 3 Tingkatan Haji Agar Termotivasi Mengerjakan Haji Dengan Sungguh-Sungguh
Penyebab Haji Mardud
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ibadah haji seseorang menjadi Haji Mardud. Berikut adalah beberapa penyebab utama:
1. Perbekalan Haram
Salah satu penyebab utama Haji Mardud adalah perbekalan yang berasal dari usaha haram, seperti korupsi, riba, atau pencurian. Dalam Islam, sangat ditekankan bahwa harta yang digunakan untuk beribadah harus berasal dari sumber yang halal. Jika seseorang pergi haji dengan uang hasil korupsi atau pencurian, maka hajinya bisa dianggap tidak sah dan tidak diterima oleh Allah SWT.
2. Perilaku Dosa Selama Haji
Pelaksanaan haji yang disertai dengan perilaku dosa, seperti menipu, berbohong, atau berbuat zalim kepada sesama jemaah, juga dapat menyebabkan haji tersebut menjadi Haji Mardud. Ibadah haji seharusnya menjadi momen untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan diri dari dosa, bukan sebaliknya.
3. Niat yang Tidak Ikhlas
Niat yang tidak ikhlas dalam melaksanakan ibadah haji juga dapat menyebabkan haji menjadi Haji Mardud. Jika seseorang berhaji hanya untuk pamer, mendapatkan gelar, atau tujuan-tujuan duniawi lainnya, maka niat tersebut tidak murni untuk Allah SWT dan dapat menyebabkan hajinya tidak diterima.
Baca Juga : Inilah Haji Maqbul, Salah Satu Harapan Setiap Muslim Dalam Menunaikan Ibadah Haji
3. Melanggar Rukun dan Syarat Haji
Pelanggaran terhadap rukun dan syarat haji, seperti tidak melakukan tawaf dengan benar, tidak wukuf di Arafah, atau melakukan hal-hal yang dilarang selama ihram, juga dapat menyebabkan haji menjadi Haji Mardud. Pelaksanaan haji harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan aturan-aturan yang telah ditetapkan.
4. Hadis dan Pesan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW sangat menekankan pentingnya menjalankan ibadah haji dengan niat yang ikhlas dan menggunakan harta yang halal. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
إنَّ اللهَ طيِّبٌ ولا يقبلُ إلا طيبًا
“Sesungguhnya Allah Maha Baik, dan Ia tidak menerima kecuali hal yang baik…”. (HR Muslim, 1015).
Hadis ini menggarisbawahi bahwa Allah SWT hanya menerima ibadah yang dilakukan dengan cara yang baik dan bersih dari segala bentuk dosa dan keharaman.
5. Pentingnya Menjaga Kehalalan dalam Berhaji
Menjaga kehalalan harta dan niat yang ikhlas sangat penting dalam melaksanakan ibadah haji. Seorang Muslim harus memastikan bahwa segala persiapan, termasuk perbekalan dan biaya haji, berasal dari sumber yang halal dan bersih. Selain itu, selama menjalankan ibadah haji, seseorang harus berusaha untuk selalu menjaga perilaku dan niatnya agar tetap sesuai dengan ajaran Islam.
Baca Juga : 3 Tantangan Untuk Mendapatkan Haji Mabrur
Haji Mardud adalah peringatan bagi setiap Muslim untuk selalu menjaga kehalalan dan kesucian dalam melaksanakan ibadah haji. Dengan niat yang ikhlas, harta yang halal, dan pelaksanaan yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, diharapkan setiap Muslim dapat meraih Haji Maqbul yang diterima oleh Allah SWT. Semoga Allah SWT membimbing kita semua dalam melaksanakan ibadah haji dengan benar dan ikhlas. Aamiin.