Kematian Mengejar Anda: Refleksi tentang Kehidupan dan Kematian dalam Islam

By. Abid Rauf - 29 Oct 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com - Dalam kehidupan yang sibuk dan penuh dengan kesenangan dunia, kita sering lupa bahwa kematian adalah hal yang pasti dan akan datang kapan saja. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu ingat bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, dan setiap manusia pasti akan menemui akhir hidupnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, meskipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS. An-Nisa: 78). Ayat ini mengingatkan kita bahwa tak seorang pun bisa menghindar dari kematian. Bahkan, kita harus siap menghadapi hari tersebut karena kematian sebenarnya terus mengejar setiap kita.

1. Kematian sebagai Pengingat

Kematian adalah pengingat agar kita tidak tenggelam dalam kesibukan duniawi yang hanya sementara. Islam mengajarkan untuk senantiasa bersiap diri karena kita tidak pernah tahu kapan waktu itu akan datang. Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan, yaitu kematian." (HR. Tirmidzi). Dengan mengingat kematian, kita diingatkan untuk memperbaiki diri dan memprioritaskan amalan yang bermanfaat bagi kehidupan di akhirat.

Sering kali, kita menunda untuk memperbaiki diri atau menganggap bahwa kematian masih jauh. Padahal, umur kita sudah tertulis sejak lahir dan tak satu pun dari kita tahu kapan waktunya. Ini bukan berarti kita harus hidup dalam ketakutan, tetapi sebagai dorongan untuk menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

2. Kematian Menghapus Segala Kenikmatan Dunia

Dalam Al-Quran, Allah mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan kesenangan sementara, sedangkan kehidupan akhirat adalah yang sesungguhnya. Orang yang terlalu mencintai dunia sering kali lupa bahwa kenikmatan duniawi tidak abadi dan dapat hilang kapan saja. Ketika kita meninggal, semua harta, kedudukan, dan kenikmatan dunia akan kita tinggalkan. Oleh karena itu, Islam mengajarkan umatnya untuk tidak terlalu terikat pada dunia dan untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas keimanan serta amal.

3. Persiapan Menghadapi Kematian

Persiapan menghadapi kematian bukan berarti menunggu datangnya kematian dengan diam, melainkan menjalani kehidupan dengan amal yang baik dan bermanfaat. Seorang Muslim diperintahkan untuk melakukan amal saleh sebanyak mungkin selama hidupnya, karena itulah bekal yang akan dibawa ke akhirat. Allah SWT berfirman, "Dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)." (QS. Al-Hasyr: 18). Ini berarti setiap perbuatan kita di dunia akan berdampak pada keadaan kita di akhirat kelak.

4. Kematian sebagai Awal Kehidupan Abadi

Dalam pandangan Islam, kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari kehidupan abadi. Bagi orang yang beriman, kematian adalah jalan menuju pertemuan dengan Allah SWT. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barang siapa yang mencintai pertemuan dengan Allah, maka Allah pun mencintai pertemuan dengannya." (HR. Bukhari). Kematian adalah pintu menuju keabadian di akhirat, baik itu dalam kebahagiaan maupun dalam kesulitan tergantung amal perbuatan selama hidup.

Kematian mengejar kita, tetapi tidak untuk ditakuti, melainkan untuk diambil pelajaran. Dengan mengingat kematian, seorang Muslim akan hidup dengan kesadaran, mengutamakan amalan baik, dan menjauhkan diri dari perbuatan sia-sia. Mari manfaatkan waktu hidup yang diberikan dengan amal saleh, taat, dan ketakwaan kepada Allah SWT agar kita siap menghadapi saat kematian datang kapan pun waktunya.

Wallahua’lam

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp