Batemuritour.com- Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa haji yang mabrur tidak akan mendapatkan balasan kecuali surga dengan hadits berikut
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Artinya, “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR Bukhari).
Baca Juga : 3 Tingkatan Haji Agar Termotivasi Mengerjakan Haji Dengan Sungguh-Sungguh
Hadits tersebut menegaskan keutamaan yang luar biasa bagi mereka yang berhasil menjalankan haji dengan benar dan penuh keikhlasan. Selain itu, Rasulullah SAW juga memberikan ciri-ciri yang menandai haji mabrur. Dengan hadits berikut
قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: "إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
Artinya, “Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian”.
سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه
Artinya, “Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam berkata”.
Dari dua hadits tersebut, dapat diidentifikasi tiga ciri utama haji mabrur:
Baca Juga : Inilah Haji Maqbul, Salah Satu Harapan Setiap Muslim Dalam Menunaikan Ibadah Haji
1. Santun dalam Bertutur Kata (Thayyibul Kalam)
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa salah satu ciri haji mabrur adalah seseorang yang santun dan baik dalam bertutur kata. Ini mencerminkan pentingnya menjaga kebersihan bahasa dan perilaku komunikasi yang positif selama menjalankan ibadah haji. Ketika seseorang mampu mengontrol kata-katanya dengan baik, hal ini menunjukkan kedewasaan spiritual dan kesadaran akan nilai-nilai etika dalam Islam.
2. Menyebarkan Kedamaian (Ifsya'us Salam)
Ciri kedua haji mabrur adalah kemampuan untuk menyebarkan kedamaian di sekitar. Rasulullah SAW menekankan pentingnya memelihara perdamaian dan keselarasan di antara sesama muslim dan masyarakat umum. Ini termasuk dalam praktik berinteraksi dengan orang lain dengan penuh penghargaan, menghindari konflik, dan aktif berperan dalam membangun harmoni sosial.
3. Keberhasilan dalam Memberikan Makanan (Ith'amut Tha'am)
Satu lagi ciri yang disebutkan adalah kemampuan untuk memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan. Ini mencerminkan kepedulian sosial dan keikhlasan dalam berbagi rezeki dengan sesama. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa memberikan makanan kepada orang yang lapar adalah tindakan yang sangat diberkahi dan dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca Juga : Inilah Haji Mardud Dan 5 Penyebab Terjadinya Haji Mardud Agar Jemaah Dapat Menghindarinya
Dengan memahami dan mengamalkan ketiga ciri ini, umat muslim diharapkan dapat mendapatkan keberkahan dan pahala yang besar dari Allah SWT dalam menjalankan ibadah haji. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya menjaga nilai-nilai moral dan sosial dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam pelaksanaan ibadah yang dianggap paling suci dalam Islam.