Batemuritour.com - Dalam pelaksanaan thawaf atau mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, terdapat beberapa rukun yang perlu diperhatikan agar thawaf dianggap sah menurut syariat Islam. Thawaf adalah salah satu rangkaian ibadah haji dan umrah yang menjadi simbol dari penyerahan diri seorang Muslim kepada Allah SWT. Ibadah ini mengandung makna spiritual yang mendalam dan menjadi pengingat akan kedekatan manusia dengan Tuhannya. Rukun-rukun dalam thawaf adalah aturan atau syarat yang harus dipenuhi selama melakukan thawaf untuk memastikan keabsahannya.
Berikut adalah beberapa rukun penting dalam thawaf yang harus dipatuhi:
1. Niat untuk Melaksanakan Thawaf
Sebelum memulai thawaf, seseorang harus memiliki niat yang ikhlas dan tulus. Niat adalah ketetapan hati untuk menjalankan ibadah thawaf semata-mata karena Allah SWT. Niat ini menjadi pembeda antara ibadah thawaf dan sekadar mengelilingi Ka'bah. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa niat harus dihadirkan dalam hati, dan bukan sekadar ungkapan lisan. Dalam Islam, niat adalah landasan utama setiap amal ibadah, dan tanpa niat yang benar, thawaf dapat menjadi tidak sah.
2. Memulai Thawaf dari Hajar Aswad
Salah satu rukun utama thawaf adalah memulainya dari titik Hajar Aswad, batu hitam yang berada di sudut tenggara Ka'bah. Setiap putaran thawaf dimulai dari posisi ini, dan umat Muslim disunnahkan untuk menghadap Hajar Aswad, bahkan jika memungkinkan, mencium atau menyentuhnya. Jika tidak memungkinkan, cukup dengan mengangkat tangan ke arah Hajar Aswad sambil mengucapkan, "Bismillah Allahu Akbar". Dengan memulai thawaf dari Hajar Aswad, seorang Muslim mematuhi tuntunan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
3. Berjalan Mengelilingi Ka'bah Sebanyak Tujuh Kali
Thawaf dilakukan dengan berjalan kaki mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Setiap putaran harus dilakukan secara berurutan tanpa putus, dan arah putaran adalah berlawanan arah jarum jam. Hal ini berarti Ka'bah selalu berada di sebelah kiri. Tujuh putaran tersebut melambangkan kesempurnaan dan ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya. Bagi mereka yang mampu, disunnahkan untuk mempercepat langkah dalam tiga putaran pertama (untuk thawaf Qudum), sebagai bentuk energi dan semangat dalam beribadah.
4. Menjaga Kesucian dari Hadats Besar dan Kecil
Syarat utama thawaf adalah berada dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil. Oleh karena itu, umat Muslim yang ingin melakukan thawaf harus dalam kondisi berwudu dan tidak dalam keadaan hadats besar. Ini merupakan persyaratan yang wajib dipenuhi, karena thawaf dipandang sebagai salah satu bentuk ibadah yang memerlukan kesucian, layaknya shalat.
5. Menutup Aurat
Sebagaimana halnya dalam ibadah shalat, menutup aurat adalah syarat mutlak dalam thawaf. Laki-laki dan perempuan wajib menutup aurat sesuai aturan Islam selama melakukan thawaf. Laki-laki menggunakan kain ihram yang tidak dijahit, sedangkan perempuan mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
6. Mengelilingi Ka'bah dengan Khusyuk
Rukun yang tak kalah penting dalam thawaf adalah melaksanakannya dengan khusyuk dan penuh ketulusan. Selama melakukan thawaf, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa, dzikir, dan mengingat Allah SWT. Melakukan thawaf dengan khusyuk membantu memperkuat ikatan spiritual dan menghadirkan kedekatan yang lebih mendalam dengan Allah SWT.
Rukun dalam thawaf bukan sekadar aturan teknis, tetapi merupakan panduan untuk menjadikan thawaf sebagai ibadah yang penuh makna dan bernilai tinggi. Thawaf yang dilakukan dengan memenuhi seluruh rukun ini akan memberikan manfaat spiritual yang besar dan menguatkan iman seorang Muslim dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Wallahua'lam