Batemuritours.com - Islam mengajarkan bahwa ketaatan adalah sifat penting bagi seorang Muslim, terutama dalam mengikuti ajaran Allah dan Rasul-Nya. Namun, Islam juga memberikan batasan dalam ketaatan. Tidak semua orang atau perintah boleh ditaati, terutama jika hal tersebut melanggar syariat Allah. Berikut adalah lima jenis orang yang tidak boleh ditaati dalam Islam:
1. Orang yang Memerintahkan Maksiat
Ketaatan kepada manusia tidak dibenarkan jika mengarah pada maksiat atau pelanggaran terhadap perintah Allah. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal bermaksiat kepada Sang Pencipta." (HR. Bukhari dan Muslim).
Contohnya, jika seseorang menyuruh untuk mencuri, berbohong, atau melakukan perbuatan dosa lainnya, maka perintah tersebut harus ditolak meskipun datang dari atasan, keluarga, atau teman dekat.
2. Pemimpin Zalim yang Mengingkari Kebenaran
Dalam Islam, seorang pemimpin harus menjalankan amanah dan memimpin dengan keadilan. Jika pemimpin menyuruh rakyatnya melakukan hal yang bertentangan dengan syariat, maka perintah tersebut tidak boleh ditaati. Allah berfirman:
"Janganlah kalian condong kepada orang-orang zalim, yang menyebabkan kalian disentuh api neraka." (QS. Hud: 113).
Namun, umat tetap diperintahkan bersikap sabar dan mendoakan kebaikan pemimpin tersebut, selama tidak diminta melanggar agama.
3. Orang yang Menyesatkan dari Jalan Allah
Orang yang memengaruhi kita untuk menjauh dari ajaran Islam, seperti membujuk untuk meninggalkan shalat, puasa, atau ibadah lainnya, tidak boleh ditaati. Allah memperingatkan dalam Al-Qur'an:
"Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami." (QS. Al-Kahfi: 28).
Ketaatan kepada orang seperti ini hanya akan membawa kerugian di dunia dan akhirat.
4. Keluarga yang Menghalangi Ketaatan kepada Allah
Islam sangat menghormati hubungan keluarga, tetapi jika ada anggota keluarga yang memerintahkan untuk meninggalkan perintah Allah atau melanggar syariat, maka perintah itu tidak boleh diikuti. Allah berfirman:
"Dan jika mereka berusaha memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mematuhi mereka." (QS. Luqman: 15).
Namun, tetaplah berlaku baik kepada keluarga meskipun menolak perintah mereka yang salah.
5. Ulama atau Pemuka Agama yang Menyimpang
Islam memberikan penghormatan tinggi kepada ulama, tetapi tidak semua ulama atau pemuka agama benar dalam ajarannya. Jika ada ulama yang menyampaikan ajaran yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah, maka umat Muslim tidak boleh mengikuti. Rasulullah SAW memperingatkan:
"Akan datang suatu masa di mana para ulama menjadi pemimpin yang sesat. Hati-hatilah kalian." (HR. Ahmad).
Umat harus mempelajari agama dengan baik agar tidak terjerumus dalam kesalahan.
Ketaatan dalam Islam bersifat terbatas pada kebenaran dan syariat Allah. Tidak ada ketaatan yang dibenarkan jika perintah tersebut bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya. Sebagai Muslim, kita dituntut untuk selalu kritis dalam mematuhi perintah, memastikan bahwa apa yang kita taati membawa kebaikan dan keridhaan Allah SWT.
Wallahua’lam