Batemuritour.com- Syafa'at adalah bentuk pertolongan yang akan diberikan oleh Rasulullah ﷺ kepada umatnya di hari kiamat. Bagi yang beruntung mendapatkannya, syafa’at ini bisa menjadi penyelamat dari azab Allah dan membantu mereka masuk ke dalam surga. Namun, tidak semua orang akan mendapatkan syafa'at Rasulullah. Ada beberapa golongan yang dilarang mendapatkan syafa’at di hari akhir, karena tindakan dan keyakinan mereka yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Baca Juga : Inilah 6 Cara Memperkuat Iman kepada Hari Akhir agar Selalu Ingat Akhirat
Syafa'at adalah upaya perantaraan yang dilakukan Rasulullah ﷺ untuk memohonkan ampunan atau keringanan hukuman bagi umatnya di hadapan Allah SWT pada hari kiamat. Rasulullah ﷺ diberi izin oleh Allah untuk memberikan syafa’at kepada umatnya yang memenuhi syarat-syarat tertentu, terutama mereka yang memiliki iman yang kuat dan berusaha menjalankan ajaran Islam dengan baik.
Syafa'at Rasulullah sangatlah istimewa karena dapat menyelamatkan umat dari azab yang sangat berat di hari akhir. Namun, ada golongan yang secara khusus tidak akan mendapatkan syafa’at ini, bahkan mereka termasuk yang diancam akan menerima hukuman yang pedih.
Ada beberapa golongan yang dinyatakan dalam Al-Qur’an dan hadis sebagai orang-orang yang tidak akan mendapatkan syafa’at Rasulullah di hari akhir. Berikut ini adalah beberapa golongan tersebut:
Syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu selain-Nya, adalah dosa terbesar dalam Islam. Orang-orang yang melakukan syirik tidak akan mendapatkan syafa’at Rasulullah di hari akhir. Syirik dianggap sebagai pelanggaran yang tidak terampuni jika pelakunya tidak bertaubat sebelum mati. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS. An-Nisa: 48)
Orang yang musyrik, baik itu dalam bentuk menyembah berhala, meminta pertolongan kepada selain Allah, atau menyekutukan-Nya dengan makhluk lain, akan tertutup dari rahmat dan syafa’at Rasulullah.
Golongan berikutnya yang tidak akan mendapatkan syafa’at adalah orang-orang munafik, yaitu mereka yang berpura-pura beriman di depan manusia, tetapi hatinya penuh dengan kekafiran dan kebencian terhadap ajaran Islam. Mereka menipu manusia dengan menampakkan keimanan, tetapi Allah mengetahui isi hati mereka. Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa orang-orang munafik tidak akan mendapatkan syafa’at:
“Akan datang kepada umatku syafa’at kecuali kepada orang yang secara terang-terangan menampakkan kemunafikannya.” (HR. Bukhari)
Dalam Al-Qur’an, orang munafik juga disebut sebagai penghuni neraka yang paling dalam:
Baca Juga : 5 Gambaran Manusia di Padang Mahsyar yang Harus Anda Ketahui
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka." (QS. An-Nisa: 145)
Salat merupakan tiang agama dan kewajiban utama bagi setiap Muslim. Orang yang secara sengaja meninggalkan salat dianggap melakukan dosa besar, dan hal ini bisa menghalangi mereka dari syafa’at Rasulullah di hari kiamat. Salat lima waktu adalah ibadah yang tidak boleh diabaikan, dan meninggalkannya menunjukkan kurangnya rasa takut kepada Allah serta ketidakpedulian terhadap kewajiban agama.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Yang pertama kali akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Jika salatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya, dan jika buruk, maka buruklah seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Orang yang meninggalkan salat tanpa uzur syar’i akan mendapatkan hisab yang berat dan tidak akan mendapatkan syafa’at.
Pemimpin yang bertindak zalim, baik terhadap rakyatnya maupun terhadap hukum Allah, juga termasuk golongan yang tidak akan mendapatkan syafa’at Rasulullah. Zalim di sini berarti menyalahgunakan kekuasaan, menindas, atau berlaku tidak adil kepada sesama manusia. Pemimpin yang zalim akan dimintai pertanggungjawaban yang berat di hari akhir. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya pemimpin yang adil akan dekat dengan Allah di hari kiamat, tetapi pemimpin yang zalim akan terhalang dari syafa’at dan rahmat Allah.” (HR. Ahmad)
Bid'ah adalah segala bentuk penambahan atau pengurangan dalam ajaran agama yang tidak diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Orang yang melakukan bid'ah akan dihalangi dari syafa’at Rasulullah karena mereka telah menyimpang dari ajaran Islam yang murni. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang membuat sesuatu yang baru dalam urusan agama ini yang bukan darinya, maka itu tertolak.” (HR. Bukhari)
Orang yang berinovasi dalam agama dan membuat ajaran baru yang tidak ada dalam Islam akan dihalangi dari syafa’at dan justru mendapatkan ancaman azab di akhirat.
Baca Juga : Di Mana Tempat Berkumpul di Hari Akhir? Inilah Penjelasannya!
Ada beberapa golongan yang tidak akan mendapatkan syafa’at Rasulullah di hari kiamat, termasuk orang musyrik, munafik, orang yang meninggalkan salat, pemimpin yang zalim, dan mereka yang melakukan bid'ah dalam agama. Mereka akan dihadapkan pada azab yang pedih karena telah menyimpang dari ajaran Islam. Untuk memastikan mendapatkan syafa’at Rasulullah, seorang Muslim harus menjaga keimanan, melaksanakan ibadah dengan baik, dan menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.