Batemuritour.com- Dalam Islam, qadar adalah ketentuan Allah yang bisa berubah dengan usaha, ikhtiar, dan doa manusia. Meskipun Allah telah menetapkan segalanya, termasuk rezeki, jodoh, kesehatan, dan hasil dari berbagai usaha, Islam juga mengajarkan bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempengaruhi dan memperbaiki kondisi hidup melalui perubahan qadar ini. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan manusia untuk mengubah qadar menurut ajaran Islam.
Baca Juga : Inilah Definisi Qadar dalam Al-Qur'an dan Hadis Supaya Memahami Konsep Takdir yang Menentukan Nasib Manusia
Doa adalah salah satu cara utama yang dianjurkan dalam Islam untuk memohon perubahan dalam takdir atau qadar. Doa dapat mendatangkan rahmat Allah dan membuat perubahan yang signifikan dalam hidup seseorang. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada yang dapat menolak takdir selain doa.” (HR. Tirmidzi)
Ini menunjukkan bahwa dengan berdoa, seorang Muslim dapat memohon kepada Allah agar diberikan kebaikan dan kemudahan, termasuk dalam kondisi yang mungkin tampak sulit. Doa bukan hanya sebagai bentuk komunikasi dengan Allah, tetapi juga menjadi sarana untuk memohon perubahan yang lebih baik.
Islam mengajarkan pentingnya tawakal, yaitu sikap berserah diri kepada Allah setelah berusaha sebaik mungkin. Dalam proses mengubah qadar, manusia tidak boleh hanya bersandar pada usaha sendiri tanpa menyertakan keyakinan penuh kepada Allah. Setelah berusaha maksimal, seorang Muslim dianjurkan untuk berserah diri kepada Allah dengan penuh kesabaran. Hal ini akan membukakan jalan untuk meraih keberkahan dan kebaikan, karena Allah menghargai usaha serta kesabaran hamba-Nya.
Berusaha dengan sungguh-sungguh atau berikhtiar merupakan bentuk tindakan yang dapat mempengaruhi qadar. Misalnya, seseorang yang ingin meningkatkan rezekinya bisa berusaha lebih giat dalam bekerja atau berbisnis. Qadar rezeki yang Allah tetapkan bisa bertambah atau berubah seiring dengan usaha keras yang dilakukan manusia. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)
Ayat ini mengajarkan bahwa Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk meraih perubahan melalui ikhtiar. Dengan bekerja keras dan bersungguh-sungguh, manusia bisa mengubah kondisi hidupnya menjadi lebih baik.
Sedekah adalah salah satu amalan yang dapat mendatangkan keberkahan dan memperbaiki qadar. Dalam Islam, sedekah memiliki banyak keutamaan, termasuk memohon rahmat dan perlindungan dari Allah. Hadis Rasulullah SAW menyebutkan bahwa sedekah dapat menolak bencana dan memperpanjang umur. Dengan bersedekah, seseorang berkontribusi dalam membantu orang lain dan membangun kebaikan dalam hidupnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Sedekah itu dapat menolak musibah dan penyakit.” (HR. Tirmidzi)
Baca Juga : Inilah Definisi Qadar dalam Al-Qur'an dan Hadis Supaya Memahami Konsep Takdir yang Menentukan Nasib Manusia
Sedekah yang ikhlas dapat membawa kebaikan pada kehidupan seseorang, termasuk merubah kondisi yang awalnya sulit menjadi lebih baik dan berkah.
Membaca Al-Qur'an dan berdzikir secara konsisten juga merupakan bentuk ibadah yang bisa mendatangkan perubahan dalam kehidupan. Al-Qur'an dan dzikir adalah sarana mendekatkan diri kepada Allah, dan dengan seringnya seseorang mengingat Allah, ia akan mendapatkan pertolongan-Nya. Al-Qur'an mengandung keberkahan dan rahmat yang dapat membuka pintu-pintu rezeki, kesehatan, dan kebaikan lainnya. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah SWT berfirman:
“Aku bersama hamba-Ku selama dia mengingat-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an, seorang Muslim senantiasa dalam perlindungan Allah dan bisa berharap perubahan dalam hidupnya sesuai dengan qadar yang telah Allah tentukan.
Niat yang baik dan tujuan yang lurus dalam setiap tindakan juga berperan dalam perubahan qadar. Ketika seseorang memiliki niat yang ikhlas untuk kebaikan, Allah akan menolong dan memberikan jalan yang lebih mudah. Dengan meluruskan niat, manusia bisa meraih perubahan dalam hidupnya, karena Allah akan memberikan pertolongan kepada mereka yang berusaha dengan niat yang benar.
Meminta maaf kepada Allah melalui istighfar dan bertaubat juga bisa memengaruhi qadar. Islam mengajarkan pentingnya taubat bagi mereka yang merasa memiliki dosa, karena dosa bisa menjadi penghalang keberkahan dalam hidup. Dengan bertaubat, seseorang memohon ampun kepada Allah dan membuka jalan bagi datangnya kebaikan yang lebih besar.
Allah berfirman:
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu, dan bertaubat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberikan kenikmatan yang baik kepadamu.” (QS. Hud: 3)
Dengan sering bertaubat, seorang Muslim dapat membersihkan dirinya dari dosa dan berharap Allah memberikan perubahan yang baik dalam qadar hidupnya.
Baca Juga : 4 Hubungan antara Qada dan Qadar dalam Islam agar Anda Memahami Takdir dengan Lebih Baik
Mengubah qadar dalam Islam adalah sesuatu yang mungkin dilakukan melalui ikhtiar, doa, usaha, serta berbagai amal kebaikan yang Allah ridai. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengubah qadar adalah dengan berdoa dengan tulus, berusaha dengan sabar dan tawakal, bersedekah, membaca Al-Qur'an, meluruskan niat, serta bertaubat dari dosa. Meskipun pada akhirnya keputusan ada di tangan Allah, manusia tetap dianjurkan untuk berusaha sebaik mungkin agar meraih kehidupan yang lebih baik.