Batemuritours.com - Fitnah adalah tindakan menebar kebohongan, menyesatkan, atau menciptakan kekacauan yang dapat merugikan individu atau masyarakat. Dalam Islam, fitnah dianggap sebagai salah satu dosa besar, bahkan disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Allah SWT berfirman:
“Dan fitnah itu lebih besar bahayanya daripada pembunuhan.”
(QS. Al-Baqarah: 191)
Fitnah memiliki berbagai bentuk yang dapat membawa dampak buruk dalam kehidupan. Berikut adalah tiga bentuk fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan menurut Islam.
1. Fitnah Akidah
Fitnah akidah adalah upaya menggoyahkan keyakinan seseorang terhadap tauhid dan keimanan kepada Allah SWT. Fitnah ini bisa terjadi melalui ajakan kepada kesyirikan, penyebaran paham yang menyesatkan, atau pelecehan terhadap ajaran Islam. Fitnah akidah dianggap sangat berbahaya karena dapat menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam dosa besar dan menjauhkannya dari jalan yang benar.
Allah SWT memperingatkan bahaya fitnah akidah:
“Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah tersesat sebelumnya dan mereka telah menyesatkan banyak orang.”
(QS. Al-Maidah: 77)
Fitnah akidah bukan hanya merusak individu tetapi juga dapat menghancurkan tatanan masyarakat muslim. Oleh karena itu, menjaga keimanan dengan memahami ajaran Islam secara mendalam adalah langkah utama untuk melindungi diri dari fitnah ini.
2. Fitnah Harta dan Jabatan
Harta dan jabatan sering kali menjadi sumber fitnah yang dapat memecah belah masyarakat dan menjauhkan seseorang dari nilai-nilai Islam. Fitnah ini muncul ketika seseorang menggunakan kekayaannya untuk menzalimi orang lain atau mempergunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya setiap umat memiliki fitnah, dan fitnah umatku adalah harta.”
(HR. Tirmidzi)
Fitnah harta dan jabatan dapat menghancurkan akhlak seseorang, memicu persaingan tidak sehat, bahkan menimbulkan permusuhan. Islam mengajarkan untuk menggunakan harta dan kekuasaan dengan penuh tanggung jawab agar menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah, bukan sebagai alat untuk menzalimi orang lain.
3. Fitnah dalam Bentuk Kebohongan dan Adu Domba
Fitnah yang berupa penyebaran kebohongan atau adu domba dapat menghancurkan hubungan antarindividu dan kelompok. Fitnah ini sering kali menyebabkan perpecahan, bahkan perang, di antara sesama muslim. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak masuk surga orang yang suka mengadu domba.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Penyebaran fitnah melalui kebohongan atau adu domba sering kali sulit untuk diperbaiki karena dampaknya dapat menghancurkan reputasi seseorang dan menciptakan permusuhan yang berkepanjangan. Oleh karena itu, Islam menegaskan pentingnya menjaga lisan dan menghindari penyebaran informasi yang tidak benar.
Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan karena dampaknya yang sangat merusak, baik secara individu maupun masyarakat. Fitnah akidah, fitnah harta dan jabatan, serta fitnah berupa kebohongan dan adu domba adalah bentuk-bentuk fitnah yang harus dihindari oleh setiap muslim. Menjaga diri dari fitnah memerlukan keimanan yang kuat, ilmu yang benar, serta kesadaran untuk selalu bersikap jujur dan adil. Dengan demikian, umat Islam dapat hidup dalam kedamaian dan keharmonisan.
Wallahua’lam