Batemuritour.com- Walimatussafar adalah sebuah tradisi dalam budaya Islam yang sering dilakukan oleh seseorang yang akan melakukan perjalanan jauh, khususnya perjalanan ibadah seperti haji dan umrah. Istilah ini berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata “walimah” yang berarti jamuan atau pesta, dan “safar” yang berarti perjalanan. Dengan demikian, walimatussafar secara harfiah berarti jamuan yang diadakan sebelum seseorang berangkat untuk perjalanan.
Baca Juga : Sumur Zamzam dan Hubungannya dengan Ka'bah
Walimatussafar adalah acara perpisahan dalam bentuk jamuan yang dilakukan seseorang sebelum berangkat melakukan perjalanan jauh. Acara ini bukan sekadar kegiatan makan bersama, tetapi lebih dari itu, bertujuan untuk menggalang dukungan moral dan spiritual dari lingkungan sekitar. Seseorang yang akan bepergian biasanya mengundang keluarga, teman, dan tetangga untuk hadir, di mana mereka berkumpul, membaca doa bersama, dan saling mendoakan agar perjalanan tersebut berjalan lancar dan selamat.
Tradisi walimatussafar telah berlangsung sejak lama dan umumnya dipraktikkan di berbagai negara dengan mayoritas penduduk muslim. Walaupun tidak ada dalil khusus dari Al-Quran atau Hadis yang mengatur pelaksanaan walimatussafar, praktik ini tumbuh sebagai bagian dari adat istiadat yang positif dan diterima luas dalam masyarakat Islam. Di berbagai tempat, seperti Indonesia, walimatussafar sering kali dilakukan sebagai bentuk syukur sekaligus upaya meminta doa restu dari orang-orang terdekat.
Baca Juga : Fakta Unik tentang Ka'bah yang Jarang Diketahui
Dalam sejarahnya, walimatussafar muncul dari kebutuhan sosial dan keinginan untuk memohon keberkahan sebelum memulai perjalanan, terutama untuk ibadah haji atau umrah yang membutuhkan persiapan fisik dan mental yang besar. Tradisi ini juga dipandang sebagai momen penting untuk mempererat silaturahmi antara orang yang akan bepergian dengan keluarga, kerabat, dan tetangga.
Dengan adanya walimatussafar, orang yang akan berangkat juga berkesempatan untuk meminta maaf kepada orang-orang di sekitarnya, menyelesaikan berbagai urusan yang mungkin masih belum selesai, dan memohon restu agar perjalanannya diliputi keberkahan. Meskipun pelaksanaannya berbeda-beda di setiap daerah, inti dari acara ini tetap sama, yaitu menanamkan rasa syukur dan mempererat hubungan sosial.
Baca Juga : Struktur dan Arsitektur Ka'bah: Rumah Suci Penuh Makna dalam Islam
Secara umum, walimatussafar dianggap sebagai tradisi yang baik selama tidak dilakukan dengan berlebihan dan tetap sesuai dengan ajaran Islam. Nilai-nilai positif seperti kebersamaan, silaturahmi, dan saling mendoakan membuat tradisi ini terus dipertahankan dalam masyarakat muslim hingga kini.