7 Perbedaan Nabi dan Rasul agar Kamu Mengerti Peran Mereka dalam Islam

By. Miftahul Jannah - 17 Oct 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Dalam ajaran Islam, nabi dan rasul adalah dua istilah yang merujuk pada manusia pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan wahyu-Nya. Meski sering disebut bersamaan, ada perbedaan mendasar antara nabi dan rasul yang penting untuk dipahami. Berikut adalah perbedaan-perbedaan utama antara nabi dan rasul tanpa membahas topik lainnya.

 

Baca Juga : Bermaksiat dengan Nikmat Allah SWT: Penyalahgunaan Anugerah Ilahi

 

1. Definisi

 

  • Nabi: Nabi adalah seseorang yang dipilih oleh Allah untuk menerima wahyu, tetapi tidak diwajibkan untuk menyebarkan syariat baru. Mereka bertugas untuk melanjutkan atau memperkuat ajaran yang telah ada sebelumnya, serta membimbing umatnya mengikuti ajaran yang sudah disampaikan oleh rasul terdahulu.

 

  • Rasul: Rasul adalah seseorang yang juga menerima wahyu dari Allah, tetapi dengan tugas tambahan untuk menyampaikan syariat baru. Rasul diutus untuk menyampaikan wahyu yang mengandung hukum-hukum baru kepada umatnya, dan mereka membawa misi khusus untuk memperbaiki akidah serta perilaku umat yang telah menyimpang.

 

2. Tugas Utama

 

  • Nabi: Tugas seorang nabi adalah memimpin umatnya dengan menguatkan syariat yang telah ada tanpa membawa ajaran atau syariat baru. Mereka tidak dituntut untuk menyampaikan pesan baru kepada seluruh umat manusia, melainkan bertindak sebagai penguat dari wahyu yang sebelumnya sudah disampaikan oleh rasul.

 

  • Rasul: Rasul memiliki tugas untuk menyampaikan wahyu baru dari Allah dan mengajak umatnya untuk mengikuti syariat yang diturunkan kepadanya. Rasul biasanya diutus ketika masyarakat telah jauh menyimpang dari ajaran Allah, sehingga perlu diingatkan kembali dengan risalah baru.

 

3. Pembawa Syariat Baru

 

  • Nabi: Nabi tidak membawa syariat baru. Mereka diutus untuk melanjutkan dan menguatkan syariat yang telah disampaikan oleh rasul sebelumnya. Dengan kata lain, tugas nabi adalah menjaga umat agar tetap teguh dalam menjalankan ajaran yang sudah ada.

 

  • Rasul: Rasul diutus untuk membawa syariat baru. Mereka menyampaikan wahyu yang berisi hukum-hukum baru yang berbeda dari ajaran sebelumnya, atau yang menyesuaikan dengan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, Nabi Musa AS membawa syariat Taurat, dan Nabi Muhammad SAW membawa syariat Al-Qur'an.

 

4. Tingkat Tanggung Jawab

 

  • Nabi: Karena nabi tidak membawa syariat baru, tanggung jawab mereka biasanya lebih terbatas dibandingkan dengan rasul. Mereka bertugas untuk memelihara ajaran yang sudah ada dan mengingatkan umat agar tetap menjalankan ajaran tersebut.

 

Baca Juga : Pengertian Lalai dalam Shalat dan Dampaknya pada Kehidupan Muslim

 

  • Rasul: Rasul memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena mereka membawa syariat baru dan harus menyampaikan wahyu kepada umat, meskipun sering kali menghadapi perlawanan atau penolakan. Rasul harus menghadapi lebih banyak tantangan dalam menyampaikan risalah Allah kepada umatnya.

 

5. Risiko dan Tantangan

 

  • Nabi: Nabi biasanya tidak menghadapi perlawanan atau tantangan sebesar yang dihadapi oleh rasul. Karena mereka melanjutkan ajaran yang sudah ada, tugas mereka lebih ringan dibandingkan dengan rasul. Umat yang mereka bimbing sudah memiliki dasar ajaran tauhid, sehingga nabi hanya perlu memperkuat keyakinan tersebut.

 

  • Rasul: Rasul sering kali menghadapi penolakan dan perlawanan dari kaumnya karena mereka membawa syariat baru yang mungkin berbeda atau bertentangan dengan keyakinan dan kebiasaan yang sudah lama dianut oleh masyarakat. Sejarah mencatat bahwa banyak rasul yang menghadapi tantangan besar dalam menyampaikan risalah Allah, termasuk dicemooh, disiksa, dan bahkan dianiaya oleh kaumnya.

 

6. Jumlah dan Status

 

  • Nabi: Jumlah nabi jauh lebih banyak dibandingkan dengan rasul. Dalam hadits disebutkan bahwa ada ratusan ribu nabi yang diutus oleh Allah, tetapi hanya sebagian kecil dari mereka yang berstatus rasul. Setiap nabi adalah manusia pilihan Allah, tetapi tidak semua nabi memiliki tugas yang sama beratnya dengan rasul.

 

  • Rasul: Jumlah rasul lebih sedikit dibandingkan dengan nabi. Rasul adalah nabi yang diberikan misi tambahan untuk menyampaikan syariat baru. Setiap rasul adalah nabi, tetapi tidak setiap nabi adalah rasul.

 

7. Contoh dalam Al-Qur'an

 

  • Nabi: Contoh nabi yang disebutkan dalam Al-Qur'an adalah Nabi Harun AS, yang bertugas membantu Nabi Musa AS dalam menyebarkan ajaran Taurat. Nabi Harun AS tidak membawa syariat baru, tetapi mendukung tugas kerasulan Musa AS.

 

  • Rasul: Contoh rasul adalah Nabi Muhammad SAW, yang diutus dengan membawa Al-Qur'an sebagai syariat terakhir untuk seluruh umat manusia. Rasulullah SAW adalah penutup para nabi dan rasul, dan syariat yang beliau bawa berlaku hingga akhir zaman.

 

 

Baca Juga : Bermaksiat dengan Nikmat Allah SWT: Penyalahgunaan Anugerah Ilahi

 

Perbedaan utama antara nabi dan rasul terletak pada misi dan tugas yang mereka emban. Nabi bertugas melanjutkan ajaran yang sudah ada tanpa membawa syariat baru, sedangkan rasul diutus dengan syariat baru dan tanggung jawab untuk menyampaikan wahyu kepada umat yang lebih luas. Rasul menghadapi tantangan lebih besar dalam menjalankan misinya karena mereka membawa perubahan besar dalam akidah dan syariat umat manusia.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp