Batemuritour.com- Kitab Zabur adalah salah satu dari empat kitab suci yang diimani dalam Islam. Kitab ini memiliki peran penting dalam sejarah agama samawi dan diyakini sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Daud AS. Kitab Zabur, seperti Taurat, Injil, dan Al-Qur'an, berfungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia, terutama untuk umat Bani Israil pada masa Nabi Daud. Artikel ini akan mengulas pengertian Kitab Zabur, siapa yang menerimanya, dan apa tujuan diturunkannya kitab ini.
Baca Juga : Inilah Beberapa Hubungan Kitab Taurat dengan Kitab Zabur, Injil, dan Al-Qur'an Yang Perlu Ketahui
Apa Itu Kitab Zabur?
Kitab Zabur adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Daud AS. Dalam ajaran Islam, Kitab Zabur termasuk dalam empat kitab suci yang wajib diimani, bersama dengan Taurat (diturunkan kepada Nabi Musa), Injil (diturunkan kepada Nabi Isa), dan Al-Qur'an (diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW). Kitab Zabur disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai salah satu wahyu Allah yang berisi petunjuk, doa, zikir, dan nasihat spiritual.
Zabur berasal dari kata "zabur" yang berarti "tulisan" atau "kitab". Meskipun dalam ajaran Islam, Kitab Zabur diakui sebagai kitab yang lebih berfokus pada doa dan pujian kepada Allah, isinya juga menyiratkan ajaran-ajaran moral dan spiritual yang sangat mendalam bagi kehidupan umat manusia, terutama umat Bani Israil pada masa itu.
Siapa yang Menerima Kitab Zabur?
Nabi Daud AS adalah nabi yang menerima wahyu Kitab Zabur. Nabi Daud dikenal sebagai seorang raja yang bijaksana dan memiliki kedekatan yang sangat khusus dengan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Nabi Daud dipuji sebagai seorang hamba yang bersyukur dan diberi karunia berupa kekuatan kerajaan, kebijaksanaan, dan kemampuan khusus untuk melantunkan zikir dan puji-pujian kepada Allah.
Sebagai seorang nabi, Daud tidak hanya seorang pemimpin politik yang kuat, tetapi juga seorang yang penuh spiritualitas. Wahyu yang diterimanya, yaitu Kitab Zabur, memperkuat hubungan umat Bani Israil dengan Allah melalui berbagai pujian, doa, dan nasihat yang bertujuan untuk mendekatkan mereka kepada-Nya.
Dalam QS. Al-Isra' ayat 55, Allah menyebutkan: "Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang ada di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah melebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian yang lain, dan Kami berikan Zabur kepada Daud."
Ayat ini menunjukkan bahwa Zabur adalah kitab khusus yang diberikan kepada Nabi Daud sebagai bentuk karunia dan petunjuk bagi umatnya.
Tujuan Diturunkannya Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan dengan tujuan utama sebagai panduan spiritual dan moral bagi umat Nabi Daud, yaitu Bani Israil. Berbeda dengan Taurat yang lebih berfokus pada hukum-hukum syariat, Kitab Zabur berisi nasihat spiritual, doa, dan zikir. Beberapa tujuan penting dari diturunkannya Kitab Zabur antara lain:
1. Membimbing Umat dalam Hal Spiritual
Baca Juga : Inilah Isi, Aturan, Larangan, dan Hukum dalam Kitab Taurat Agar Anda Mengenal Larangan dan Perintah Utamanya
Kitab Zabur banyak berisi doa-doa dan puji-pujian kepada Allah SWT yang berfungsi untuk membimbing umat Bani Israil agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan. Dalam kitab ini, terdapat banyak nasihat tentang pentingnya beribadah dengan ikhlas dan tulus kepada Allah.
2. Mengajarkan Kebaikan dan Kejujuran
Selain berisi pujian dan doa, Kitab Zabur juga mengandung nasihat moral tentang bagaimana hidup dengan jujur, berbuat baik kepada sesama, dan menjauhi tindakan zalim. Ajaran-ajaran ini relevan untuk setiap zaman dan bisa menjadi pedoman hidup bagi siapa saja yang ingin menjalani kehidupan yang baik dan bermoral.
3. Menguatkan Iman kepada Allah
Salah satu tujuan utama diturunkannya Kitab Zabur adalah untuk memperkuat keimanan umat kepada Allah. Doa-doa dan zikir yang ada dalam kitab ini memfokuskan hati umat untuk senantiasa bersyukur dan mengingat kebesaran Allah. Pesan-pesan spiritual yang terkandung di dalamnya membantu umat Bani Israil menjaga hubungan mereka dengan Allah.
4. Sebagai Penyembuh Jiwa
Kitab Zabur juga dikenal karena pesannya yang menenangkan dan mampu memberikan ketentraman batin bagi yang membacanya. Banyak puji-pujian dan doa dalam Zabur yang berfungsi sebagai penghibur dan penyembuh jiwa bagi mereka yang sedang menghadapi kesulitan atau kesedihan.
Kitab Zabur dalam Perspektif Al-Qur'an
Dalam Al-Qur'an, Kitab Zabur disebutkan beberapa kali sebagai wahyu yang diberikan kepada Nabi Daud AS. Allah menyebutkan Kitab Zabur dalam konteks pengakuan bahwa kitab ini adalah salah satu wahyu yang diakui kebenarannya oleh umat Islam, meskipun tidak lagi digunakan sebagai panduan syariat setelah kedatangan Al-Qur'an. Salah satu penyebutan penting tentang Zabur terdapat dalam QS. An-Nisa: 163: "Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya. Dan Kami telah memberikan wahyu kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, anak cucunya, Isa, Ayub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud."
Ayat ini mengukuhkan bahwa Kitab Zabur adalah salah satu dari rangkaian wahyu Allah yang diterima oleh nabi-nabi terdahulu sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW dan Al-Qur'an.
Baca Juga : Mengenal Nabi Musa, Rasul yang Menerima Kitab Taurat dari Allah SWT
Kitab Zabur adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Daud AS sebagai panduan spiritual, doa, dan nasihat bagi umat Bani Israil. Berbeda dengan kitab-kitab lain yang lebih berfokus pada hukum-hukum syariat, Zabur lebih menekankan pada hubungan spiritual antara manusia dan Tuhan melalui puji-pujian, zikir, dan doa. Meski tidak digunakan lagi sebagai panduan hukum setelah diturunkannya Al-Qur’an, Kitab Zabur tetap diakui sebagai bagian dari wahyu Allah yang membawa pesan kebaikan, moralitas, dan spiritualitas bagi umat manusia.