Bahaya Lisan dalam Kehidupan Sehari-hari: Menjaga Ucapan adalah Kewajiban

By. Abid Rauf - 15 Oct 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com - Lisan, atau kemampuan berbicara, adalah anugerah besar yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Melalui lisan, seseorang dapat menyampaikan gagasan, berkomunikasi, dan mengungkapkan perasaan. Namun, di balik manfaatnya yang besar, lisan juga memiliki potensi untuk membawa keburukan jika tidak dijaga dengan baik. Dalam Islam, menjaga lisan merupakan kewajiban yang sangat ditekankan, karena banyak perbuatan dosa yang bisa terjadi hanya melalui perkataan. Bahaya lisan bisa berdampak besar, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, dan bisa menimbulkan masalah duniawi serta ukhrawi.

Bahaya Lisan dalam Islam

Dalam Al-Qur'an dan hadis, terdapat banyak nasihat mengenai pentingnya menjaga lisan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, Surah Qaf ayat 18:

"Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).”

Ayat ini mengingatkan bahwa setiap perkataan manusia akan dicatat oleh malaikat, baik itu perkataan yang baik maupun yang buruk. Oleh karena itu, seorang muslim harus berhati-hati dalam berbicara, karena lisan yang tidak dijaga bisa membawa akibat yang fatal di dunia maupun di akhirat.

Rasulullah SAW juga bersabda:

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa jika seseorang tidak mampu berkata baik, lebih baik ia diam daripada mengucapkan sesuatu yang bisa mendatangkan keburukan.

Bahaya Lisan yang Sering Terjadi

  1. Ghibah (Menggunjing) Ghibah atau menggunjing adalah salah satu bahaya lisan yang paling sering terjadi. Ghibah adalah membicarakan keburukan seseorang yang tidak ada di hadapannya, walaupun apa yang dikatakan itu benar. Allah SWT mengumpamakan orang yang berghibah seperti memakan bangkai saudaranya sendiri, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Hujurat ayat 12:

"Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati?"

Ghibah sangat dilarang dalam Islam, karena selain merusak hubungan antarmanusia, ghibah juga dapat menghilangkan pahala dan mendatangkan dosa besar.

  1. Fitnah Fitnah adalah menuduh seseorang dengan sesuatu yang tidak benar. Bahaya fitnah sangat besar karena dapat menghancurkan kehidupan seseorang. Dalam Islam, fitnah bahkan dianggap lebih buruk dari pembunuhan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah ayat 191:

"Dan fitnah itu lebih besar bahayanya daripada pembunuhan."

Fitnah bisa menghancurkan reputasi, kehormatan, dan kehidupan seseorang. Oleh karena itu, menjaga lisan dari menyebarkan berita yang tidak benar adalah kewajiban setiap muslim.

  1. Perkataan Kasar dan Menyakiti Hati Orang Lain Lisan yang tidak dijaga sering kali mengeluarkan perkataan kasar atau menyakiti hati orang lain. Rasulullah SAW bersabda:

"Seorang muslim adalah orang yang orang-orang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ucapan kasar atau menyakiti hati orang lain dapat merusak hubungan dan menimbulkan permusuhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk menjaga lisannya agar tidak menyakiti orang lain.

  1. Sumpah Palsu Bersumpah dengan nama Allah merupakan perkara yang sangat serius. Namun, ada orang yang berani bersumpah palsu demi kepentingan duniawi. Rasulullah SAW mengingatkan dalam sebuah hadis bahwa sumpah palsu merupakan salah satu dosa besar yang bisa mengakibatkan seseorang kehilangan pahala dan mendatangkan murka Allah.
  2. Berkata Tanpa Ilmu Sering kali, seseorang berbicara tanpa memiliki pengetahuan yang cukup tentang topik yang dibahas. Ini bisa berujung pada penyebaran informasi yang salah atau menimbulkan kesalahpahaman. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 36:

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya."

Oleh karena itu, berkata tanpa ilmu merupakan salah satu bentuk kelalaian yang harus dihindari.

Cara Menjaga Lisan

  1. Berpikir Sebelum Berbicara Sebelum berbicara, penting untuk berpikir tentang dampak perkataan yang akan diucapkan. Apakah perkataan tersebut akan mendatangkan kebaikan atau malah menimbulkan masalah? Dengan berpikir sebelum berbicara, seseorang dapat terhindar dari bahaya lisan.
  2. Menghindari Perdebatan yang Tidak Bermanfaat Perdebatan sering kali berakhir dengan perkataan yang kasar atau menyakiti. Oleh karena itu, lebih baik menghindari perdebatan yang tidak mendatangkan manfaat.
  3. Diam Jika Tidak Punya Perkataan Baik Rasulullah SAW menganjurkan agar seorang muslim diam jika tidak punya sesuatu yang baik untuk dikatakan. Diam lebih baik daripada mengucapkan perkataan yang bisa menimbulkan dosa.
  4. Memperbanyak Zikir Salah satu cara terbaik untuk menjaga lisan adalah dengan memperbanyak zikir dan mengingat Allah. Zikir dapat membantu menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia dan mendatangkan ketenangan jiwa.

Lisan adalah anugerah yang harus dijaga dengan baik, karena perkataan yang keluar dari lisan bisa membawa kebaikan atau keburukan. Bahaya lisan, seperti ghibah, fitnah, perkataan kasar, sumpah palsu, dan berbicara tanpa ilmu, bisa menimbulkan dosa dan merusak hubungan antarmanusia. Oleh karena itu, setiap muslim wajib menjaga lisannya dan selalu berpikir sebelum berbicara, agar tidak terjerumus dalam dosa yang diakibatkan oleh perkataan yang tidak dijaga.

Wallahua’lam

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp