Waktu Syuruq: Pengertian dan Keutamaannya dalam Islam

By. Abid Rauf - 21 Oct 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com - Waktu Syuruq adalah salah satu waktu penting dalam Islam yang berhubungan dengan fenomena Terbitnya Matahari. Syuruq berasal dari bahasa Arab yang berarti "terbit" atau "munculnya sinar matahari di ufuk timur". Dalam konteks ibadah, waktu Syuruq merujuk pada saat terbitnya matahari secara penuh di atas cakrawala. Pada saat ini, umat Muslim diperintahkan untuk berhenti melaksanakan shalat, karena waktu Syuruq dianggap sebagai waktu yang dilarang untuk melaksanakan shalat sunnah, meskipun ada amalan tertentu yang dianjurkan dilakukan setelah Syuruq, seperti shalat Dhuha.

Pengertian Waktu Syuruq

Waktu Syuruq secara teknis adalah waktu terbitnya matahari. Secara spesifik, waktu Syuruq adalah saat ketika ujung atas matahari pertama kali terlihat di atas cakrawala. Peristiwa ini biasanya terjadi pada Awal Pagi, setelah waktu Subuh berakhir. Dalam penanggalan Islam, waktu Syuruq biasanya ditandai dalam jadwal shalat harian sebagai tanda berakhirnya waktu Subuh.

Namun, meskipun waktu Syuruq adalah waktu yang indah untuk mengamati fenomena alam, ada larangan dalam Islam untuk melaksanakan shalat tepat saat matahari sedang terbit hingga beberapa menit setelahnya. Rasulullah SAW melarang umatnya untuk shalat ketika matahari sedang terbit, karena pada saat itu diyakini sebagai waktu di mana matahari disembah oleh kaum penyembah berhala pada zaman dahulu.

Keutamaan dan Amalan Setelah Waktu Syuruq

Setelah melewati waktu Syuruq, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah Dhuha. Waktu yang paling baik untuk melaksanakan Shalat Dhuha adalah sekitar 15-20 menit setelah waktu Syuruq, ketika matahari sudah agak tinggi di langit. Shalat Dhuha dikenal sebagai salah satu shalat sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda: "Pada setiap pagi, masing-masing ruas dari tubuh kalian memiliki kewajiban sedekah. Maka, setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, dan setiap takbir adalah sedekah. Semua itu bisa diganti dengan shalat Dhuha dua rakaat." (HR. Muslim).

Beberapa keutamaan shalat Dhuha yang dilaksanakan setelah waktu Syuruq antara lain:

  1. Penghapus Dosa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang menjaga shalat Dhuha, dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Tirmidzi). Shalat Dhuha dapat menjadi sarana bagi umat Muslim untuk memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
  2. Mendapatkan Pahala Sedekah Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa shalat Dhuha memiliki nilai seperti sedekah bagi setiap persendian dalam tubuh manusia. Oleh karena itu, melaksanakan shalat Dhuha secara rutin setelah waktu Syuruq dapat menjadi bentuk sedekah spiritual yang berlimpah pahalanya.
  3. Memperoleh Rezeki Shalat Dhuha juga diyakini sebagai salah satu cara untuk membuka pintu rezeki. Dalam hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda: "Wahai anak Adam, janganlah engkau malas mengerjakan empat rakaat di awal hari, nanti Aku akan mencukupi kebutuhanmu di sepanjang hari." Hadis ini menunjukkan bahwa shalat Dhuha dapat menjadi sarana untuk memohon berkah dan kelapangan rezeki dari Allah SWT.

Larangan Shalat Saat Syuruq

Rasulullah SAW melarang umatnya melaksanakan shalat sunnah pada tiga waktu, yaitu:

  1. Ketika Matahari Terbit (Syuruq)
  2. Ketika Matahari Tepat di Tengah Langit (Istiwa’)
  3. Ketika Matahari Hendak Terbenam (Maghrib)

Larangan ini bertujuan untuk menghindari kesamaan dengan kebiasaan kaum penyembah berhala pada masa lalu yang melakukan ibadah mereka di waktu-waktu tersebut. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk menunda shalat sunnah di waktu Syuruq hingga matahari telah terbit sepenuhnya dan mulai meninggi.

Hikmah Mengamati Waktu Syuruq

Selain sebagai batas waktu dalam shalat, Syuruq juga mengingatkan kita akan keindahan dan kebesaran Allah SWT dalam menciptakan alam semesta. Menyaksikan terbitnya matahari dapat menjadi momen yang menyegarkan jiwa, mengingatkan kita untuk bersyukur atas kesempatan hidup yang Allah berikan setiap harinya. Waktu Syuruq juga sering dianggap sebagai momen yang penuh ketenangan, di mana seorang Muslim bisa memperbanyak dzikir dan doa untuk memulai hari dengan penuh keberkahan.

Waktu Syuruq adalah waktu yang penuh makna dalam Islam. Selain menandai berakhirnya waktu Subuh dan permulaan waktu Dhuha, Syuruq juga merupakan waktu yang terlarang untuk melaksanakan shalat sunnah. Namun, setelah melewati Syuruq, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat Dhuha yang memiliki berbagai keutamaan, termasuk sebagai penghapus dosa dan pembuka pintu rezeki. Dengan memahami waktu Syuruq dan amalan yang dianjurkan setelahnya, diharapkan setiap Muslim dapat mengisi pagi hari dengan ibadah dan doa, memohon keberkahan dari Allah SWT dalam menjalani hari-harinya.

Wallahua’lam

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp