Batemuritour.com- Puasa merupakan salah satu ibadah utama dalam Islam, khususnya puasa wajib di bulan Ramadhan. Selain menahan lapar dan dahaga, puasa juga mengajarkan umat Muslim untuk mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Namun, agar ibadah puasa sah dan diterima, penting untuk mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci apa saja yang membatalkan puasa agar puasa yang dijalankan tetap sah.
Baca Juga : 6 Syarat Wajib Puasa Supaya Sah di Sisi Allah SWT
Hal yang paling jelas dan umum diketahui sebagai pembatal puasa adalah makan dan minum dengan sengaja. Jika seseorang makan atau minum meski hanya sedikit, maka puasanya otomatis batal. Ini berlaku mulai dari terbitnya fajar hingga terbenam matahari.
Namun, jika seseorang lupa bahwa dia sedang berpuasa dan makan atau minum tanpa sengaja, puasanya tetap sah. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang lupa bahwa ia sedang berpuasa, lalu ia makan atau minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya, karena sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Melakukan hubungan suami istri di siang hari saat berpuasa juga merupakan hal yang membatalkan puasa. Ini adalah salah satu pelanggaran serius yang tidak hanya membatalkan puasa, tetapi juga memerlukan kafarat (tebusan) berupa berpuasa selama dua bulan berturut-turut, atau jika tidak mampu, memberi makan 60 orang miskin.
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, ketika seorang sahabat datang dan mengaku telah melakukan hubungan intim di siang hari bulan Ramadhan. Rasulullah memerintahkannya untuk menjalankan kafarat tersebut.
Muntah dengan sengaja juga membatalkan puasa. Jika seseorang memaksakan diri untuk muntah, misalnya dengan memasukkan jari ke dalam mulutnya, maka puasanya batal. Namun, jika muntah terjadi tanpa sengaja, seperti karena sakit atau sebab lain yang tidak disengaja, puasanya tetap sah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang muntah tanpa sengaja, maka ia tidak perlu mengqadha puasanya. Tetapi barang siapa yang muntah dengan sengaja, maka ia wajib mengqadha puasanya.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Baca Juga : 6 Alasan Puasa Memiliki Peran Penting dalam Agama Islam agar Mengendalikan Hawa Nafsu
Mengeluarkan air mani dengan sengaja, baik melalui masturbasi, rangsangan, atau cara lainnya, akan membatalkan puasa. Namun, jika keluarnya air mani disebabkan oleh mimpi basah, maka puasa tidak batal karena ini terjadi di luar kendali seseorang.
Hal ini didasarkan pada hukum bahwa puasa harus disertai dengan pengendalian hawa nafsu, termasuk menahan diri dari aktivitas yang menimbulkan rangsangan seksual.
Bagi perempuan, haid (menstruasi) atau nifas (darah yang keluar setelah melahirkan) akan membatalkan puasa. Jika seorang perempuan mulai mengalami haid atau nifas di tengah hari saat berpuasa, puasanya batal dan dia diwajibkan untuk menggantinya di hari lain. Wanita yang sedang haid atau nifas dilarang berpuasa hingga mereka kembali suci.
Rasulullah SAW bersabda:
“Bukankah jika wanita haid ia tidak shalat dan tidak puasa?” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengeluarkan darah dalam jumlah besar, seperti melakukan donor darah atau pendarahan yang banyak karena luka, dapat membatalkan puasa. Namun, pendarahan kecil atau cedera ringan biasanya tidak membatalkan puasa. Jika seseorang mengeluarkan darah secara sengaja dalam jumlah besar, misalnya dengan melakukan hijamah (bekam), ini bisa membatalkan puasa.
Merokok termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa. Meskipun merokok tidak secara langsung mengandung makanan atau minuman, asap rokok yang masuk ke dalam tubuh dianggap membatalkan puasa. Hal ini juga berlaku untuk menghirup asap beracun atau benda lain yang secara sengaja dimasukkan ke dalam tubuh.
Menyuntikkan cairan yang bersifat nutrisi atau pengganti makanan ke dalam tubuh, seperti infus, juga dapat membatalkan puasa. Hal ini karena cairan yang disuntikkan berfungsi seperti makanan atau minuman, yang mana bisa menggantikan kebutuhan tubuh selama puasa.
Baca Juga : 7 tujuan puasa dalam Islam yang wajib diketahui oleh umat Muslim.
Mengetahui apa saja yang membatalkan puasa sangat penting bagi setiap Muslim agar dapat menjaga kesucian ibadah puasa dan meraih pahala yang maksimal. Beberapa hal utama yang membatalkan puasa meliputi makan dan minum dengan sengaja, berhubungan suami istri, muntah dengan sengaja, mengeluarkan air mani dengan sengaja, haid atau nifas, dan merokok. Untuk menjaga agar puasa tetap sah, umat Muslim harus menghindari hal-hal tersebut dan tetap mematuhi aturan puasa yang telah ditetapkan dalam Islam.