Lupa Mengerjakan Sunnah Sholat? Berikut 2 Ketentuan Hukum Fiqihnya

By. Darma Taujiharrahman - 03 May 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com - Diantara berbagai rukun sholat yang tergabung dalam rukun qouli dan rukun fi’li, terdapat beberapa sunnah gerakan (fi’liyah) dan sunnah bacaan (qouli) yang jika dikerjakan akan menyempurnakan sifat sholat. Namun sering kali ketika sedang mengerjakan sholat kita lupa untuk mengamalkan sunnah-sunnahnya. 

 

Tidak sekedar itu, terkadang kita bahkan juga lupa untuk mengerjakan fardhunya.

 

Lalu bagaimanakah ketentuan fiqihnya? apakah yang harus dikerjakan oleh seorang musholli.

 

Dalam ketentuan fiqih dijelaskan apabila secara tidak sengaja atau lupa mengerjakan salah satu atau beberapa rukun atau fardhu sholat maka musholli diharuskan untuk melaksanakan atau mengerjakan sujud sahwi.

 

Dalil Sujud Sahwi

 

Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits dan dikisahkan oleh Abu Sa'id Al Khudri, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلاَثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلاَتَهُ وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَانِ

Artinya: "Apabila kalian ragu dalam (jumlah bilangan rakaat) sholat, maka tinggalkan keraguan dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. Lalu jika ternyata shalatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan." (HR. Muslim no. 571).

 

Baca juga:

 

Lupa Mengerjakan Sunnah Sholat

 

Tidak hanya saat lupa mengerjakan fardhu atau rukun sholat. Pada beberapa sunnah sholat juga diperintahkan untuk mengerjakan sujud sahwi apabila lupa mengerjakannya.

 

Dan oleh karena itu, fiqh membagi sunnah sholat menjadi dua macam yaitu sunnah ab’ad dan sunnah haiat. 

 

Perbedaannya, sunnah ab’ad mengharuskan adanya sujud sahwi saat secara tidak sengaja lupa mengerjakannya. Sedangkan sunnah haiat tidak mensyaratkan atau mengharuskan untuk melakukan sujud sahwi jika secara tidak sengaja lupa mengerjakannya.

 

Kedua macam sunnah diatas memiliki nilai yang dapat menyempurnakan pahala dalam sholat kita.

 

Sunah `Ab`ad

Perbedaan utama antara kedua sunnah ini adalah bahwa pada sunah `ab`ad merupakan amalan sunah dalam sholat yang apabila terlupakan harus diganti dengan sujud sahwi. Dari berbagaimacamnya yang termasuk sunah `ab`ad adalah:

 

  • Tasyahud awal, termasuk duduknya dan membaca sholawat Nabi didalamnya.
  • Membaca do’a qunut, termasuk berdirinya dan membaca sholawat kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabat beliau.
  • Membaca sholawat untuk keluarga nabi Muhammad di dalam tasyahud akhir.

 

Sunah Hai`at

Sedangkan pada sunah hai`at merupakan amalan sunah dalam sholat yang apabila terlupakan tidak perlu diganti dengan sujud sahwi. Dan yang termasuk sunah hai`at adalah :

 

  • Mengangkat kedua tangan pada empat tempat: 1). Ketika takbiratul ihram, 2). Ketika ruku’, 3). Ketiak i’tidal, dan 4). Ketika bangun dari tasyahud awal.
  • Meletakan tangan kanan beserta jari-jarinya di atas tangan kiri dengan menyejajarkan kedua pergelangan tangan dan menempatkannya di bawah dada.
  • Melihat ke tempat sujud.
  • Membuka kedua matanya dan dimakruhkan memejamkannya.
  • Melakukan jeda dengan ukuran baca lafadz subhanallah di enam tempat: 1). Antara takbiratul ihram dan doa iftitah, 2). Antara doa iftitah dan ta’awudz, 3). Antara ta’awudz dan surat al-Fatihah, 4). Antara akhir surat al-Fatihah dan lafadz amin. 5). Antara amin dan membaca surat, dan 6). Antara surat dan ruku.
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca ta’awudz
  • Membaca “Amin” setelah selesai membaca surat al-Fatihah
  • Membaca ayat/surat dari al-Qur’an. Yang lebih utama adalah tiga ayat atau lebih, satu surat lebih utama daripada sebagian surat walaupun sebagian surat itu lebih panjang.
  • Membaca dengan nyaring pada sholat-sholat yang disunnahkan membaca nyaring dan membaca dengan pelan pada sholat-sholat yang disunnahkan membaca pelan.
  • Memanjangkan bacaan pada rokaat pertama atas rokaat kedua.
  • Membaca takbir intiqol (perpindahan) dari tiap-tiap rukun kecuali i’tidal.
  • Membaca tasmi’ (sami’allahu liman hamidah) ketika i’tidal.
  • Duduk istirahah ketika bangun dari sujud sebelum berdiri.
  • Duduk iftirasy pada setiap duduk dalam sholat kecuali duduk tasyahud akhir.
  • Duduk tawarruk pada duduk tasyahud akhir.
  • Berhias diri dengan: 1) Memmakai imamah atau kopiah, 2). Memakai sorban, 3). Memakai jubah, 4). Memakai cincin (bagi laki-laki disunnahkan dari perak dan diharamkan dari emas), 5). Memakai wangi-wangian.

 

Baca juga:

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp