Batemuritour.com- Dalam ajaran Islam, qadar adalah ketentuan atau takdir yang lebih spesifik yang Allah SWT tetapkan dan yang bisa dipengaruhi oleh usaha, doa, dan amalan manusia. Jika qada adalah ketetapan mutlak yang tidak dapat diubah, maka qadar berhubungan dengan hal-hal yang masih dapat berubah atau dipengaruhi oleh ikhtiar manusia dalam batasan tertentu. Mari kita bahas beberapa contoh hal-hal yang termasuk dalam kategori qadar.
Baca Juga : 6 Cara Ikhlas Menerima Qada dan Qadar dalam Islam
Salah satu contoh utama dari qadar adalah rezeki, yang bisa dipengaruhi oleh usaha, doa, dan tindakan manusia. Meskipun rezeki telah Allah tetapkan sejak awal, jumlah atau bentuk rezeki seseorang dapat berubah berdasarkan ikhtiar dan doa. Sebagai contoh, seseorang yang bekerja keras dan melakukan amal kebaikan dapat memperoleh rezeki yang lebih banyak. Hadis Rasulullah SAW menjelaskan:
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. At-Talaq: 2-3)
Ayat ini menunjukkan bahwa rezeki seseorang dapat bertambah atau berubah sesuai dengan ketakwaannya dan usaha yang dilakukannya.
Kesehatan dan kesembuhan juga termasuk dalam kategori qadar. Ketika seseorang jatuh sakit, ia diperintahkan untuk berusaha mencari kesembuhan melalui pengobatan dan doa. Dalam Islam, usaha manusia untuk sembuh dari penyakit adalah bagian dari ikhtiar yang bisa memengaruhi hasil akhir. Rasulullah SAW bersabda:
“Berobatlah kalian, karena Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan obatnya pula.” (HR. Abu Dawud)
Ini menunjukkan bahwa meskipun sakit adalah takdir yang datang dari Allah, manusia memiliki peran dalam berusaha untuk mencari kesembuhan melalui pengobatan dan doa.
Kesuksesan seseorang dalam pendidikan atau karier juga termasuk dalam qadar yang bisa dipengaruhi oleh usaha. Misalnya, untuk mencapai prestasi akademik atau kesuksesan dalam pekerjaan, seseorang perlu belajar dengan giat, bekerja keras, dan berdoa. Meskipun Allah telah menetapkan rezeki dan takdir setiap hamba-Nya, keberhasilan dalam pendidikan dan karier adalah hasil dari ikhtiar yang Allah beri untuk manusia. Dalam Al-Qur'an disebutkan:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)
Baca Juga : 5 Fungsi Iman kepada Qada dan Qadar dalam Kehidupan Sehari-hari
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memberikan kesempatan bagi manusia untuk mengubah takdir mereka melalui usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Jodoh juga termasuk dalam kategori qadar. Walaupun Allah telah menetapkan jodoh bagi setiap orang, Islam juga mengajarkan agar umatnya berusaha dan berdoa untuk mendapatkan pasangan yang baik. Seseorang dapat berikhtiar melalui doa, usaha mencari, serta mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang baik. Proses pencarian jodoh adalah bagian dari qadar yang dapat dipengaruhi oleh tindakan manusia, tetapi hasil akhir tetap berada di tangan Allah. Nabi Muhammad SAW mencontohkan untuk selalu meminta kebaikan dalam pasangan hidup dengan doa yang tulus dan ikhtiar yang maksimal.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering menghadapi berbagai peluang dan ujian hidup yang bisa diarahkan atau dipengaruhi. Misalnya, seseorang yang mengalami kegagalan dalam bisnis bisa berusaha untuk bangkit dan meraih kesuksesan di masa depan. Manusia bisa berusaha untuk mengubah nasib atau keadaannya melalui doa, kerja keras, dan strategi baru. Hal ini menunjukkan bahwa ujian hidup atau kesempatan dalam hidup adalah qadar yang bisa dipengaruhi oleh usaha dan doa.
Kondisi ekonomi seseorang juga termasuk dalam qadar yang bisa berubah sesuai dengan usaha yang dilakukan. Seseorang yang tadinya dalam kondisi kekurangan bisa berubah menjadi lebih baik melalui kerja keras, usaha yang maksimal, dan doa yang tulus kepada Allah. Dengan berikhtiar dan tawakal, seorang Muslim dapat mengubah kondisi ekonominya menjadi lebih baik sesuai dengan ketentuan Allah.
Kehidupan rumah tangga yang harmonis juga termasuk dalam kategori qadar yang bisa dipengaruhi oleh usaha dan doa. Dalam membangun rumah tangga yang bahagia, diperlukan komunikasi yang baik, saling pengertian, dan doa kepada Allah agar diberikan ketentraman. Meskipun Allah telah menentukan nasib setiap keluarga, kebahagiaan dalam rumah tangga dapat dipengaruhi oleh ikhtiar yang dilakukan pasangan dalam menjalani kehidupan bersama dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
Baca Juga : Inilah 4 Bukti Iman kepada Qada dan Qadar dalam Al-Qur'an
Qadar adalah ketentuan Allah yang masih bisa dipengaruhi oleh ikhtiar, doa, dan usaha manusia. Hal-hal yang termasuk dalam qadar mencakup rezeki, kesehatan, kesuksesan dalam pendidikan dan karier, jodoh, peluang hidup, kondisi ekonomi, dan kebahagiaan rumah tangga. Dalam Islam, pemahaman tentang qadar mengajarkan umat Muslim untuk selalu berusaha dan berdoa dalam mencapai kehidupan yang lebih baik, namun tetap tawakal terhadap hasil akhirnya, karena Allah yang Maha Menentukan segala sesuatu. Dengan menjalankan ikhtiar secara maksimal dan memohon pertolongan kepada Allah, umat Islam diajarkan untuk tidak mudah menyerah dalam menjalani kehidupan.