Batemuritour.com- Dalam ajaran Islam, qada dan qadar merupakan dua konsep yang sangat erat kaitannya dengan takdir dan ketetapan Allah SWT. Keduanya adalah bagian dari rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim. Qada dan qadar sering disebut bersamaan karena memiliki hubungan yang tak terpisahkan dalam menggambarkan bagaimana Allah mengatur dan menetapkan segala sesuatu yang terjadi di alam semesta. Namun, meskipun saling berkaitan, qada dan qadar memiliki makna dan peran yang berbeda dalam memahami konsep takdir.
Baca Juga : 7 Cara Yang Dapat Dilakukan Untuk Mendapatkan Syafa’at Rasulullah di Hari Akhir
Pengertian Qada dan Qadar secara Umum
Hubungan antara Qada dan Qadar
Meskipun qada dan qadar memiliki peran yang berbeda, keduanya saling melengkapi dalam menjelaskan bagaimana takdir bekerja dalam kehidupan seorang Muslim. Hubungan antara qada dan qadar dapat dipahami melalui beberapa aspek berikut:
1. Qada sebagai Realisasi dari Qadar
Baca Juga : Inilah 5 Perhitungan Amal Dilakukan di Akhirat agar Hisab Menjadi Mudah
Qadar adalah ketetapan atau rencana Allah yang belum terjadi, sedangkan qada adalah realisasi dari ketetapan tersebut. Dengan kata lain, qadar adalah ketentuan Allah yang mencakup segala peristiwa yang akan terjadi, sementara qada adalah pelaksanaan dari ketentuan itu dalam kenyataan. Misalnya, qadar Allah mungkin mencakup berapa lama seseorang akan hidup atau kapan dia akan mendapat rezeki, tetapi ketika peristiwa itu benar-benar terjadi, maka itulah qada.
2. Qada sebagai Ketetapan yang Sudah Terjadi
Qada mengacu pada ketetapan yang telah terjadi, atau dengan kata lain, keputusan Allah yang sudah terealisasi dalam hidup seseorang. Misalnya, jika seseorang mengalami kesuksesan atau kegagalan dalam suatu usaha, maka itu adalah bagian dari qada Allah yang sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi. Sementara itu, qadar mencakup semua kemungkinan yang belum terjadi, tetapi sudah ada dalam pengetahuan Allah sejak awal.
3. Qadar sebagai Ketetapan Allah yang Universal
Qadar mencakup segala hal yang ada di alam semesta ini, baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Allah telah menetapkan segala sesuatu dalam takdir-Nya, dan tidak ada satu pun yang dapat keluar dari ketentuan-Nya. Ketetapan ini mencakup hal-hal besar seperti penciptaan alam semesta, hingga hal-hal kecil seperti tetesan hujan atau daun yang jatuh dari pohon. Namun, ketika qadar itu terjadi dalam bentuk peristiwa nyata, itulah yang disebut sebagai qada.
4. Qada dan Qadar sebagai Bukti Kekuasaan Allah
Kedua konsep ini menegaskan kekuasaan dan kedaulatan Allah atas seluruh ciptaan-Nya. Tidak ada satu pun peristiwa di alam semesta ini yang terjadi tanpa sepengetahuan dan ketentuan Allah. Dalam hal ini, qadar menjelaskan bagaimana segala sesuatu telah diatur oleh Allah sejak awal, sementara qada adalah manifestasi dari ketetapan tersebut di dunia nyata. Keyakinan kepada qada dan qadar mengajarkan umat Muslim untuk menerima segala sesuatu yang terjadi dengan ikhlas dan tawakal, karena semua telah diatur oleh Allah dengan kebijaksanaan-Nya.
Baca Juga : 5 Jenis Syafa’at Rasulullah di Hari Kiamat Supaya Umat Mendapatkan Pertolongan
Qada dan qadar adalah dua konsep yang saling berkaitan erat dalam menjelaskan takdir dalam Islam. Qadar adalah ketetapan Allah yang mencakup segala sesuatu yang akan terjadi, sedangkan qada adalah realisasi dari ketetapan itu dalam kenyataan. Dengan memahami hubungan antara qada dan qadar, seorang Muslim dapat lebih memahami bagaimana Allah mengatur kehidupan dan alam semesta ini. Keyakinan terhadap qada dan qadar memberikan ketenangan dan keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik yang menyenangkan maupun yang sulit, adalah bagian dari rencana Allah yang sempurna.