Batemuritour.com - Hijr Ismail adalah salah satu bagian penting di sekitar Ka'bah yang memiliki sejarah, makna, dan keutamaan tersendiri bagi umat Islam. Hijr Ismail adalah area setengah melingkar yang dikelilingi oleh tembok rendah yang biasa disebut al-Hatim. Area ini terletak di sebelah utara Ka'bah, tepatnya di antara Rukun Syami dan Rukun Iraqi. Meskipun berada di luar bangunan Ka'bah, Hijr Ismail memiliki keistimewaan yang besar dan kerap menjadi tempat khusus bagi para jamaah haji dan umrah yang ingin berdoa.
1. Sejarah Hijr Ismail
Hijr Ismail pada awalnya merupakan bagian dari Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Dalam sejarahnya, pada masa perbaikan Ka'bah oleh kaum Quraisy, area ini tidak termasuk dalam bangunan utama Ka'bah karena keterbatasan dana. Kaum Quraisy hanya mampu membangun sebagian dari bangunan Ka'bah, sementara bagian sisanya, yaitu Hijr Ismail, tetap berada di luar Ka'bah dan diberi tanda berupa tembok setengah lingkaran yang kita lihat saat ini.
Karena itu, Hijr Ismail dianggap sebagai Bagian Dari Ka'bah yang tidak tersentuh. Hal ini membuat Hijr Ismail memiliki keutamaan tersendiri, bahkan dalam beberapa ibadah. Beberapa ulama menyatakan bahwa siapa pun yang berdoa di dalam Hijr Ismail, seolah-olah mereka berdoa di dalam Ka'bah itu sendiri.
2. Keutamaan Beribadah di Hijr Ismail
Hijr Ismail diyakini sebagai salah satu tempat Mustajab Untuk Berdoa. Dalam hadis, Rasulullah SAW menyebut bahwa area ini adalah tempat di mana doa-doa akan didengar dan dikabulkan. Oleh karena itu, banyak jamaah yang memanfaatkan momen berhaji atau umrah untuk menunaikan sholat sunah dan berdoa di dalam Hijr Ismail. Sholat di dalam Hijr Ismail diyakini setara dengan sholat di dalam Ka'bah karena tempat ini memang awalnya merupakan bagian dari bangunan Ka'bah.
Selain itu, Hijr Ismail juga dipercaya sebagai tempat yang penuh berkah karena di sinilah Nabi Ismail AS dan ibunya, Hajar, beristirahat. Di dalam area ini pula Nabi Ibrahim AS pernah meletakkan Hajar dan Ismail saat mereka berada di Mekkah. Kisah ini mengingatkan kita pada keteguhan dan kesabaran keluarga Nabi Ibrahim dalam menaati perintah Allah SWT.
3. Adab dan Etika di Hijr Ismail
Sebagaimana tempat suci lainnya di Masjidil Haram, ada adab yang perlu diperhatikan saat berada di Hijr Ismail. Jamaah diharapkan Menjaga Sikap Hormat, Ketenangan, Dan Kekhusyukan saat berada di area ini. Hijr Ismail sering kali penuh dengan jamaah, sehingga berdesak-desakan bisa menjadi hal yang sulit dihindari. Karena itu, menjaga kesabaran dan memberikan kesempatan kepada orang lain juga merupakan bagian dari adab yang perlu diperhatikan.
Sebagai bagian dari adab yang disunnahkan, umat Islam disarankan untuk tidak memaksakan diri masuk ke Hijr Ismail jika terlalu ramai atau padat. Selain itu, bagi jamaah yang berhasil masuk, sangat dianjurkan untuk melakukan shalat sunnah atau berdoa dengan penuh kekhusyukan, mengingat nilai keutamaannya yang sangat tinggi.
4. Makna Spiritual dari Hijr Ismail
Hijr Ismail menjadi pengingat tentang kedekatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dengan Allah SWT. Area ini melambangkan kepasrahan mereka yang penuh terhadap Allah serta pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim yang rela menghadapi ujian untuk ketaatan. Saat berada di Hijr Ismail, jamaah diingatkan untuk menghayati makna kesabaran, ketulusan, dan ketaatan kepada Allah SWT.
Hijr Ismail juga merupakan tempat yang mengajarkan pentingnya kesederhanaan dan kerendahan hati, meskipun berada di dekat Ka'bah yang merupakan tempat tersuci dalam Islam. Bagi jamaah yang dapat berada di Hijr Ismail, momen ini sering kali diisi dengan introspeksi dan refleksi spiritual sebagai bagian dari ibadah mereka.
Hijr Ismail memiliki kedudukan yang sangat istimewa di hati umat Islam karena sejarah, keutamaan, dan makna spiritual yang dimilikinya. Selain merupakan bagian dari Ka'bah, Hijr Ismail juga menjadi salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa, dan kesempatan untuk beribadah di tempat ini menjadi pengalaman yang berharga bagi setiap jamaah. Dengan menjaga adab, kekhusyukan, dan kedekatan hati kepada Allah, Hijr Ismail menjadi tempat yang tidak hanya bersejarah, tetapi juga mengandung nilai spiritual yang mendalam dalam perjalanan ibadah haji dan umrah
Wallahua’lam