Batemuritour.com- Hai Sobat Batemuri!! Penyelenggaraan ibadah haji tidak luput dari problem-problem manusiawi baik di tanah air maupun di tanah suci. Salah satu problem yang sering terjadi di tanah suci adalah tersesatnya jamaah haji di Masjidil Haram. Masalah ini terus berulang saat pelaksanaan ibadah haji setiap tahunnya. Hal ini tentu saja membuat keluarga dan rombongan jamaah haji, baik jamaah yang hilang maupun jamaah yang mendengar kabar tersebut. Sehingga, kasus hilangnya atau tersesatnya seorang jamaah haji akan berdampak pada pelaksanaan rangkaian ibadah haji.

Baca Juga: Tata Cara Pelaksanan Ibadah Haji, Pelajari Urutannya

Hilang atau tersesatnya seorang jamaah haji biasanya terjadi karena mereka tidak ingat dan belum terlalu mengenali posisi pemondokan dan arah menuju Masjidil Haram ataupun Masjid Nabawi saat di Madinah. Sebab lain dari tersesatnya jamaah haji yaitu luasnya kedua masjid besar tersebut dengan banyaknya pintu masuk yang bentuknya mirip.

Betrikut beberapa tips untuk menghindari hilang atau tersesat saat menunaikan ibadah di tanah suci:

1. Datang lebih awal

Disarankan kepada jamaah haji agar datang lebih awal sebelum tiba waktu sholat untuk menghindari keramaian. Jamaah haji disarankan untuk selalu bersama rombongan dan menghindari berperian seorang diri, terutama bagi jamaah lansia.

2. Orientasi lokasi

Ketika jamaah datang, sebaiknya jamaah melakukan orientasi lokasi terlebih dahulu. Kenali letak dan posisi hotel, kanan kirinya, serta ciri fisiknya. Selain itu, penting juga untuk mengingat dan mengenali nama atau nomor pintu saat masuk ke masjid.

3. Tanda pengenal

Jamaah hendaknya selalu bersiaga dengan membawa tanda pengenal sebelum berangkat dari hotel. Bila perlu, bawa pula kartu hotel untuk berjaga-jaga. Membawa tanda pengenal dan kartu hotel akan mempermudah jamaah dalam mencari bantuan untuk menemukan jalan pulang.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Tubuh bagi Jamaah Haji dan Umrah

Jika jamaah sudah bersama rombongan dan masih kesulitan untuk mencari jalan pulang, maka tidak ada salahnya untuk mengikuti jamaah lain yang berasal dari Indonesia. Dengan demikian, diharapkan jamaah dapat lebih mudah untuk berkomunikasi dan menjelaskan kesulitan dalam menemukan jalan pulang.

4. Datangi bus sholawat

Di Masjidil Haram terdapat bus sholawat yang akan melayani jamaah haji. Bagi jamaah yang tersesat di sekitar Masjidil Haram, jamaah dapat mendatangi bus sholawat.

Jamaah sebaiknya mengingat warna bus sholawat agar tidak salah. Kementerian Agama RI membedakan bus sholawat berdasarkan warna. Hal ini dikarenakan oleh adanya perbedaan warna antara bus sholawat untuk jamaah yang tinggal di Mahbas Jin, dengan bus sholawat untuk jamaah yang tinggal di Jarwal.

Jika sudah menaiki bus sholawat, maka jamaah haji dapat bertanya ke sopir atau pengemudi. Sopir dan pengemudi bus sholawat adalah pengemudi dari tanah air, jadi jangan sungkan untuk bertanya.

5. Pos kedatangan

Jamaah haji yang tersesat di Masjidil Haram, bisa bertanya kepada petugas yang ada di pos-pos, baik itu pos kedatangan yang ada di Haram, Bab Ali maupun di Gaza serta pos di titik keberangkatan jamaah.

6. Bekali jamaah dengan nomor telepon ketua regu, kloter, rombongan

Jamaah hendaknya dibekali dengan nomor telepon ketua regu, ketua kloter dan ketua rombongannya guna mengantisipasi adanya kasus tersesat seperti ini. Sehingga, jika terjadi permasalahan, jamaah dapat menelepon dan mengirimkan lokasi terkini kepada para ketuanya. Dengan hal ini, proses pencarian dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Baca Juga: Ini Dia 5 Tips Mencuci Pakaian saat Melaksanakan Ibadah Haji

Itulah tips agar tidak tersesat saat menunaikan ibadah haji. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Batemuri sekalian.

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com