Batemuritour.com- Kitab Injil adalah salah satu dari empat kitab suci yang diimani dalam ajaran Islam, selain Taurat, Zabur, dan Al-Qur'an. Injil diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa AS sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat Bani Israil. Dalam ajaran Islam, Injil dipandang sebagai wahyu yang membawa pesan kebenaran, meskipun umat Muslim tidak mengikuti ajaran Injil secara langsung karena Al-Qur'an telah menyempurnakan wahyu-wahyu sebelumnya. Berikut ini adalah gambaran tentang isi dan ajaran dalam Kitab Injil menurut pandangan Islam.

Baca Juga : Apa Itu Kitab Injil? Inilah Penjelasan dan Tujuan Diturunkannya

1. Ajaran Kasih Sayang

Salah satu ajaran paling menonjol dalam Kitab Injil adalah penekanan pada kasih sayang, baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama manusia. Nabi Isa AS sering kali menyeru umatnya untuk mengasihi satu sama lain dan memperlakukan orang lain dengan penuh kebaikan dan kelembutan. Kasih sayang menjadi landasan penting dalam membangun hubungan antarmanusia, sekaligus sebagai perwujudan ketaatan kepada Allah. Ajaran ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengutamakan cinta dan kasih sayang dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Menegakkan Keadilan

Kitab Injil juga menekankan pentingnya keadilan dalam setiap aspek kehidupan. Nabi Isa AS mengajarkan umatnya untuk bersikap adil, baik dalam berinteraksi dengan sesama manusia maupun dalam urusan ibadah kepada Allah. Keadilan yang diajarkan dalam Injil mencakup keadilan sosial, politik, dan ekonomi, di mana setiap individu harus diperlakukan dengan adil tanpa memandang status, kekayaan, atau kedudukan. Ajaran ini mengingatkan umat agar senantiasa bertindak berdasarkan keadilan dan tidak menzalimi orang lain.

3. Ibadah yang Tulus dan Bersih

Baca Juga : Inilah Nabi Isa AS sebagai Penerima Kitab Injil

Dalam Kitab Injil, Nabi Isa AS juga menekankan pentingnya ibadah yang tulus dan bersih. Salah satu misi utama Nabi Isa AS adalah meluruskan kembali ibadah yang telah menyimpang dari ajaran Taurat. Beliau menyeru umat Bani Israil untuk beribadah kepada Allah SWT dengan hati yang tulus dan menjauhkan diri dari sifat-sifat munafik. Ajaran ini mengingatkan bahwa ibadah yang diterima oleh Allah bukan hanya dari segi formalitas, tetapi dari ketulusan hati dan niat yang ikhlas.

4. Perintah untuk Berbuat Kebaikan

Kitab Injil memuat banyak nasihat dan ajaran untuk selalu berbuat kebaikan kepada sesama manusia. Nabi Isa AS mengajarkan pentingnya saling membantu, bersedekah, dan memberikan perhatian kepada orang-orang yang membutuhkan. Sikap dermawan, membantu yang lemah, serta menolong yang membutuhkan adalah ajaran inti yang sangat ditekankan dalam Injil. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengutamakan sedekah, zakat, dan amal kebaikan sebagai bagian dari keimanan.

5. Larangan terhadap Kemunafikan dan Kesesatan

Dalam Kitab Injil, Nabi Isa AS juga mengecam keras kemunafikan dan kesesatan yang merajalela di kalangan Bani Israil saat itu. Beliau mengingatkan bahwa kemunafikan dalam beribadah, yakni tampak baik di luar tetapi menyimpan niat buruk di dalam hati, adalah perilaku yang sangat dicela oleh Allah. Nabi Isa AS juga memperingatkan umatnya untuk tidak mengikuti ajaran-ajaran sesat yang menyimpang dari kebenaran wahyu Allah.

Baca Juga : 7 Alasan Mengapa Kitab Zabur Menjadi Kitab yang Perlu Diimani

Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS membawa ajaran-ajaran yang sarat dengan nilai-nilai kasih sayang, keadilan, ketulusan dalam beribadah, serta perintah untuk senantiasa berbuat kebaikan. Ajaran ini sejalan dengan prinsip-prinsip dasar dalam Islam, meskipun umat Muslim tidak mengikuti Injil secara langsung karena Al-Qur'an telah menyempurnakan semua kitab suci sebelumnya. Namun, mengimani Kitab Injil sebagai wahyu Allah adalah salah satu pilar penting dalam keimanan umat Islam, menunjukkan sikap penghormatan terhadap semua wahyu yang diturunkan Allah SWT.