Batemuritour.com- Hai Sobat Batemuri!! Tanazul adalah mutasi atau perpindahan satu kloter ke kloter lain baik kloter awal atau kloter akhir. Tanazul dilakukan dengan melihat kondisi medis jamaah haji sebagai pertimbangan utama. Tanazul dapat terjadi jika seat pesawat di kloter yang dituju masih tersedia.
Baca Juga: 3 Cara Mengurus Jamaah Haji Meninggal Dunia Sesuai Peraturan Saudi Arabia
Siapa saja yang bisa melakukan tanazul?
Prioritas utama dilakukannya tanazul adalah kepada jamaah haji yang sakit. Tanazul jamaah haji sakit adalah pemulangan jamaah haji melalui kloter yang berbeda dengan kloter keberangkatan dengan alasan sakit dan memenuhi kriteria laik terbang. Dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, tanazul diprioritaskan bagi jamaah haji yang transportable. Maksudnya adalah proses tanazul tidak memperberat kondisi fisik jamaah haji, tidak berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jamaah haji.
Selama perjalanan, jamaah akan dibekali dengan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang dibutuhkan seperti oksigen, stecher, dan sebagainya. Jamaah juga akan didampingi oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter. Sesampainya di tanah air, jamaah akan diperiksa kembali kesehatannya di fasilitas kesehatan sebelum dipulangkan ke daerah asal.
Meskipun menjadi prioritas utama, proses tanazul jamaah haji sakit tetap dilakukan dengan melihat ketersediaan seat pesawat. Selain itu, jamaah juga harus mengantongi surat keterangan dari dokter kloter agar mendapat izin tanazul.
Baca Juga: Umrah Bersama Buah Hati, Ini Dia Tips Agar Tetap Nyaman
Tanazul kepada jamaah terpisah maksudnya adalah tanazul dilakukan dengan menggabungkan jamaah yang terpisah pada waktu keberangkatan. Misalnya, saat akan diberangkatkan jamaah mengalami sakit di embarkasi yang tidak memungkinkan jamaah berangkat di kloter pertama sehingga, jamaah diberangkatkan pada kloter berikutnya. Setelah jamaah sampai di tanah suci jamaah akan dimutasikan kembali ke kloter asalnya.
Penggabungan jamaah yang terpisah juga dapat dilakukan pada jamaah yang keberangkatannya terpisah dengan keluarganya. Misalnya, anak, suami dan istri yang terpisah karena visanya tidak keluar pada saat akan diberangkatkan. Kondisi seperti ini memungkinkan jamaah untuk mengajukan mutasi agar dilakukan tanazul selama masih tersedia seat pesawat.
Tanazul juga dapat dilakukan kepada jamaah dengan alasan kedinasan. Misalnya, seseorang sudah lama mendaftar haji dan menunggu antrean haji. Kemudian, saat ini dia sudah menjadi pejabat dan memiliki tugas dinas yang tidak bisa dihindari. Maka pejabat tersebut dapat mengajukan proses tanazul.
Dikutip dari ihram.republika.co.id, proses tanazul yaitu, jamaah yang ingin melakukan tanazul melaporkan diri ke ketua kloter dan sektor dengan mengirimkan permohonan. Kemudian, pihak PPIH Arab Saudi akan mengecek ketersediaan seat pesawat. Selain itu, pihak PPIH juga mengajukan permohonan ke Maktab karena paspor jamaah haji disimpan di maktab sesuai dengan kloter masing-masing. Oleh karena itu saat terjadi tanazul atau perpindahan kloter, maka dokumen juga harus ikut dipindahkan ke kloter yang dituju karena setiap kloter Maktabnya berbeda.
Baca Juga: Bagian Tubuh yang Menghadap Kiblat saat Sholat, Berikut Ketentuannya
Itulah informasi tentang tanazul jamaah haji, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sobat Batemuri yang akan melakukan perjalanan ibadah haji.
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com