Batemuritour.com - Thawaf merupakan salah satu rukun dalam haji dan umrah yang dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Dalam thawaf, terdapat Empat Sudut Ka'bah yang menjadi patokan bagi jamaah, yaitu Rukun Hajar Aswad, Rukun Iraqi, Rukun Syami, dan Rukun Yamani. Masing-masing sudut ini memiliki posisi dan makna penting dalam ritual thawaf, terutama Rukun Yamani yang memiliki keutamaan dan nilai spiritual tersendiri.
1. Letak dan Posisi Rukun Yamani
Rukun Yamani merupakan sudut Ka'bah yang Menghadap Ke Arah Yaman, sebuah negara di Semenanjung Arab. Posisi Rukun Yamani berada di antara Rukun Syami dan Rukun Hajar Aswad, menjadikannya sudut ketiga yang akan dilewati oleh jamaah saat thawaf. Dalam setiap putaran, Rukun Yamani menjadi patokan yang perlu dilewati sebelum mencapai Hajar Aswad dan memulai putaran berikutnya. Berbeda dengan sudut Ka'bah lainnya, Rukun Yamani memiliki keistimewaan dalam ritual thawaf, dimana para jamaah disunnahkan untuk menyentuh atau bahkan mengusapnya.
2. Sunnah Mengusap Rukun Yamani
Salah satu keutamaan Rukun Yamani adalah sunnah untuk mengusapnya ketika melewatinya dalam thawaf. Rasulullah SAW dalam beberapa hadits menganjurkan umat Muslim untuk mengusap Rukun Yamani jika memungkinkan, tanpa harus mencium atau melambaikan tangan seperti yang dilakukan pada Hajar Aswad. Dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani dapat menghapus dosa-dosa" (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Hadits ini menunjukkan bahwa mengusap Rukun Yamani memiliki keutamaan dalam Menghapus Dosa-Dosa Kecil. Namun, jika jamaah tidak memungkinkan untuk mengusap Rukun Yamani, maka tidak diwajibkan untuk memaksakan diri atau mengangkat tangan. Yang terpenting adalah melanjutkan thawaf dengan tertib dan tenang.
3. Mengucapkan Doa antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad
Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, terdapat doa yang dianjurkan untuk dibaca selama thawaf. Doa ini dikenal dengan doa sapujagat:
"Rabbana aatina fid-dunya hasanah wa fil-akhirati hasanah wa qina 'adhaban nar," yang artinya, "Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari siksa neraka."_
Doa ini mengandung harapan akan kebaikan dalam kehidupan dunia dan akhirat, serta perlindungan dari siksa neraka. Momen antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad dianggap istimewa, sehingga doa yang dipanjatkan memiliki nilai spiritual yang tinggi.
4. Makna Spiritual Rukun Yamani dalam Thawaf
Rukun Yamani tidak hanya menjadi titik fisik yang dilewati dalam thawaf, namun juga mengandung nilai spiritual yang mendalam. Mengusap Rukun Yamani merupakan simbol kedekatan seorang hamba dengan Allah SWT dan penghapusan dosa. Ini mengajarkan pentingnya memohon ampunan dan memperbaiki diri dalam setiap ibadah. Selain itu, dengan mengucapkan doa sapujagat, seorang Muslim diingatkan untuk selalu memohon kebaikan dan keselamatan dalam dua kehidupan.
Rukun Yamani juga Melambangkan Prinsip Tawadhu atau rendah hati di hadapan Allah. Dalam thawaf, setiap Muslim berkeliling Ka'bah dengan mengingat kebesaran Allah dan merendahkan diri sebagai hamba yang senantiasa membutuhkan ampunan. Hal ini mengajarkan umat Islam untuk tidak sombong dan selalu memohon rahmat Allah SWT.
5. Pentingnya Rukun Yamani dalam Menyempurnakan Thawaf
Rukun Yamani menjadi bagian penting dalam thawaf yang tidak hanya dilakukan untuk memenuhi syarat fisik, tetapi juga melibatkan aspek ruhani. Ketika jamaah menyentuh atau mengusap Rukun Yamani dengan penuh keikhlasan, mereka memperkokoh niat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Setiap langkah dalam thawaf memiliki makna mendalam yang dapat menguatkan iman, dan Rukun Yamani adalah salah satu elemen yang memperkaya perjalanan spiritual ini.
Rukun Yamani dalam thawaf memiliki keutamaan yang istimewa dalam menghapus dosa, serta menambah nilai spiritual dalam ibadah thawaf. Mengusap Rukun Yamani serta mengucapkan doa sapujagat antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad memberikan kesan mendalam yang meningkatkan kekhusyukan dalam ibadah haji atau umrah. Rukun Yamani mengajarkan pentingnya kedekatan dengan Allah, pengampunan, dan ketundukan sebagai seorang hamba.
Wallahua’lam