8 Langkah Melakukan Puasa yang Benar dalam Islam agar Terhindar dari Kesalahan

By. Miftahul Jannah - 17 Sep 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Puasa adalah salah satu ibadah yang sangat penting dalam agama Islam, terutama puasa wajib di bulan Ramadhan. Namun, untuk memastikan puasa yang dijalankan sah dan diterima oleh Allah SWT, ada beberapa langkah dan tata cara yang perlu diperhatikan. Artikel ini akan membahas cara melakukan puasa yang benar menurut ajaran Islam.

 

Baca Juga : 8 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa dan Harus Dihindari Agar Puasa Lancar

 

1. Niat Puasa yang Ikhlas

 

Langkah pertama yang paling penting dalam melakukan puasa adalah niat. Niat puasa harus dilakukan setiap malam sebelum terbit fajar. Niat tidak perlu diucapkan secara keras, cukup dalam hati, dengan keyakinan untuk menjalankan ibadah puasa esok hari. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

 

“Barang siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Ahmad)

 

Niat puasa wajib dilakukan dengan ikhlas karena Allah SWT, bukan untuk alasan lain seperti kesehatan atau alasan duniawi lainnya. Keikhlasan dalam niat sangat penting agar puasa kita sah di sisi Allah.

 

2. Menjaga Waktu Sahur

 

Sahur adalah salah satu sunnah dalam berpuasa yang sangat dianjurkan. Sahur dilakukan sebelum masuknya waktu fajar, yaitu sebelum azan Subuh berkumandang. Meskipun tidak wajib, sahur memberikan kekuatan fisik untuk menjalani puasa sepanjang hari. Rasulullah SAW bersabda:

 

“Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Sahur sebaiknya dilakukan mendekati waktu fajar, namun tidak melewati batas waktu imsak. Ini akan membantu menahan lapar dan haus lebih lama, serta menjalankan sunnah Nabi.

 

3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa

 

Saat berpuasa, seorang Muslim wajib menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selain itu, umat Muslim juga diharuskan untuk menahan diri dari perbuatan yang merusak pahala puasa, seperti berkata kasar, berdusta, marah, atau melakukan perbuatan maksiat lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

 

“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan maksiat, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari meninggalkan makan dan minum.” (HR. Bukhari)

 

Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga hati, pikiran, dan perilaku dari hal-hal negatif.

 

4. Menyegerakan Berbuka Puasa

 

Setelah menahan diri sepanjang hari, umat Muslim dianjurkan untuk menyegerakan berbuka begitu waktu Maghrib tiba. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW yang menganjurkan umatnya untuk segera berbuka setelah mendengar azan Maghrib. Rasulullah SAW bersabda:

 

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Disarankan untuk berbuka puasa dengan kurma atau jika tidak ada, dengan air. Rasulullah biasa berbuka dengan kurma segar atau kurma kering, dan jika tidak ada, beliau meminum air. Ini membantu mengembalikan energi tubuh dengan cepat setelah berpuasa.

 

5. Membaca Doa Berbuka Puasa

 

Setelah menyantap hidangan berbuka, disunnahkan untuk membaca doa berbuka puasa. Doa yang sering dibaca adalah:

 

Baca Juga :  8 Sunnah-Sunnah Puasa agar Pahala Berlipat Ganda

 

“Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru in syaa Allaah.”


Artinya: “Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insya Allah.” (HR. Abu Daud)

 

Doa ini adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat makanan dan minuman yang diberikan setelah seharian penuh berpuasa.

 

6. Memperbanyak Amalan Sunnah

 

Selain menahan lapar dan dahaga, memperbanyak amalan sunnah selama berpuasa juga sangat dianjurkan. Beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan antara lain:

 

  • Membaca Al-Qur'an: Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur'an, sehingga memperbanyak membaca dan mengkaji Al-Qur'an sangat dianjurkan.

 

  • Bersedekah: Bersedekah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang besar dan dapat melipatgandakan pahala.

 

  • Berdoa dan Berdzikir: Puasa adalah momen yang baik untuk memperbanyak doa, terutama saat menjelang waktu berbuka, karena doa orang yang berpuasa tidak akan tertolak.

 

  • Melakukan Shalat Tarawih: Shalat tarawih merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan di malam hari selama bulan Ramadhan.

 

7. Mengqadha Puasa yang Tidak Dilaksanakan

 

Jika seseorang tidak mampu melaksanakan puasa di bulan Ramadhan karena sakit, perjalanan jauh, atau sebab lainnya yang dibenarkan syariat, ia wajib mengqadha puasa di hari lain setelah Ramadhan. Puasa qadha ini bertujuan untuk menggantikan puasa yang ditinggalkan sehingga kewajiban berpuasa tetap terpenuhi.

 

8. Hindari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

 

Agar puasa tetap sah, penting untuk mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa, seperti:

 

  • Makan dan minum dengan sengaja.

 

  • Berhubungan suami istri di siang hari.

 

  • Muntah dengan sengaja.

 

  • Mengeluarkan air mani dengan sengaja.

 

  • Haid atau nifas bagi perempuan.

 

  • Merokok.

 

Jika hal-hal ini dilakukan, maka puasa akan batal dan harus diqadha di hari lain setelah Ramadhan.

 

Baca Juga : 6 Syarat Wajib Puasa Supaya Sah di Sisi Allah SWT

 

Melakukan puasa yang benar memerlukan pemahaman yang baik tentang niat, waktu sahur, berbuka, serta menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Selain menahan lapar dan haus, puasa juga melibatkan usaha untuk memperbanyak amalan baik seperti membaca Al-Qur'an, berdoa, dan bersedekah. Dengan mengikuti tata cara puasa yang benar, kita bisa mendapatkan pahala yang maksimal dan menjalankan ibadah dengan penuh keberkahan.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp