Batemuritour.com - Menyantuni anak yatim adalah salah satu amal ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Anak yatim, yaitu anak yang kehilangan ayahnya sebelum mencapai usia baligh, memiliki tempat istimewa dalam ajaran Islam. Islam menekankan pentingnya menjaga, melindungi, dan menyantuni anak yatim karena mereka adalah golongan yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Artikel ini akan membahas beberapa hikmah menyantuni anak yatim dan manfaat yang diperoleh, baik di dunia maupun di akhirat.
Salah satu hikmah besar dari menyantuni anak yatim adalah janji untuk mendapatkan kedekatan dengan Rasulullah SAW di surga. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"Aku dan orang yang memelihara anak yatim seperti ini di surga," seraya beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya yang berdekatan. (HR. Bukhari)
Hadis ini menegaskan betapa besar keutamaan dan pahala bagi orang yang menyantuni anak yatim. Mereka yang peduli terhadap nasib anak yatim tidak hanya akan mendapatkan pahala besar, tetapi juga akan ditempatkan di surga yang sangat dekat dengan Rasulullah SAW.
Menyantuni anak yatim adalah salah satu amal yang dapat menghapus dosa dan membawa keberkahan dalam hidup. Allah SWT sangat menyukai perbuatan kebaikan yang dilakukan kepada anak yatim, karena mereka adalah golongan yang lemah dan membutuhkan perlindungan.
Dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan umat Islam untuk berbuat baik kepada anak yatim. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 220, Allah berfirman:
"Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: 'Memperbaiki keadaan mereka adalah baik'."
Mereka yang memperbaiki kehidupan anak yatim dengan memberikan perhatian, kasih sayang, dan bantuan materi akan mendapatkan keberkahan dari Allah. Keberkahan ini bisa berupa kelapangan rezeki, kesehatan, dan ketenangan hati.
Menyantuni anak yatim juga mengajarkan umat Islam untuk menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial. Dalam masyarakat yang adil dan seimbang, memperhatikan nasib anak yatim merupakan salah satu tanggung jawab sosial yang penting. Menyantuni mereka tidak hanya bermanfaat bagi anak yatim itu sendiri, tetapi juga membantu masyarakat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan saling peduli.
Dengan menyantuni anak yatim, seorang Muslim belajar untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Hal ini akan membentuk pribadi yang dermawan, lembut hati, dan tidak terlalu terikat pada harta duniawi.
Salah satu hikmah lain dari menyantuni anak yatim adalah menjaga harta dari sifat kikir dan cinta dunia yang berlebihan. Dengan memberikan sebagian harta kepada anak yatim, seorang Muslim membersihkan hartanya dan melepaskan diri dari kecintaan yang berlebihan terhadap harta benda. Allah SWT menjanjikan bahwa harta yang disedekahkan di jalan-Nya, termasuk untuk menyantuni anak yatim, tidak akan berkurang, bahkan akan digantikan dengan rezeki yang lebih baik dan berkah.
Menyantuni anak yatim juga memberikan ketenangan jiwa, karena ada kebahagiaan tersendiri ketika kita bisa membantu mereka yang membutuhkan. Allah SWT menjanjikan bahwa siapa yang berbuat baik kepada anak yatim akan selalu diberi perlindungan dan kebaikan dalam kehidupannya.
Selain manfaat spiritual, menyantuni anak yatim juga berdampak positif secara sosial dan ekonomi. Dengan memberikan bantuan materi kepada anak yatim, kita membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar seperti pendidikan, makanan, dan tempat tinggal. Ini tidak hanya memberikan dampak langsung pada kesejahteraan anak yatim, tetapi juga memperbaiki kondisi sosial masyarakat secara umum.
Anak yatim yang terdidik dengan baik dan terpenuhi kebutuhannya akan tumbuh menjadi individu yang berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Mereka memiliki kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik, dan dengan demikian, menyantuni anak yatim juga merupakan investasi jangka panjang bagi kebaikan umat secara keseluruhan.
Wallahua’lam