Utsman bin Affan: Khalifah Ketiga dan Penyebar Al-Qur'an

By. Abid Rauf - 24 Oct 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com - Utsman bin Affan adalah salah satu dari empat Khulafaur Rasyidin, para pemimpin yang menggantikan Nabi Muhammad SAW setelah wafatnya. Beliau lahir di Mekkah sekitar tahun 576 M, dari keluarga terpandang Bani Umayyah. Utsman dikenal sebagai seorang yang lembut, dermawan, dan memiliki peran penting dalam sejarah Islam, terutama dalam penyebaran Al-Qur'an. Di samping itu, beliau juga memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad karena menikahi dua putri beliau, sehingga mendapat gelar "Dzun Nurain" yang berarti "Pemilik Dua Cahaya."

Masuk Islam dan Perannya Sebagai Sahabat

Utsman bin Affan adalah salah satu dari sahabat Nabi yang paling awal masuk Islam. Keputusannya memeluk agama Islam terjadi setelah mendengar dakwah Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat Nabi lainnya. Meski berasal dari keluarga kaya dan terpandang, Utsman tidak ragu mengikuti ajaran Islam meskipun menghadapi berbagai ancaman dari keluarganya. Keimanannya yang kuat membuatnya tetap teguh meski harus menghadapi berbagai kesulitan.

Sebagai seorang Muslim, Utsman memainkan peran besar dalam mendukung perkembangan komunitas Islam di Mekkah dan Madinah. Ia dikenal sebagai seorang pedagang yang sangat sukses, dan hartanya sering digunakan untuk membantu kaum Muslim yang membutuhkan. Salah satu kontribusi pentingnya adalah ketika ia membeli sebuah sumur milik seorang Yahudi di Madinah untuk keperluan kaum Muslim, sehingga mereka tidak perlu membayar untuk mendapatkan air.

Kepemimpinan Sebagai Khalifah

Utsman bin Affan diangkat sebagai khalifah ketiga setelah wafatnya Umar bin Khattab. Masa kepemimpinannya berlangsung selama 12 tahun, dari tahun 644 hingga 656 M. Pada masa pemerintahannya, Kekhalifahan Islam mengalami pertumbuhan yang pesat. Banyak wilayah baru yang ditaklukkan, termasuk di wilayah Armenia, Afrika Utara, dan sebagian besar Persia, yang memperluas kekuasaan Islam ke wilayah yang sangat luas.

Namun, salah satu kontribusi terbesar Utsman dalam sejarah Islam adalah penyusunan dan penyebaran mushaf Al-Qur'an. Saat itu, terjadi perbedaan dialek dalam pembacaan Al-Qur'an di berbagai wilayah Kekhalifahan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perpecahan dalam cara umat Islam membaca kitab suci mereka. Utsman memerintahkan pembentukan tim untuk menyusun Al-Qur'an dalam satu dialek yang standar, yakni dialek Quraisy, dan kemudian mendistribusikannya ke berbagai wilayah. Keputusan ini sangat penting dalam menjaga keaslian dan keseragaman Al-Qur'an hingga sekarang.

Sifat Dermawan dan Kepemimpinan Utsman

Sebagai seorang pemimpin, Utsman dikenal karena sifatnya yang lembut dan bijaksana. Ia jarang mengambil tindakan yang keras dan lebih memilih jalan damai dalam menyelesaikan masalah. Sifat kelembutannya ini, meski dipuji oleh banyak orang, juga menjadi salah satu penyebab timbulnya konflik di masa akhir kepemimpinannya.

Sifat dermawan Utsman bin Affan tidak diragukan lagi. Dalam banyak kesempatan, ia menyumbangkan kekayaannya untuk kepentingan umat Islam. Salah satu contohnya adalah saat kaum Muslim menghadapi kekurangan pasokan di masa awal hijrah ke Madinah. Utsman memberikan kontribusi besar untuk memastikan bahwa kebutuhan umat terpenuhi, termasuk dalam persiapan perang dan pembangunan infrastruktur kota.

Konflik di Akhir Masa Kepemimpinan

Meski di awal kepemimpinannya Utsman sangat disegani, di masa-masa akhir jabatannya, muncul berbagai ketidakpuasan dari sebagian umat Islam. Sebagian pihak merasa bahwa beberapa kebijakan yang diambil Utsman, terutama dalam pengangkatan kerabatnya dalam posisi penting, dianggap kurang adil. Ketidakpuasan ini menyebabkan terjadinya pemberontakan. Sayangnya, pemberontakan tersebut berujung pada terbunuhnya Utsman di kediamannya sendiri oleh kelompok pemberontak pada tahun 656 M.

Warisan Utsman bin Affan

Meski masa akhir kepemimpinan Utsman diwarnai konflik, kontribusi beliau terhadap perkembangan Islam sangatlah besar. Penyebaran mushaf Al-Qur'an yang dilakukan pada masanya merupakan warisan abadi yang hingga saat ini dirasakan oleh seluruh umat Islam di dunia. Selain itu, teladan dari sifat dermawan dan kelembutannya dalam memimpin tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Utsman bin Affan dikenang sebagai sosok sahabat Nabi yang setia, pemimpin yang bijaksana, dan pengabdi umat yang penuh kasih. Kepemimpinannya mengajarkan bahwa kebaikan, kelembutan, dan keadilan adalah nilai-nilai yang harus selalu dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Wallahua’lam









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp