7 Sebab Iman Seseorang Goyah Ketika Dihadapkan Masalah

By. Miftahul Jannah - 26 Sep 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Iman adalah pondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Namun, tidak jarang seseorang mengalami goyahnya iman ketika dihadapkan pada berbagai masalah dalam hidup. Masalah ini bisa berupa cobaan berat seperti kehilangan, kesulitan finansial, masalah kesehatan, atau tekanan sosial. Dalam Islam, cobaan adalah ujian dari Allah untuk mengukur kekuatan iman seseorang. Namun, mengapa iman seseorang bisa goyah ketika menghadapi masalah?

 

Baca Juga : 7 Konsekuensi Jika Umat Muslim Tidak Beriman kepada Allah

 

1. Kurangnya Pemahaman Tentang Ujian dari Allah

 

Salah satu alasan utama mengapa iman seseorang goyah saat menghadapi masalah adalah kurangnya pemahaman tentang konsep ujian dalam Islam. Banyak orang berpikir bahwa ujian hidup adalah tanda bahwa Allah tidak sayang kepada mereka, padahal sebaliknya. Dalam Al-Qur'an, Allah menjelaskan bahwa setiap hamba akan diuji untuk mengukur sejauh mana keimanannya.

 

Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 155: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."

 

Ayat ini menegaskan bahwa ujian adalah bagian dari kehidupan, dan kesabaran dalam menghadapinya adalah tanda iman yang kuat.

 

2. Kehilangan Kepercayaan Diri dalam Menghadapi Cobaan

 

Masalah seringkali membuat seseorang merasa lemah dan tidak berdaya. Dalam kondisi ini, seseorang mungkin merasa bahwa ia tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi ujian yang diberikan. Ketika seseorang kehilangan kepercayaan diri, ia cenderung meragukan kekuatan doanya dan hubungannya dengan Allah. Rasa putus asa ini dapat membuat iman goyah, karena ia merasa terasing dari kasih sayang dan pertolongan Allah.

 

Namun, Allah tidak akan memberikan cobaan yang tidak bisa dihadapi oleh hamba-Nya. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 286: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

 

Dengan pemahaman ini, seorang Muslim seharusnya yakin bahwa apa pun ujian yang dihadapi, ia mampu mengatasinya dengan bantuan Allah.

 

3. Pengaruh Lingkungan dan Tekanan Sosial

 

Lingkungan sekitar juga memiliki pengaruh besar terhadap kekuatan iman seseorang. Ketika seseorang dikelilingi oleh orang-orang yang pesimis atau tidak beriman, ia bisa terpengaruh dan mulai meragukan kekuatannya sendiri dalam menghadapi masalah. Tekanan sosial yang membuat seseorang merasa tidak berharga atau tidak memiliki dukungan juga dapat menggoyahkan imannya.

 

Baca Juga : 7 Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Keimanan Manusia

 

Lingkungan yang tidak mendukung dapat membuat seseorang semakin jauh dari Allah. Oleh karena itu, penting untuk selalu berada dalam komunitas yang positif dan mendekatkan diri kepada Allah, terutama saat menghadapi masalah.

 

4. Kurangnya Ketergantungan pada Allah

 

Iman goyah sering kali terjadi ketika seseorang tidak sepenuhnya bergantung kepada Allah dalam menghadapi masalahnya. Alih-alih menyerahkan segala urusan kepada Allah, seseorang mungkin lebih mengandalkan kekuatan sendiri atau mencari solusi duniawi yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip agama. Padahal, semakin seseorang bergantung kepada Allah, semakin kuat imannya.

 

Allah berfirman dalam Surat Al-Imran ayat 160: "Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa gerangan yang dapat menolong kamu setelah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal."

 

5. Kurangnya Dzikir dan Ibadah

 

Ketika seseorang lalai dalam berdzikir atau kurang melakukan ibadah, imannya cenderung menjadi lemah. Dzikir dan ibadah adalah cara untuk menjaga hati tetap dekat dengan Allah, dan ketika rutinitas ini mulai diabaikan, iman pun bisa melemah. Dalam menghadapi masalah, dzikir kepada Allah adalah cara terbaik untuk mendapatkan kekuatan batin dan mengingat bahwa Allah selalu ada bersama kita.

 

6. Faktor Emosional

 

Secara emosional, manusia sering kali goyah saat menghadapi kesulitan. Perasaan cemas, takut, marah, atau putus asa bisa muncul dan merusak keimanan. Saat emosi negatif menguasai diri, seseorang bisa kehilangan kendali atas pikirannya dan mulai meragukan rahmat serta kebesaran Allah.

 

7. Kekurangan Ilmu tentang Akidah

 

Terakhir, goyahnya iman bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman yang mendalam tentang akidah. Tanpa pengetahuan yang kuat tentang Allah, sifat-sifat-Nya, dan kebesaran-Nya, seseorang akan lebih mudah tergoda oleh godaan syetan dan ujian dunia. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk terus memperdalam ilmu agamanya, terutama mengenai iman dan tauhid.

 

 

Baca Juga : 6 Alasan Mengapa Manusia Diwajibkan Beriman Kepada Allah SWT

 

Iman seseorang bisa goyah ketika dihadapkan pada masalah karena berbagai faktor, seperti kurangnya pemahaman tentang ujian Allah, pengaruh lingkungan, kehilangan kepercayaan diri, hingga kurangnya ibadah. Namun, seorang Muslim harus selalu mengingat bahwa ujian adalah bagian dari hidup dan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya yang bersabar dan bertawakal. Dengan memahami pentingnya ujian dalam Islam, memperbanyak dzikir, dan terus mendekatkan diri kepada Allah, iman akan tetap kuat meskipun masalah datang.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp