Batemuritours.com - Islam mengajarkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Dunia adalah tempat sementara yang Allah SWT berikan untuk menguji manusia, sedangkan akhirat adalah tempat tujuan utama. Namun, sering kali manusia terjebak dalam cinta dunia yang berlebihan hingga melupakan kewajiban mereka kepada Allah SWT. Berikut ini adalah lima ukuran yang menunjukkan bahwa seseorang terlalu mencintai dunia menurut ajaran Islam.
1. Mengabaikan Ibadah demi Dunia
Salah satu tanda cinta dunia yang berlebihan adalah ketika seseorang mengabaikan ibadah wajib karena kesibukan duniawi. Mereka lebih mementingkan pekerjaan, harta, atau kesenangan daripada mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
“Dan celakalah bagi orang-orang yang lalai dari salatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4-5)
Ketika dunia menjadi prioritas utama, kewajiban agama seperti salat, puasa, dan zakat sering kali terabaikan.
2. Berlomba-Lomba dalam Mengumpulkan Harta Tanpa Peduli Halal atau Haram
Tanda lain dari cinta dunia adalah keinginan untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa memedulikan halal atau haram. Orang yang terlalu cinta dunia sering menggunakan cara-cara yang tidak sesuai syariat, seperti riba, penipuan, atau kecurangan demi keuntungan duniawi. Rasulullah SAW bersabda:
“Akan datang suatu masa di mana manusia tidak peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari yang halal atau haram.” (HR. Bukhari)
3. Mengukur Keberhasilan Hanya dengan Kekayaan dan Kedudukan
Manusia yang terlalu cinta dunia cenderung menganggap harta dan kedudukan sebagai tolak ukur kesuksesan. Mereka lupa bahwa keberhasilan sejati diukur dari ketakwaan kepada Allah SWT. Firman Allah:
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)
Cinta dunia membuat seseorang lupa bahwa kekayaan dan kedudukan hanyalah titipan Allah.
4. Takut Kehilangan Dunia dan Enggan Berinfak
Ketika seseorang merasa berat untuk berbagi atau berinfak di jalan Allah, itu adalah tanda cinta dunia yang berlebihan. Mereka khawatir hartanya akan habis, padahal Allah SWT menjanjikan balasan berlipat ganda bagi orang yang bersedekah.
Allah SWT berfirman:
“Apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia adalah pemberi rezeki yang terbaik.” (QS. Saba’: 39)
5. Mengutamakan Dunia hingga Mengorbankan Akhirat
Cinta dunia yang berlebihan membuat seseorang rela mengorbankan nilai-nilai agama untuk mencapai tujuan duniawi. Mereka mungkin melakukan dosa besar, seperti berbohong, berbuat zalim, atau melanggar hukum Allah demi mendapatkan keuntungan dunia.
Rasulullah SAW bersabda:
“Dunia adalah penjara bagi orang Mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim)
Cinta dunia yang berlebihan membawa manusia pada kehancuran, baik di dunia maupun di akhirat. Ukuran seperti mengabaikan ibadah, mencari harta secara haram, enggan berinfak, atau mengorbankan nilai agama adalah tanda bahaya yang harus dihindari. Sebagai Muslim, kita harus mengingat bahwa dunia hanyalah tempat persinggahan, sementara akhirat adalah tujuan utama. Dengan menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat, manusia dapat meraih kebahagiaan sejati yang diridhai Allah SWT.
Wallahua’lam