Batemuritours.com - Ukhuwah Islamiyah, atau persaudaraan dalam Islam, adalah salah satu pilar utama dalam kehidupan bermasyarakat yang diajarkan oleh agama Islam. Ukhuwah ini tidak hanya menjadi simbol hubungan sosial, tetapi juga bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Namun, dalam praktiknya, menjaga ukhuwah sering kali menghadapi berbagai kendala. Kendala ini bisa berasal dari faktor internal individu maupun lingkungan sosial yang lebih luas. Berikut adalah beberapa kendala ukhuwah dalam Islam beserta cara mengatasinya.
1. Egoisme dan Kesombongan
Egoisme dan kesombongan sering menjadi penghalang utama dalam membangun hubungan persaudaraan. Ketika seseorang terlalu mementingkan diri sendiri dan merasa lebih baik daripada orang lain, ia akan sulit untuk membuka hati dan menjalin hubungan yang harmonis. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT memperingatkan:
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS. Al-Isra: 37)
Solusi: Mengembangkan sifat tawadhu (rendah hati) dan mengingat bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
2. Hasad dan Dengki
Hasad atau iri hati adalah penyakit hati yang merusak ukhuwah. Ketika seseorang merasa tidak senang melihat orang lain mendapatkan nikmat, hubungan persaudaraan akan terganggu. Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kalian saling mendengki, saling membenci, saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Solusi: Melatih hati untuk bersyukur dan mendoakan kebaikan bagi orang lain, karena setiap rezeki berasal dari Allah SWT.
3. Fitnah dan Buruk Sangka
Fitnah dan buruk sangka adalah racun yang dapat menghancurkan hubungan ukhuwah. Menyebarkan informasi yang tidak benar atau berprasangka buruk kepada saudara Muslim akan menimbulkan konflik. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa.” (QS. Al-Hujurat: 12)
Solusi: Menahan diri dari berbicara buruk dan selalu mencari klarifikasi sebelum menyimpulkan sesuatu.
4. Kurangnya Empati dan Kepedulian
Ketika seseorang tidak peduli terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain, ukhuwah menjadi rapuh. Islam mengajarkan bahwa umat Muslim adalah satu tubuh; jika satu bagian sakit, maka bagian lain akan merasakannya.
Solusi: Membiasakan diri untuk mendengarkan, membantu, dan menunjukkan perhatian kepada saudara seiman, terutama ketika mereka membutuhkan dukungan.
5. Perbedaan Pendapat yang Tidak Terkelola
Perbedaan pendapat dalam hal agama, politik, atau budaya sering menjadi penyebab renggangnya ukhuwah. Ketika perbedaan ini tidak dikelola dengan bijak, hubungan antar-Muslim bisa terganggu.
Solusi: Belajar menghormati perbedaan dan mengutamakan persatuan sebagaimana Allah SWT memerintahkan:
“Berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.” (QS. Ali Imran: 103)
Kendala ukhuwah dalam Islam, seperti egoisme, hasad, fitnah, kurang empati, dan perbedaan pendapat, merupakan tantangan yang membutuhkan kesadaran dan usaha untuk diatasi. Dengan membangun sifat rendah hati, bersyukur, dan saling peduli, umat Muslim dapat memperkuat ukhuwah dan menjaga persaudaraan yang harmonis. Ukhuwah Islamiyah yang kokoh tidak hanya membawa manfaat duniawi tetapi juga menjadi bekal menuju ridha Allah SWT di akhirat.
Wallahua’lam