batemuritour.com - Dalam mengerjakan amalan ibadah sholat, terdapat banyak hal yang harus benar-benar diperhatikan. Mulai dari bagaimana syarat taklif (diwajibkannya), syarat sahnya hingga rukun-rukun yang menjadi bagian dari ritual ibadah sholat.
Secara macam jenisnya, rukun terbagi menjadi dua yaitu rukun fi’li dan juga rukun qouli.
Rukun fi’li berkaitan dengan bagian sholat yang dikerjakan melalui gerakan fisik seperti berdiri tegak (bagi yang mampu), ruku’, duduk antara dua sujud, sujud, duduk tahiyat dan salam.
Sedangkan rukun qouli adalah berkaitan dengan bagian ibadah yang dibaca menggunakan lisan dan harus dapat didengarkan oleh telinga sendiri.
Dari berbagai macam rukun qouli salah satunya adalah membaca al-fatihah. Dan berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kesempurnaan dalam membaca al-fatihah khususnya bagi mereka tidak menghafalnya.
Baca juga:
1. Membaca al-Fatihah
Membaca al-Fatihah merupakan rukun yang wajib dibaca untuk mencapai kesempurnaan sholat. Membacanya adalah dengan melafalkannya hingga terdengar oleh telinga sendiri.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ
Dalam membaca al-Fatihah, bagi mereka yang hafal maka membacanya dengan mandiri dan bagi mereka yang tidak hafal maka dapat dibantu menggunakan teks atau al-quran juga dapat dibantu dengan cera dekte.
2. Pengganti surat al-Fatihah
Dalam ketentuan yang dijelaskan pada kitab Fathul Qorib bahwa kedudukan pengganti bagi al-Fatihah dalam al-Quran ayat-ayat yang memiliki karakteristik sama dengan al-Fatihah yaitu memiliki 156 huruf beserta tasydidnya.
Namun jika tidak mampu maka dapat dialihkan ke tujuh macam bentuk zikir sebagaimana sabda Rasulullah kepada salah seorang sahabatnya
“Apabila engkau hafal beberapa ayat maka bacalah itu, jika tidak maka bacalah hamdalah, tahlil dan takbir”
Ibnu Hajar menyampaikan ketujuh macam dzikir tersebut ialah
سبحان الله, والحمد لله, ولا اله الا الله, و الله أكبر, ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم, ما شاء الله كان, و ما لم يشأ يكن
Meski begitu, jumlah huruf pada ketujuh dzikir tersebut tidaklah sama dengan jumlah huruf pada surat Fatihah. Maka agar musholli menyempurnakannya dengan mengulang bacaan dzikir diatas dengan jumlah yang tidak dibatasi.
3. Basmalah adalah bagian dari surat al-Fatihah
Saat ini banyak terjadi khilaf yang menyatakan bahwa basmalah bukanlah bagian dari surat al-Fatihah sehingga membacanya dalam sholat hanyalah sebatas sunnah, namun sebagian lainnya menyatakan bahwa membacanya adalah wajib dengan berdasar pada Hadist Rasulullah SAW
“Apabila kalian membaca al-Fatihah maka bacalah “Bismillahirrahmanirrahim” sesungguhnya al-Fatihah itu adalah induk al-Quran dan al-sab’u al-matsani (pujian dan permohonan). Dan “Bismillahirrahmanirrahim” itu merupakan salah satu ayatnya.”
4. Tidak boleh disela dengan bacaan apapun
Al-Fatihah merupakan surat yang memiliki struktur yang urut, maka jika pada pertengahan bacaannya disela dengan bacaan dzikir ataupun ayat lain dalam catatan tanpa adanya uzur seperti lupa, bacaannya harus diulang kembali.
5. Membaca Amiin pada akhir ayatnya
Dalam pertengahan tidak boleh disela dengan dzikir apapun, namun pada akhir bacaan ayat disunnahkan untuk membaca “Amiin” sebagai wujud kemaslahatan sholat dan doa.
Baca juga:
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com