Batemuritour.com- Shalat merupakan ibadah utama yang diwajibkan bagi setiap Muslim. Perintah shalat pertama kali diberikan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra' Mi'raj. Namun, tahukah Anda bahwa shalat yang kita kenal sekarang awalnya diwajibkan sebanyak 50 kali sehari? Bagaimana perintah ini kemudian berkurang menjadi 5 waktu? Berikut penjelasan rinci mengenai asal usul adanya shalat dalam Islam dan bagaimana perintah ini mengalami pengurangan dari 50 menjadi 5 waktu sehari.
Baca Juga : 3 Hal Yang Membuat Shalat Menjadi Rukun Islam Kedua Yang Wajib Dilaksanakan
Peristiwa Isra' Mi'raj: Awal Mula Perintah Shalat
Asal usul adanya shalat berawal dari peristiwa luar biasa yang dialami Nabi Muhammad SAW, yaitu Isra' Mi'raj. Isra' adalah perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, sedangkan Mi'raj adalah perjalanan naik ke langit hingga Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang bisa dicapai oleh makhluk.
Dalam Mi'raj, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT, dan di sinilah beliau menerima perintah untuk melaksanakan shalat. Pada awalnya, Allah SWT memerintahkan agar umat Islam melaksanakan shalat sebanyak 50 kali sehari. Nabi Muhammad SAW menerima perintah ini tanpa ragu dan siap untuk menyampaikannya kepada umatnya.
Pengurangan Jumlah Shalat: Dari 50 Menjadi 5 Waktu
Dalam perjalanan pulangnya, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS di langit keenam. Nabi Musa AS, yang pernah memimpin umat Bani Israil, memiliki pengalaman mendalam mengenai kesulitan yang dihadapi umatnya dalam melaksanakan perintah agama. Ketika mendengar bahwa umat Islam diperintahkan untuk melaksanakan shalat 50 kali sehari, Nabi Musa AS menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk kembali menghadap Allah SWT dan memohon keringanan, karena beliau yakin umat Islam tidak akan mampu melaksanakan perintah tersebut.
Baca Juga : 5 Keutamaan Shalat sebagai Rukun Islam Kedua
Nabi Muhammad SAW pun mengikuti saran Nabi Musa AS dan kembali menghadap Allah SWT untuk memohon keringanan. Allah SWT kemudian mengurangi jumlah shalat menjadi 40 kali sehari. Namun, Nabi Musa AS masih merasa bahwa jumlah ini terlalu banyak dan menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk memohon keringanan lagi.
Nabi Muhammad SAW kembali menghadap Allah SWT dan meminta pengurangan. Setiap kali Nabi Muhammad SAW memohon, Allah SWT mengurangi jumlah shalat hingga akhirnya menjadi 5 kali sehari. Setelah pengurangan ini, Nabi Musa AS masih menyarankan agar Nabi Muhammad SAW memohon keringanan lebih lanjut, tetapi Nabi Muhammad SAW merasa malu untuk terus meminta pengurangan dan menerima perintah tersebut.
Allah SWT kemudian menjanjikan bahwa meskipun umat Islam hanya diwajibkan melaksanakan shalat 5 kali sehari, mereka akan mendapatkan pahala yang setara dengan melaksanakan shalat 50 kali sehari. Dengan demikian, perintah shalat yang awalnya sebanyak 50 kali sehari, akhirnya menjadi 5 waktu sehari dengan pahala yang tetap berlipat ganda.
Baca Juga : Inilah 5 Alasan Shalat Membentuk Kedisiplinan dalam Kehidupan Muslim
Asal usul adanya shalat dalam Islam tidak hanya menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini, tetapi juga menggambarkan proses kasih sayang dan kemudahan yang diberikan Allah SWT kepada umat-Nya. Dari perintah awal yang mewajibkan 50 kali shalat sehari, berkat permohonan Nabi Muhammad SAW, jumlah ini dikurangi menjadi 5 waktu sehari dengan pahala yang tetap besar. Kisah ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Islam, tetapi juga mengingatkan umat Muslim akan betapa berharganya shalat sebagai ibadah yang tidak boleh ditinggalkan.