Batemuritour.com - Nabi Saleh AS adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan Ajaran Tauhid kepada Kaum Tsamud. Kaum Tsamud dikenal sebagai masyarakat yang sangat maju dan makmur. Mereka memiliki keterampilan luar biasa dalam membangun rumah dari batu-batu besar di pegunungan. Namun, kemewahan dan kekayaan membuat mereka lupa akan Allah SWT dan menyembah berhala. Allah pun mengutus Nabi Saleh untuk memperingatkan mereka agar kembali ke jalan yang benar.
1. Kaum Tsamud dan Kesombongannya
Kaum Tsamud hidup di Wilayah Yang Kini Dikenal Sebagai Al-Hijr, di Arab Saudi bagian utara. Mereka dikenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki peradaban tinggi. Namun, kekayaan dan kemakmuran ini membuat mereka sombong dan ingkar terhadap perintah Allah. Ketika Nabi Saleh diutus untuk menyampaikan risalah tauhid, kaum Tsamud menolak dan menantang Saleh dengan permintaan bukti yang luar biasa.
Nabi Saleh dengan penuh kesabaran mengajak mereka untuk beriman kepada Allah dan meninggalkan penyembahan berhala. Namun, kaum Tsamud bersikeras menolak dan bahkan menantang Nabi Saleh untuk menunjukkan tanda atau mukjizat agar mereka mau percaya.
2. Mukjizat Unta Betina
Sebagai jawaban atas tantangan tersebut, Allah SWT mengabulkan doa Nabi Saleh dan memberikan mukjizat berupa seekor unta betina yang luar biasa. Mukjizat ini disebut dalam Surah Al-A’raf ayat 73: “Wahai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan cara apa pun, karena (jika kamu mengganggunya) kamu akan ditimpa azab yang pedih.”
Unta betina ini bukanlah unta biasa; ia muncul dari celah batu besar, dan kehadirannya menjadi bukti kebesaran Allah SWT. Unta tersebut memiliki ciri-ciri khusus: ia sangat besar, menghasilkan banyak susu yang bisa memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, dan tidak boleh diganggu. Kaum Tsamud diperintahkan untuk membiarkan unta itu hidup dengan bebas dan tidak menyakiti atau membunuhnya.
3. Pembangkangan Kaum Tsamud
Meskipun mereka telah melihat mukjizat yang nyata, hanya sebagian kecil dari kaum Tsamud yang beriman. Mayoritas tetap keras kepala dan menolak ajakan Nabi Saleh. Beberapa pemimpin kaum yang merasa terganggu dengan ajaran tauhid merencanakan hal buruk. Mereka bersepakat untuk membunuh unta betina tersebut sebagai bentuk pembangkangan terhadap peringatan Nabi Saleh.
Ketika unta itu dibunuh, Nabi Saleh segera memberikan peringatan terakhir: azab Allah akan datang dalam waktu tiga hari jika mereka tidak bertobat. Namun, kaum Tsamud justru mengejek dan tidak memperdulikan peringatan tersebut. Mereka bahkan berencana membunuh Nabi Saleh agar terbebas dari ajakannya.
4. Azab dan Kehancuran Kaum Tsamud
Setelah tiga hari berlalu tanpa tanda-tanda pertobatan dari kaum Tsamud, azab Allah datang dalam bentuk suara menggelegar yang dahsyat disertai gempa bumi. Suara ini menghancurkan dan membinasakan kaum Tsamud dalam sekejap, menyisakan jejak kehancuran yang abadi sebagai peringatan bagi umat manusia.
Hikmah dari Kisah Nabi Saleh dan Kaum Tsamud
Mukjizat Nabi Saleh atas kaum Tsamud mengandung banyak pelajaran penting. Pertama, kekuatan dan kekayaan tidak dapat menyelamatkan seseorang dari azab Allah jika mereka hidup dalam kesombongan dan ingkar kepada-Nya. Kedua, kesabaran dan keteguhan Nabi Saleh menunjukkan bahwa para nabi adalah sosok yang penuh ketabahan dalam menghadapi umatnya yang keras kepala.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa mukjizat adalah tanda kebesaran Allah yang seharusnya memperkuat iman, bukan malah diingkari. Pelajaran utama dari kisah ini adalah bahwa kesombongan, ketidaktaatan, dan pembangkangan kepada perintah Allah hanya akan membawa kehancuran.
Wallahua’lam