Inilah 4 Bukti Iman kepada Qada dan Qadar dalam Al-Qur'an

By. Miftahul Jannah - 25 Oct 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Iman kepada qada dan qadar adalah salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim. Qada dan qadar merujuk pada ketetapan dan takdir Allah yang mencakup segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini, baik yang sudah terjadi maupun yang belum. Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak ayat yang menegaskan tentang qada dan qadar, yang menjadi bukti kuat bahwa segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendak dan ketetapan Allah SWT. Melalui ayat-ayat ini, umat Islam diajarkan untuk percaya bahwa setiap kejadian, baik ataupun buruk, adalah bagian dari takdir Allah.

 

Baca Juga : Inilah Definisi Iman kepada Qada dan Qadar Agar Memahami Konsep Takdir dalam Islam

 

1. Segala Sesuatu Terjadi dengan Takdir Allah (Qadar)

 

Al-Qur'an secara jelas menyebutkan bahwa setiap peristiwa yang terjadi, baik di langit maupun di bumi, adalah bagian dari qadar Allah yang sudah ditentukan sejak awal. Salah satu bukti tentang qadar dalam Al-Qur'an terdapat dalam Surah Al-Qamar ayat 49:

 

"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (qadar)." (QS. Al-Qamar: 49)

 

Ayat ini menunjukkan bahwa segala ciptaan Allah telah ditentukan dengan ukuran atau takdir yang pasti. Baik itu penciptaan manusia, alam semesta, maupun kejadian-kejadian yang terjadi, semuanya sudah diukur dan diatur oleh Allah sesuai dengan ketetapan-Nya. Tak ada satu pun makhluk atau peristiwa yang terjadi di luar rencana Allah, karena semuanya berjalan sesuai dengan qadar yang sudah ditetapkan.

 

2. Ketetapan dalam Kehidupan dan Kematian

 

Al-Qur'an juga mengajarkan bahwa setiap aspek kehidupan, termasuk kelahiran dan kematian, sudah ditetapkan oleh Allah. Manusia tidak memiliki kendali atas kapan ia akan dilahirkan atau kapan ia akan meninggal, karena semua itu sudah menjadi bagian dari qada dan qadar Allah. Dalam Surah Al-Hadid ayat 22, Allah berfirman:

 

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. Al-Hadid: 22)

 

Ayat ini menunjukkan bahwa setiap kejadian, termasuk bencana atau musibah yang menimpa manusia, sudah dituliskan dalam Kitab Allah (Lauh Mahfuzh) sebelum terjadinya. Dengan demikian, tidak ada sesuatu pun yang terjadi tanpa sepengetahuan dan ketetapan Allah. Iman kepada qada dan qadar berarti meyakini bahwa segala kejadian, baik yang menyenangkan maupun yang tidak, adalah bagian dari takdir yang telah dituliskan oleh Allah sejak sebelum penciptaan alam semesta.

 

Baca Juga : 4 Hubungan antara Qada dan Qadar dalam Islam agar Anda Memahami Takdir dengan Lebih Baik

 

3. Kehendak Allah Menentukan Segalanya

 

Iman kepada qada dan qadar juga mengharuskan umat Muslim meyakini bahwa segala sesuatu terjadi hanya karena kehendak Allah. Apapun yang diinginkan oleh manusia, jika tidak sesuai dengan kehendak dan takdir Allah, tidak akan terjadi. Allah menegaskan hal ini dalam Surah Al-An’am ayat 59:

 

"Dan pada sisi-Nya kunci-kunci semua yang gaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. Dan Dia mengetahui apa yang di darat dan di laut, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya..." (QS. Al-An'am: 59)

 

Ayat ini memperlihatkan bahwa tidak ada satu pun peristiwa sekecil apapun, termasuk jatuhnya sehelai daun, yang lepas dari pengetahuan dan ketetapan Allah. Ini menjadi bukti kuat bahwa qadar Allah mencakup seluruh alam semesta dan segala isinya, baik yang besar maupun yang kecil. Dengan demikian, seorang Muslim harus meyakini bahwa tidak ada yang terjadi tanpa izin dan takdir Allah.

 

4. Hikmah di Balik Setiap Kejadian

 

Iman kepada qada dan qadar juga mengajarkan bahwa setiap peristiwa yang terjadi memiliki hikmah yang mungkin tidak langsung dapat dipahami oleh manusia. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 216, Allah berfirman:

 

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)

 

Ayat ini menegaskan bahwa Allah, dengan qada dan qadar-Nya, mengetahui apa yang terbaik untuk manusia, bahkan jika manusia tidak menyukainya. Kadang-kadang manusia merasa kesal atau tidak puas dengan suatu kejadian, tetapi di balik itu semua ada hikmah besar yang Allah ketahui. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup adalah bagian dari rencana Allah yang penuh hikmah dan kebijaksanaan.

 

Baca Juga : Inilah Definisi Qadar dalam Al-Qur'an dan Hadis Supaya Memahami Konsep Takdir yang Menentukan Nasib Manusia

 

Bukti-bukti iman kepada qada dan qadar dalam Al-Qur'an sangat jelas, menunjukkan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini berjalan sesuai dengan ketetapan Allah. Mulai dari penciptaan, kehidupan, kematian, hingga kejadian sehari-hari, semua sudah ditentukan dalam qadar Allah. Sebagai seorang Muslim, beriman kepada qada dan qadar berarti menerima segala ketetapan Allah dengan penuh keikhlasan dan keyakinan bahwa setiap peristiwa terjadi dengan hikmah yang Allah ketahui. Iman ini mengajarkan kesabaran, tawakal, dan penerimaan terhadap segala hal yang terjadi, karena semuanya adalah bagian dari rencana Allah yang sempurna.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp