Larangan Takut Kehilangan Dunia dalam Islam

By. Abid Rauf - 28 Oct 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com - Dalam kehidupan, Kekhawatiran Akan Kehilangan Harta, Jabatan, atau kesempatan sering kali membayangi kita. Namun, Islam mengajarkan umatnya untuk tidak terikat berlebihan pada hal-hal duniawi. Ketakutan Berlebihan terhadap Kehilangan Dunia bisa menjauhkan kita dari tujuan hidup utama, yaitu beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT. Kehidupan dunia ini fana, dan apa yang kita miliki hanyalah titipan sementara. Islam mengajarkan bahwa ketakutan terhadap kehilangan dunia tidak hanya berlebihan, tetapi juga bisa menjauhkan hati dari rasa tawakal dan keyakinan kepada Allah.

1. Kehidupan Dunia Bersifat Sementara

Islam menekankan bahwa dunia ini sementara dan segala sesuatu yang ada di dalamnya tidak akan abadi. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hadid ayat 20, "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan, serta saling berbangga di antara kamu dan berlomba dalam kekayaan serta anak keturunan." Ayat ini mengingatkan bahwa dunia hanyalah tempat sementara, dan segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini pada akhirnya akan hilang. Kesadaran akan kefanaan dunia seharusnya membantu kita menata prioritas hidup, sehingga kita tidak mudah takut akan kehilangan.

2. Memperkuat Tawakal kepada Allah SWT

Sikap tawakal, atau berserah diri kepada Allah, adalah kunci untuk mengatasi ketakutan terhadap kehilangan dunia. Ketika kita sepenuhnya yakin bahwa segala yang terjadi adalah ketetapan-Nya, kita akan lebih mudah menerima takdir dengan lapang dada. Tawakal berarti menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha sebaik mungkin. Jika kita meyakini bahwa rezeki, kesuksesan, dan segala yang kita miliki adalah pemberian Allah, maka rasa takut kehilangan akan berkurang.

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sekiranya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, maka Allah akan memberimu rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung. Burung itu pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang." (HR. Tirmidzi). Hadis ini mengajarkan kita untuk menggantungkan harapan sepenuhnya kepada Allah tanpa takut akan kehilangan sesuatu yang kita miliki.

3. Fokus pada Akhirat, Bukan Dunia

Dalam Islam, kehidupan akhirat lebih diutamakan dibandingkan dengan kehidupan dunia. Allah SWT dalam Al-Quran berulang kali mengingatkan umat manusia untuk lebih berfokus pada amal kebaikan yang akan dibawa ke akhirat, karena itulah yang abadi. Allah berfirman dalam Surah Al-An’am ayat 32, "Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa."

Ketika kita lebih fokus pada tujuan akhirat, rasa takut terhadap kehilangan dunia akan memudar. Kita akan menyadari bahwa yang terpenting adalah memperbanyak amal baik dan mencari keridhaan Allah.

4. Menumbuhkan Rasa Syukur

Rasa syukur adalah cara lain untuk mengurangi rasa takut kehilangan dunia. Ketika kita bersyukur, kita akan menyadari betapa banyaknya nikmat yang Allah berikan. Kita tidak akan mudah merasa cemas atau takut karena kita tahu bahwa apa pun yang ada pada kita sudah cukup. Syukur melatih kita untuk menerima segala hal dengan ikhlas, sehingga mengurangi keterikatan pada dunia.

Islam mengajarkan umatnya untuk tidak takut kehilangan dunia dan segala isinya, karena dunia ini bersifat sementara dan penuh dengan ujian. Dengan memiliki tawakal, fokus pada akhirat, dan senantiasa bersyukur, kita akan lebih mudah mengatasi rasa takut kehilangan dunia. Semakin kuat kita bergantung kepada Allah, semakin tenang hati kita dalam menjalani hidup. Sebagai umat Muslim, kita dituntut untuk senantiasa memprioritaskan kebaikan dan ketakwaan sebagai bekal menuju akhirat, tanpa terikat secara berlebihan pada dunia yang fana ini.

Wallahua’lam









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp