Batemuritour.com- Iman kepada qada dan qadar adalah salah satu pokok ajaran dalam Islam yang sangat fundamental. Keduanya merupakan bagian dari rukun iman yang harus diyakini oleh setiap Muslim. Memahami iman kepada qada dan qadar membantu umat Islam untuk menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran akan takdir dan ketetapan Allah SWT. Dalam konteks ini, qada dan qadar memiliki makna yang berkaitan erat, namun tetap memiliki perbedaan yang signifikan.
Baca Juga : Kisah Tokoh Sufi Terkenal: Rabi'ah Al-Adawiyah, Sang Pecinta Allah
Qada berasal dari kata Arab "قَضَى" yang berarti "menetapkan" atau "memutuskan." Dalam pengertian Islam, qada merujuk pada segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah dan telah terjadi. Ketetapan ini mencakup semua peristiwa yang telah berlalu dalam kehidupan manusia, termasuk kejadian baik dan buruk, serta semua yang terjadi di alam semesta. Misalnya, jika seseorang meraih kesuksesan, atau sebaliknya mengalami kegagalan, hal tersebut merupakan bagian dari qada Allah yang sudah ditentukan.
Iman kepada qada memberikan keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup bukanlah kebetulan, melainkan merupakan bagian dari rencana Allah yang lebih besar. Ini juga berarti bahwa segala peristiwa, meskipun terkadang tampak buruk, memiliki tujuan dan hikmah tertentu. Sikap ini membantu umat Islam untuk lebih sabar dan menerima setiap kenyataan yang mereka hadapi, karena mereka percaya bahwa semuanya sudah ditetapkan oleh Allah.
Baca Juga : Pengertian dan Pandangan Islam Tentang Jimat
Sementara itu, qadar berasal dari kata Arab "قَدَرَ" yang berarti "menentukan" atau "mengukur." Dalam ajaran Islam, qadar merujuk pada ketentuan Allah yang mencakup segala sesuatu yang akan terjadi, baik itu yang sudah direncanakan maupun yang masih akan datang. Qadar mencakup segala aspek kehidupan manusia, seperti rezeki, jodoh, serta waktu lahir dan mati. Iman kepada qadar mengajarkan bahwa setiap individu memiliki takdir yang telah ditentukan oleh Allah, dan semua peristiwa, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan, merupakan bagian dari ketentuan tersebut.
Dengan memahami iman kepada qadar, seorang Muslim diharapkan dapat menerima setiap situasi dalam hidup dengan sikap tawakal. Tawakal adalah sikap pasrah dan berserah diri kepada Allah setelah melakukan usaha maksimal. Dalam konteks ini, iman kepada qadar membantu seseorang untuk tidak merasa kecewa berlebihan ketika mengalami kegagalan, karena mereka yakin bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik.
Secara keseluruhan, iman kepada qada dan qadar adalah keyakinan mendasar yang mengharuskan setiap Muslim untuk percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik yang sudah maupun yang akan terjadi, adalah bagian dari ketetapan dan rencana Allah SWT. Memahami konsep ini membantu umat Islam untuk menjalani hidup dengan lebih positif, sabar, dan penuh harapan.
Baca Juga : 4 Gambaran Azab di Hari Akhir Menurut Islam agar Anda Menghindari Dosa
Iman kepada qada dan qadar juga mengajarkan untuk bersyukur atas setiap nikmat dan bersabar dalam menghadapi ujian hidup. Dalam setiap langkah kehidupan, keyakinan ini memberikan ketenangan batin dan menjauhkan diri dari sikap putus asa atau kesedihan yang berkepanjangan. Dengan demikian, iman kepada qada dan qadar bukan hanya sebuah keyakinan, tetapi juga merupakan panduan hidup yang memberikan arah dan makna dalam setiap peristiwa yang dialami oleh seorang Muslim.