Batemuritour.com - Waktu Syuruq adalah salah satu waktu penting dalam Islam yang berhubungan dengan fenomena Terbitnya Matahari. Syuruq berasal dari bahasa Arab yang berarti "terbit" atau "munculnya sinar matahari di ufuk timur". Dalam konteks ibadah, waktu Syuruq merujuk pada saat terbitnya matahari secara penuh di atas cakrawala. Pada saat ini, umat Muslim diperintahkan untuk berhenti melaksanakan shalat, karena waktu Syuruq dianggap sebagai waktu yang dilarang untuk melaksanakan shalat sunnah, meskipun ada amalan tertentu yang dianjurkan dilakukan setelah Syuruq, seperti shalat Dhuha.
Pengertian Waktu Syuruq
Waktu Syuruq secara teknis adalah waktu terbitnya matahari. Secara spesifik, waktu Syuruq adalah saat ketika ujung atas matahari pertama kali terlihat di atas cakrawala. Peristiwa ini biasanya terjadi pada Awal Pagi, setelah waktu Subuh berakhir. Dalam penanggalan Islam, waktu Syuruq biasanya ditandai dalam jadwal shalat harian sebagai tanda berakhirnya waktu Subuh.
Namun, meskipun waktu Syuruq adalah waktu yang indah untuk mengamati fenomena alam, ada larangan dalam Islam untuk melaksanakan shalat tepat saat matahari sedang terbit hingga beberapa menit setelahnya. Rasulullah SAW melarang umatnya untuk shalat ketika matahari sedang terbit, karena pada saat itu diyakini sebagai waktu di mana matahari disembah oleh kaum penyembah berhala pada zaman dahulu.
Keutamaan dan Amalan Setelah Waktu Syuruq
Setelah melewati waktu Syuruq, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah Dhuha. Waktu yang paling baik untuk melaksanakan Shalat Dhuha adalah sekitar 15-20 menit setelah waktu Syuruq, ketika matahari sudah agak tinggi di langit. Shalat Dhuha dikenal sebagai salah satu shalat sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda: "Pada setiap pagi, masing-masing ruas dari tubuh kalian memiliki kewajiban sedekah. Maka, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, dan setiap takbir adalah sedekah. Semua itu bisa diganti dengan shalat Dhuha dua rakaat." (HR. Muslim).
Beberapa keutamaan shalat Dhuha yang dilaksanakan setelah waktu Syuruq antara lain:
Larangan Shalat Saat Syuruq
Rasulullah SAW melarang umatnya melaksanakan shalat sunnah pada tiga waktu, yaitu:
Larangan ini bertujuan untuk menghindari kesamaan dengan kebiasaan kaum penyembah berhala pada masa lalu yang melakukan ibadah mereka di waktu-waktu tersebut. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk menunda shalat sunnah di waktu Syuruq hingga matahari telah terbit sepenuhnya dan mulai meninggi.
Hikmah Mengamati Waktu Syuruq
Selain sebagai batas waktu dalam shalat, Syuruq juga mengingatkan kita akan keindahan dan kebesaran Allah SWT dalam menciptakan alam semesta. Menyaksikan terbitnya matahari dapat menjadi momen yang menyegarkan jiwa, mengingatkan kita untuk bersyukur atas kesempatan hidup yang Allah berikan setiap harinya. Waktu Syuruq juga sering dianggap sebagai momen yang penuh ketenangan, di mana seorang Muslim bisa memperbanyak dzikir dan doa untuk memulai hari dengan penuh keberkahan.
Waktu Syuruq adalah waktu yang penuh makna dalam Islam. Selain menandai berakhirnya waktu Subuh dan permulaan waktu Dhuha, Syuruq juga merupakan waktu yang terlarang untuk melaksanakan shalat sunnah. Namun, setelah melewati Syuruq, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat Dhuha yang memiliki berbagai keutamaan, termasuk sebagai penghapus dosa dan pembuka pintu rezeki. Dengan memahami waktu Syuruq dan amalan yang dianjurkan setelahnya, diharapkan setiap Muslim dapat mengisi pagi hari dengan ibadah dan doa, memohon keberkahan dari Allah SWT dalam menjalani hari-harinya.
Wallahua’lam