Khalid bin Walid: Panglima yang Tidak Mempan Diracun

By. Abid Rauf - 05 Nov 2024

Bagikan:
img

Batemuritour.com - Khalid bin Walid, yang dikenal dengan julukan "Saifullah" atau "Pedang Allah yang Terhunus," adalah salah satu panglima perang paling cemerlang dalam sejarah Islam. Keberanian dan keahliannya dalam strategi perang membuatnya menjadi tokoh yang sangat dihormati oleh kawan dan ditakuti oleh lawan. Namun, di balik kisah pertempuran dan kemenangannya, ada cerita menakjubkan tentang Khalid bin Walid yang menunjukkan keimanannya yang luar biasa: ia tidak mempan diracun.

1. Keberanian dan Keimanan Khalid bin Walid

Khalid bin Walid adalah seorang pejuang yang tak gentar menghadapi bahaya apa pun di medan perang. Ia lahir dalam keluarga Bani Makhzum, suku Quraisy yang dikenal dengan kehebatan mereka dalam peperangan. Khalid memeluk Islam setelah Perjanjian Hudaibiyah, dan sejak itu ia mengabdikan hidupnya untuk membela agama Islam. Dalam berbagai pertempuran, seperti Pertempuran Mu'tah dan Yarmuk, Khalid bin Walid memainkan peran krusial yang berujung pada kemenangan besar bagi kaum Muslimin.

Namun, satu aspek yang jarang dibicarakan tetapi sangat menarik adalah pengalaman Khalid bin Walid yang Tidak Mempan Diracun. Cerita ini mencerminkan betapa tingginya keimanan Khalid kepada Allah SWT, sehingga ia yakin bahwa tidak ada bahaya yang bisa menimpanya kecuali atas izin-Nya.

2. Kisah Khalid bin Walid dan Racun

Salah satu peristiwa yang menunjukkan kepercayaan penuh Khalid kepada Allah adalah ketika ia menantang racun. Dalam sebuah riwayat yang masyhur, Khalid bin Walid pernah dihadapkan pada sebuah situasi di mana musuh-musuhnya berusaha untuk membunuhnya dengan cara meracunnya. Diceritakan bahwa Khalid, dalam sebuah pertemuan dengan pihak lawan atau sebagai ujian kepercayaan, Mengambil Racun tersebut dan Mengucapkan Doa, kemudian meminumnya tanpa ragu.

Doa yang diucapkan Khalid sebelum menelan racun itu mencerminkan keteguhan hatinya dan keyakinannya yang mendalam: “Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi walaa fis-sama’i wa huwas-sami’ul ‘alim” (Dengan nama Allah yang, bersama nama-Nya, tak ada sesuatu pun yang membahayakan di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).

Hasilnya, Khalid bin Walid tidak merasakan efek apa pun dari racun tersebut, dan ia tetap sehat. Kejadian ini menjadi bukti nyata perlindungan Allah SWT terhadap hamba-Nya yang beriman.

3. Pelajaran dari Kejadian Ini

Kisah Khalid bin Walid yang tidak mempan diracun mengajarkan kita tentang Keimanan Yang Kokoh dan Kepasrahan Penuh Kepada Allah. Keberanian dan keyakinan Khalid tidak hanya terlihat di medan perang, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari di luar pertempuran. Keyakinannya bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah menjadi teladan bahwa seorang mukmin sejati harus meyakini bahwa hanya Allah-lah yang dapat melindungi dan memberikan keselamatan.

Peristiwa ini juga mengingatkan kita akan pentingnya doa dan tawakkal. Khalid bin Walid, meskipun dikenal dengan kekuatannya, tetap bergantung sepenuhnya kepada Allah dan mengandalkan doa sebagai perisainya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam setiap situasi, baik dalam keadaan aman maupun terancam, seorang Muslim hendaknya selalu menyandarkan diri kepada Sang Pencipta.

Kisah Khalid bin Walid yang tidak mempan diracun adalah salah satu dari banyak cerita yang menunjukkan kekuatan iman dan perlindungan Allah kepada hamba-Nya. Khalid bukan hanya seorang pejuang tangguh, tetapi juga seorang Muslim yang memiliki keyakinan yang tak tergoyahkan. Melalui kisah ini, kita belajar bahwa kekuatan sejati bukan hanya terletak pada otot atau strategi, tetapi pada iman yang tulus dan kebergantungan penuh kepada Allah SWT.

Wallahua’lam

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp